Tidur bareng #21

420 51 4
                                    

Bagi yang belum cukup umur di sarankan untuk melewati chapter ini. Saya gamau nanggung dosa loh ya 😂




Taehyung mendaratkan bibirnya diatas bibir gempal Serin. Melumatnya halus. Serin mengernyit antara shock dan juga bingung. Ia kira ciuman itu hanya gigitan serta hisapan nafsu, tapi yang ini- beda. Taehyung memperlakukan Serin seakan-akan Dirinya adalah mahluk paling rapuh di dunia.

Taehyung memiringkan kepalanya kekiri, mengisyaratkan Serin untuk memiringkan kepala ke arah sebaliknya. Taehyung menarik dalam-dalam tengkuk Serin. Menyesap manis bibir adiknya. Ah- bibir paling manis yang pernah ia rasakan. Oh? Taehyung adalah cassanova. Dia sangat ahli dalam hal-hal yang bisa membuat wanita tergila-gila padanya. ONS? Taehyung sudah pernah- oh bukan, akhir akhir ini ia jarang sekali melakukan itu.

Kembali ke cerita.

Wajah Serin perlahan memerah ketika abangnya memasukan sesuatu yang hangat ke dalam mulut mungilnya. Memukul-mukul pelan bahu Taehyung agar si pemilik bahu peka jika Serin kehabisan nafas.

Ciuman mereka terlepas. Menyisakan benang bening yang terputus. Serin mengatur nafasnya, bibirnya merah dan basah.

Taehyung tersadar ketika melihat wajah Serin yang memerah sambil memegang bibirnya, sedikit bengkak akibat ulah Taehyung yang lepas kendali, hanya saja dia tidak tau ingin bereaksi apa sekarang.

Gila! Anjir! Gue ngapain? Astaga masa maksiatin adek sendiri? Nggak lucu anjir! Bego gue bego!

"A abang?" Gugup Serin, menggigit pelan bibir bawahnya sedikit. Asin.

"H heh? I iya dek?" Taehyung menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak terasa gatal. Masih dalam posisi memangku tubuh Serin. Serin tiba-tiba menjatuhkan kepalanya ke dada Taehyung, memejamkan matanya erat.

"Gue pernah liat ciuman kaka adik di tumblr."

"Oh ya?"

Serin mengangguk.

"Terus kenapa?"

"Gue suka."

Wajah Taehyung perlahan memerah, mengusap pelan puncak kepala Serin. Taehyung lumayan lega karena kepolosan Serin, sedikit berfikir. Sepertinya statusnya sebagai kakak lebih menguntungkan daripada pacar kan?

Taehyung menyeringai.

"Mau tidur bareng?"





***




Taehyung terbangun akibat klakson mobil papinya, kepalanya sedikit pusing. Mengedarkan kepalanya ke sekitar, bagus.

Rupanya mimpi semalam terasa benar-benar nyata. Taehyung mencoba menegakkan badannya.

Berat.

Tunggu- tangan siapa ini?

Mata Taehyung membelalak memperhatikan tangan mulus yang melingkar di pinggangnya, ini tangan Serin. Taehyung menelan ludahnya susah payah.

Mampus gue.

Dengan keberanian yang dikumpulkannya, Taehyung menurunkan selimut tebal yang menutupi tubuh mereka berdua.

Nafasnya kembali normal.

Mereka berdua masih menggunakan baju lengkap. Serin dengan sweater besarnya dan Taehyung dengan piyamanya.

Syukurlah.

"Taehyung!"

Pintu kamar Taehyung terbuka menampilkan 6 pria yang sudah sangat dikenalnya. Wajah Taehyung memanas, terlebih lagi Serin terus memeluk pinggang Taehyung dengan posesif. Masih berada di dalam mimpinya.

Para member BTS mengeluarkan ekspresi mereka masing masing. Dimulai dari RM yang menggeleng, Suga yang menggigit bibir bawahnya- menahan senyum, senyuman yang mengejek. Oh sial.

Jimin yang menaik turunkan alisnya, J-Hope yang terlihat kikuk, Jin yang speechless dan terakhir Jungkook dengan wajah datarnya. Sangat datar hingga tidak ada ekspresi yang keluar dari wajahnya.

"Wah, parah sih. Serin juga ga pake celana tuh." Celetuk Suga yang berhasil membuat Serin kaget karena suara yang ia keluarkan sangat keras.

Serin menatap enam pria berpakaian casual di ambang pintu kamar abangnya, menoleh pada abangnya sekilas.

Bingung.

"Kalian ngapain aja?"

Gongyoo datang sambil membawa doritos kesukaannya- ah, situasi yang rumit.

Sangat rumit.











Jangan lupa vote dan comment ya!

Then, There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang