Usaha #33

249 40 0
                                    

"Bang."

"Hm?"

"Abang pernah pacaran?"

Taehyung menyemburkan cola-nya hingga mengotori kemeja putih yang ia kenakan, menatap wajah Serin tidak percaya. Adiknya baru saja bertanya tentang 'pacaran'? Dia tidak salah dengar kan? Pacaran adalah hal tabu kedua yang dikatakan Serin setelah mengatakan hal tabu pertama.

Diet.

Oh- tunggu! Apa Serin juga akan melakukan hal ini? Maksudnya- pacaran? Jika iya, demi soto ayam kak pita, dia tidak pernah rela.

"L-lo ditembak?"

Serin menggeleng.

Syukurlah.

"Terus?"

Serin memiringkan tubuhnya, mengambil beberapa helai tissue dari dalam tas ranselnya. Mengelap leher serta kemeja putih abangnya, kemudian melemparkan tissue yang kotor tersebut ke wajah Taehyung dengan kesal.

"Jorok banget," gerutunya, meniup poni sebal.

"Temen gue, dia semacam gagal move on gitu bang. Gue bisa apa kan ya? Yaudah, gue bilang aja bakal bikin dia balikan lagi sama mantannya." Pria berhidung mancung itu masih menatap wajah Serin, menunggu penjelasan dari arti kata 'teman' ini, secepat itukah? Baru saja Taehyung keluar dari SB Highschool adiknya langsung mendapatkan teman baru?

"Apa?" Serin mengernyit memperhatikan balik tatapan abangnya, kemudian secara tanpa sadar membuat bulatan sempurna seperti 'o' karena mengerti apa arti tatapan Taehyung.

"Temen? Temen baru hehehe. Di sekolah, supaya gue nggak kesepian kalo main nggak ada abang." Cengir Serin, Taehyung mengangguk pelan. Bukankah sudah seharusnya Serin mencari kawan baru? Taehyung sudah sangat sibuk dengan rutinitas idol-nya, setelah mengantar Serin sekolah ia masih ada jadwal untuk siaran radio serta meet and greet fans.

"Jadi, gimana?" Tanya Serin. Taehyung, pria itu mengerem mobilnya tepat di depan gerbang sekolah Serin. Menepuk pelan puncak kepala adiknya.

"Gimana kalau kamu turun terus sekolah yang rajin, jangan pikirin masalah orang." Taehyung menyentil kuat kening mulus Serin sehingga menyisakan bekas merah disana, gadis itu mengeram kesal. Menarik lengan Abangnya lalu menggigit tangan abangnya sekuat tenaga.

"Aw- anjir sakit!" Serin melepaskan gigitannya, menjulurkan lidahnya sekilas.

"Wleeee!" Taehyung yang berancang-ancang menarik ransel Serin kalah cepat. Adiknya sudah duluan berlari masuk ke dalam gedung sekolahnya, Taehyung terkekeh.

Lucu banget, serasa pengen gue jadiin gantungan hati/?

***

Lisa terus sibuk meng-scroll layar ponselnya, mulutnya tak henti-henti mengunyah makanan ringan yang ia beli dari kantin barusan.

Suasana kelas hari ini sangat sepi, yah, mungkin karena ada beberapa siswa yang belajar kelompok dengan kawan-kawannya di kelas lain. Ten hari ini tidak sekolah, Tzuyu dan beberapa idol lain juga. Lisa merasa sangat kesepian.

Oh- tuan Jeon hari ini juga tidak sekolah.

Sebenarnya Lisa tidak lagi merasakan getaran yang sama saat Jungkook menatap matanya dulu, entah mengapa cowok berbadan besar itu bisa sekolah di SB. Jadinya- Lisa tidak begitu sulit untuk berbapasan dan tersenyum pada Jungkook, tapi- setiap Lisa menyapanya, cowok itu selalu menghindar.

Barang mengalihkan pandangannya ke tembok atau menunduk. Bodoh memang. Tapi Ia merasa Jungkook masih menyimpan perasaan padanya, bukan maksud Lisa untuk menyombong atau apa-

Pria Seoul beribu-ribu lebih baik daripada Jungkook.

Menurutnya.

"Gue boleh duduk disini nggak?" Serin tiba-tiba menghampiri Lisa. Tanpa adanya jawaban gadis manequin di hadapannya, Serin menarik sembarang kursi yang ada di kelas kemudian meletakannya tepat di depan meja Lisa. Mendaratkan bokongnya di kursi itu.

"Bo-boleh kok." Lisa mengernyit bingung, Serin penyendiri,yang selalu sibuk dengan dunia anime-nya, datang menghampiri Lisa lalu duduk di hadapannya? Ada apa ini? Apa seluruh planet tata surya bergabung dan secara tidak sengaja membuka portal aneh yang menukar Serin dimensi satu ke dimensi yang lainnya? Apa dewa sedang bercanda? Ini bukan bulan april kan?

"Hm, setelah gue pikir-pikir. Ada baiknya kalo gue lebih terbuka sama lingkungan sekitar, atas saran abang gue- yah. Kuy temenan." Jantung Lisa hampir copot mendengarnya, Serin? Kim Serin? KIM SERIN?! Oke-oke tenang. Pertama Jungkook masuk ke sekolah yang sama dengannya, kedua video nyanyian Serin yang merdu tersebar luas di Loetube yang membuat Lisa spontan jatuh cinta akan suara Serin, dan yang ketiga Serin berada di hadapannya. Mengajaknya bicara duluan.

Mengajaknya menjadi teman.

Akan sangat tidak etis jika Lisa pingsan sekarang kan?

Lisa mengangkat tangannya pelan, menyentuh takut-takut kening mulus Serin yang tertutup poni coklat miliknya.

Oh pantes, anget.

Serin menghela nafasnya pelan, menatap sedikit sebal tangan kurus Lisa yang menyentuh keningnya. Cemberut.

"Lisa, gue serius!" Serin menggeleng kuat agar tangan Lisa berpindah dari keningnya, membuat helai-helai rambut bob Serin bergerak bebas kesana kemari.

"Mau ya jadi temen gue?"

Jangan lupa vote dan comment ya!

Then, There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang