Ayam geprek Binsul #16

519 67 3
                                    

"Kenapa lo bisa jadi trainee papi gue?"

"Kenapa lo gak pernah manggil nama gue?"

"Gue serius nyet."

"Gue juga serius nyet."

Serin memutar bolamatanya kesal, berniat mencari makan sendiri malah berakhir dengan Jungkook yang ikut nebeng masuk ke mobilnya, latihan dengan Jungkook banyak menguras emosi Serin lahir dan batin.

Disinilah mereka, restoran dengan nama beken ayam geprek Binsul yang akhir-akhir ini sering sekali jadi perbincangan hangat remaja korea, rasa pedasnya bahkan mengalahkan rasa ttoboki Busan.

Penyamaran? Jungkook melakukan hal yang luarbiasa unik untuk menghindari paparazi, hampir sebulan ia menjajaki dunia Idol membuat Jungkook mengerti bahwa dia tidak bisa keluar sembarangan tanpa menggunakan masker harimau miliknya. Bukan masker mulut yang berbentuk harimau, Jungkook menggunakan masker wajah.

Iya benar- marker kertas berlendir yang di letakan di wajah.

Serin menanggung malu habis-habisan karena seluruh mata tertuju kepadanya, jungkook sialan! Tidak cukup membuatnya merasa terhina saat dulu presentasi biologi. Sekarang ini? Apa maunya cowok tengil ini?

Apa mungkin ini karma? Tidak-tidak, seumur hidupnya Serin tidak pernah merasa membuat papi malu akibat ulahnya. Memang Serin tipikal cewek keras yang tempramental, tapi jika menyangkut paut soal tata krama. Dia lebih jago daripada Taehyung. Gongyoo saja mengakui.

Pesanan mereka datang. Dua ayam geprek level 10- alias mampus.

"Lo yakin mau makan ayam level sepuluh?" Bau cabe rawit menyeruak masuk ke dalam indra penciuman Jungkook, Ia menelan ludahnya. 'Mampus gue, mana gue lagi diare'.

Gadis itu mengangguk mantap.

"Gue suka pedes, kalo mau yang nggak pedes bilang aja sama mbaknya, gausah ikutin gue! Cowok tenge mah mana bisa makan pedes, yegak?" Bibir Serin tersenyum miring, mulai mencolek ayam dengan sambal. Mengunyahnya tanpa rasa ampun.

'Glek' tenggorokan Jungkook serasa dipenuhi bola bekel, tidak sanggup melihat pemandangan yang ada di hadapannya -Serin-makan-ayam-setengah-cabe

"Kook?" Serin mengangkat kepalanya setelah selesai memakan suapan pertama, Serin melirik ayam Jungkook yang masih utuh.

"Gak lapar? Gue aja yang abisin-" seketika Jungkook langsung menyambar ayamnya, mengunyahnya dengan sangat cepat- ah, telinga Jungkook pasti mulai panas sekarang.

"Kenapa lo makan? Keliatannya tadi ogah-ogahan," Heran Serin, lanjut memakan ayamnya dengan khidmat.

"Karena lo manggil nama gue." Wajah Jungkook memerah, berjuang mengunyah ayam dengan susah payah. Otak Jungkook mulai terasa mendidih di dalam kepalanya, Jungkook bukan penggemar makanan pedas. Jadi saat dia makan pedas, beberapa jam kemudian pasti diarenya kambuh.

"Segitunya, alay banget." Cibir Serin, wajah flatnya membuat Jungkook terpukau. Siapa sangka 'gadisnya' ini adalah cewek tangguh?

"Yaudah sih, alay tapi ganteng gue. Buktinya banyak yang pingsan waktu gue manggung."

"Itu yang namanya fans alay, ngikut-ngikut idolnya yang alay juga!" Serin minum, tidak terjadi reaksi apa-apa dengannya, hebat kan? Serin sudah biasa makan pedas. Saat makan gorengan saja, satu buah tofu ia menggunakan 10 cabe rawit untuk dikunyah bersama tofu tersebut.

Di sisi lain Jungkook masih berusaha melawan neraka dunia agar Serin tidak memandangnya rendah.

"Lumayan, ya?" Mata Jungkook berair.

"Lumayan apanya? Lu keliatan mau nangis tenge, gausah dimakan lagi. Gue gamau bayar tagihan rumah sakit!" Serin menjilat jarinya, ayamnya sudah tinggal fosil tulang belulang.

"Hah, kenyang gue."

"Gue udah kelar!" Bibir Jungkook membengkak dibalik masker harimaunya yang cerah, mengangkat tangan kanan penuh sambal tinggi-tinggi keatas. Alis Serin mengkerut.

"Bagus deh, mau nambah nggak?"

"NGGAK!!" Pekik Jungkook reflek, otomatis semua mata menatap Jungkook dengan aneh.

Ibab, malu banget gue. Malu.

Jungkook mengacak-acak rambutnya kasar. Membiarkan Serin menatapnya dengan senyum jahil yang mengembang.


"Apa rasanya level 15?"





Jangan lupa vote dan comment ya! ^^

Then, There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang