Cold #45

294 31 0
                                    

Taehyung menghela nafasnya, turnamen permainan yang dia ikuti 2 jam lalu sama sekali tidak membuahkan hasil. Bahkan ia sudah mati-matian menggunakan penyamaran agar fans-fansnya tidak tau bahwa Taehyung mengikuti turnamen perlombaan game online yang paling digemarinya.

Bukan maksudnya untuk mengatakan bahwa fans-fansnya itu tidak penting, maksudnya- ia ingin merasakan dirinya, kehidupannya menjadi Taehyung

Bukan menjadi V.

Mengertikan?

'Slurpppp'

"Hah~"

'Tuk'

Taehyung membuang kaleng enegy drink-nya, apa lagi yang lebih menyegarkan dari minuman bernenergi bagi seorang gamers? Ah- bicara tentang minuman berenergi Taehyung selalu teringat dengan Serin, gadis itu selalu membolongi kaleng minuman berenerginya, dengan harapan Taehyung dapat berhenti meminumnya. Tapi apa boleh buat?

Taehyung benar-benar mencintai energy drink nya.

Sesaat sebelum Tae hendak menendang kaleng minumannya, matanya memicing. Apa-apaan? Kenapa Serin selalu ada di kepalanya? Ini haram mana mungkin seorang kakak mencintai adiknya sendiri, lagipula akhir-akhir ini ia sadar kedekatan Jungkook dengan adiknya. Tae harus melupakan perasaan bodohnya ini, ini benar-benar tidak pantas.

Bagaimana jika papinya tau? Hih, memikirkannya saja sudah membuat bulu kuduk Taehyung merinding.

"D Dingin~"

Taehyung membulatkan matanya, menoleh ke arah gadis yang berada di hadapannya. Ini bukan imajinasinya! Serin benar-benar berada di hadapannya. Tunggu- apa?

"Dek?"

Taehyung panik, gadisnya- ah bukan maksudku adiknya- ambruk ke tanah dengan piyama tipis tanpa mantel, apa adiknya sudah gila? Tanpa babibu Tae langsung menggendong adiknya di punggung tanpa lupa memakaikan mantel tebalnya pada sang adik, malam-malam begini kereta terakhir pasti sudah berangkat. Bagaimana adiknya bisa berjalan sejauh ini? Dan baju seperti ini? Apa dia kabur dari dorm? Tae menggeleng.

Gue harus cari hotel deket sini.

Taehyung berlari menembus udara dingin Bukchon, beruntung Taehyung memakai pakaian berlapis sehingga tidak merasa terlalu dingin, Taehyung berhenti di perempatan yang ia ingat sekiranya pernah membaca tulisan home stay disana.

Iris hazelnya terus mencari-cari kemudian berhenti di satu titik, kembali memicingkan matanya. Menatap seorang pria yang ia kenal.

Jeon Jungkook.

Berciuman dengan, seorang teman lama yang juga ia kenal.

Lalisa Manoban.

Taehyung menelan ludahnya, menolehkan kepalanya ke samping, wanti-wanti jika gadis berkulit salju yang ia gendong melihat kejadian ini.

Untung saja tidak.

Syukurlah.

Senyum tipis Taehyung terukir, dengan begini Serin tidak akan terluka, darimana Taehyung tau? Karena salah satu rekan trainee Serin yang bernama Irene selalu memberitahukan dirinya informasi apa saja yang di lakukan Jungkook dan adiknya. Apa Tae benar tau yang di rasakan Serin adalah cinta? Pertanyaan itu masih ragu untuk Tae jawab. Tapi Taehyung tau betul perasaan bagaimana sahabatnya pergi dan sibuk dengan orang lain selain dirinya.

Taehyung melangkahkan lagi kakinya, setidaknya Taehyung sudah sempat melindungi adiknya.

Hati Taehyung terasa lega.

Sangat lega.

Then, There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang