tigadua : rindu Kayla

3K 748 54
                                    

Januar POV

Dua hari ini gua memutuskan cuti. Kayla pun gua buat surat izin. 2 x 24 jam Januar hanya bersama Kayla. Dia sempet bingung kenapa gua nempelin dia terus. Gua hanya bilang karena dia mau nginep di rumah Mami. Dia jadinya ga protes. Bahkan dia tidur di kamar gua. Pokoknya gua akan menghabiskan waktu sama Kayla tanpa gangguan.

"Ayah kok aneh, pelukin aku terlus." Kata Kayla.

"Ngga apa Ayah lagi kangen Kayla." Ujar gua.

"Aku kan cuma nginep sebentar sama Mami." Katanya

Gua tersenyum hati gua teriris. Ngga Kay, kamu akan tinggal sama Mami kamu mulai besok. Ga akan ada lagi Oma yang kamu ajak debat. Om Danik partner ribut kamu. Ayah yang manjain kamu. Semoga kamu bahagia sama Mani ya Kay. Ayah akan berusaha buat ambil hak asuh kamu lagi nak. Hanya dalam hati, mana bisa gua bilang gitu ke Kayla. Dia masih terlalu kecil untuk ini.

Ga cuma gua yang sendu dua hari ini, Ibu juga. Malah Ibu masakin banyak makanan. Kayla dipaksa makan banyak. Katanya Ibu ke gua nanti anak kamu ga akan makan masakan Ibu Jan. Siapa yang request dimasakin sup ayam kalau bukan Kayla. Ibu ga pernah nangis depan gua, tapi gua tahu di kamar beliau nangis.

Egi juga setiap pulang kantor selalu kesini. Dia pasang muka ceria. Padahal dia sering ke wc buat hapus air matanya. Rere sih ga nangis, tapi dia marah - marah terus. Ga depan Kayla pastinya. Emosi dia beneran bergejolak. Kalau Dani, dia bela -belain cuti terus pulang ke Jakarta demi ketemu Kayla kemarin.

Malam ini, malam terakhir Kayla dalam pengawasan gua. Besok, kamar dia bakalan ga ada penghuninya. Semua isi kamar dia ditinggal, permintaan Mami dia. Kayla cuma bawa beberapa baju favoritnya. Isinya warna kuning semua. The power of Egi, kayaknya setelah dia tinggal sama Jennue gua akan tidur di kamar dia.

"Ayah kok nangis." Katanya.

Gua ga bisa menahan dir gua untuk ga nangis. Gua peluk dia erat.

"Maafin Ayah Kay. Ayah kalah."

"Kalah main game?" Tanya dia.

"Ga apa sayang. Kay, kalau abis ini kamu Bobo di rumah Mami, Kayla mau kan?" Tanya gua. Gua harus menjelaskan ke dia apa yang terjadi. Kalau ga nanti dia kaget.

"Sebentarl tapi kan Yah. Nanti ga ada Oma kalau di rumah Mami." Jawabnya.

"Ngga sayang, ga sebentar. Sampai usia kamu 12 tahun. Nanti pas kamu sekolah SMP kamu bisa ke Ayah lagi."

"Ayah ga mau aku disini?" Tanya dia.

"Justru Ayah ga mau kamu pergi Kay. Tapi Ayah ga bisa larang. Kalau Ayah larang Ayah jahat sama Mami kamu." Jawab gua.

"Kalau sama Mami aku bisa ketemu Ayah tapi kan ? Bisa ketemu Bunda? Oma? Om danik? Om ultraman? Onty rlerel?" Tanyanya sambil mulai terisak.

Gua ga bisa nahan emosi gua. Akhirnya gua nangis sama Kayla barengan.

"Ayah ga jawab kok ayah nangis kaya aku." Ujarnya.

"Kalau kamu pengen ketemu Ayah. Kamu bilang Mami, nanti dimana pun kamu Ayah samperin."

"Aku mau nya disini aja Ayah." Katanya.

"Kamu mau Ayah jadi jahat?" Tanya gua.

"Ngga mau. Ayah kan baik." Katanya.

"Makanya kamu sama Mami dulu ya." Kata gua.

"Tapi aku pulang sekolah Ayah bisa jemput kan? Bisa main ke Oma kan? Jadi kebalik gitu kan?" Tanya dia.

"Kamu bilang keinginan kamu ke Mami ya nanti." Hanya itu jawaban gua.

"Ayah jangan nangis." Katanya sambil hapus air mata gua.

Pisang Jodoh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang