What the heck? #5

462 91 8
                                    

Sedari lahir Serin tidak pernah merasakan punya ibu, kata papinya- saat Serin di lahirkan, ibunya meninggal. Ibunya Nggak suka foto, jadi Serin benar-benar nggak tau bagaimana wajah ibu kandungnya.

Teringat saat acara hari ibu di TK nya dulu, Serin merengek meminta Gongyoo memakai pakaian wanita hanya untuk berpura-pura menjadi ibunya karena Serin sudah bicara ke seluruh temannya, bahwa ibunya bakal datang. Tentu saja permintaan aneh Serin kecil tidak di setujui oleh sang papi. Alih-alih menyewa orang untuk berpura-pura menjadi kekasihnya,  Gongyoo malah menarik paksa wanita penjual susu keliling yang selalu menyempatkan diri mengirim susu sapi hangat pada Gongyoo di setiap kamis pagi.

Wanita itu adalah Kim Go-Eun, ibunya Taehyung.

Oke, kembali ke cerita.

Disinilah Serin sekarang, duduk di atas kap toilet dengan diam- ah bukan, lebih tepatnya menguping pembicaraan si ratu rok pendek.

Min Sa Rang.

'Ih! Emang ya! Udah gendut! Jelek! Pendek! Songong lagi! Masa gue minta bantu di comblangin ama Taehyung ga bisa? Dih! Mana gue di kata-katain ama Taehyung lagi! Serin bangsat!' Serin memutar bolamatanya, bukan sekali dua kali Sarang berkata jelek di belakangnya. Sudah ribuan kali! Dan ribuan kali juga dipergok oleh Serin.

'Tenang aja, Taehyung nggak akan kemana kok! Rok lo udah pendek, muka lo udah di permak, dada lo udah gede. Kurang apa lagi? Lagian ya, ga ada cowo yang ga bakal terpesona sama lo, secara kan. Lo itu Min Sarang! Cewe kaya anaknya jaksa!' Celetuk teman Sarang yang berada di sebelahnya, Serin mengintip. Mereka menggunakan Make-up! Yang sudah jelas-jelas di larang di sekolah.

'Pffft- iya bener juga lo! Eh by the way rokok gue abis nih' Sarang yang selesai membetulkan liptint-nya menoleh.

'Cabut beli rokok kuy!' Kedua homo Sexpiens yang sempat mengganggu urusan hajat-menghajati Serin itu akhirnya keluar dari kamar mandi cewek, meninggalkan beberapa bekas puntung rokok dan bau rokok yang tidak sedap.

"Yang kek gitu yang mau ama abang gue? Cuih! Mana sudi abang gue!" Gerutu serin sambil mencuci bersih kedua tangannya, sudah terhitung tujuh hari lewat Jungkook bersekolah di SB highschool. Makin lama kesini, sosok Jungkook semakin terasa misterius. Mungkin hanya pikirannya, mungkin juga tidak.

Masalahnya begini. Memang, Jungkook itu orang yang supel, ramah, dan murah senyum. Tapi di balik itu semua ia seperti menyembunyikan sesuatu? Apa dia Psikopat? Oh tidak-tidak!

Serin menggelengkan kepala dengan kuat, menepis semua kemungkinan-kemungkinan bodoh yang sempat bertengger di otaknya. Ya beginilah, selama seminggu Jungkook sekolah. Selama seminggu pula ia memikirkan ada apa dengan Jungkook. Kenapa semua orang menyukainya? Oh well- dia tampan tentu saja. Tapi bukan itu.

Seperti ada hal yang lain di belakang sosok baiknya itu.

Ia melangkahkan kaki keluar dari kamar mandi, asap rokok benar-benar membuatnya merasa sumpek. Apa enaknya rokok? Yang mereka hisap itu nikotin. Apa sehatnya?

'Jungkook, jangan- ini di sekolah'

Serin mendengar suara husky familiar, ini suara abangnya! Diam-diam Serin mengendap bersembunyi di sebalik tiang yang cukup besar untuk menutup seluruh tubuh gempal Serin. Ia memicingkan mata. Tunggu, ada seseorang selain abangnya.

Dia, Jungkook!

'Kalo nggak di sekolah, dimana lagi tae?'

'Gue nggak siap! Belom siap- ah!'

Mata Serin membulat sempurna. Shock, kaget, gak tau mau ngapain. Melihat pemandangan yang berada di hadapannya sekarang.

Jungkook dan Taehyung berpelukan.

Serin bersumpah! Pandangan ini tidak akan bisa di hapus memori otaknya! Mungkin inilah alasan abangnya selalu menolak cewek yang mendekatinya.


Dont forget to vote and comment!

Then, There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang