Teman? #27

285 48 7
                                    

Bungkusan pizza masih berserakan di atas lantai ruang latihan, menunggu untuk di bersihkan oleh cleaning service. Taehyung, Jungkook dan anak-anak Red Velvet lain juga sudah pergi. Oh- kalian bingung kenapa ada nama Red Velvet? Sebelum Irene Cs dan kawan-kawannya memasuki ruang latihan, Gongyoo terlebih dahulu memanggil mereka untuk mendiskusikan nama grup yang akan dipakai, kebetulan ada kue Red Velvet di atas meja Gongyoo. Jadinya Serin mengusulkan nama Red Velvet sambil mencolek-colek krim kue papinya.

Serin berjalan keluar dari ruang latihan sambil membawa sampah-sampah sisa makanan mereka tadi, sudah pukul 4 sore dan tidak ada cleaning service yang datang untuk membersihkan ruangan itu. Serin masih di dalam karena ketiduran, saat bangun, sampah tampak mengotori pandangannya. Yasudah, begitulah ceritanya.

"Hah, banyak juga sampahnya." Serin menepuk-nepukan tangannya satu sama lain, menatap gundukan sampah yang terletak diatas tong sampah depan ruang latihan. Meniup poni dahinya, ia sadar langit akan semakin gelap dan juga, mungkin hanya dia yang berada di gedung sendirian. Trainee-trainee yang lain akan melanjutkan latihannya malam hari. Sedangkan jam operasional gedung baru saja berakhir 47 menit yang lalu.

"Ah shit!" Umpat seseorang. Serin menautkan alisnya bingung, menoleh sekilas ke belakang. Serin bukan gadis yang penakut- tapi, penasaran. Mengerti kan? Baru saja ia berniat untuk pulang sesuatu malah menarik perhatiannya untuk menghabiskan waktu lebih lama di dalam gedung yang mulai menggelap. Serin tersenyum.

Berburu hantu? Kuylah.

Serin berlari menuju asal suara, semakin dekat suara tersebut seperti merintih. Kesakitan? Apa ada hantu telur yang terluka saat papinya membangun gedung K.Ent? Entahlah- tidak ada yang pernah tau.

'BRAAKK'

"Heh hantu!" Serin memasang kuda-kuda mhuay thai-nya.

"Eh mamak sepuluh!" Jungkook tersentak kaget, secara tidak sengaja memencet tube odol gigi hingga isinya terbuang semua ke dalam wastafel.

Berdecak.

Kenapa nih cewek serem banget anjay?

"Heh? Ngapain lo di kamar mandi cowok?" Jungkook tersadar, mengusap pelan sudut bibirnya yang terasa terbakar akibat odol gigi yang di tempelkannya di sana, menurut internet odol bisa meredakan nyeri. Internet berbohong padanya.

Serin mengerjap.

"Oh, lo? Gue kira ada hantu telur." Celetuk Serin tidak menjawab pertanyaan Jungkook, menatap ujung bibir Cowok itu yang lumayan bengkak.

'Adanya telur gue.' Batin Jungkook sebal.

Sebenarnya Serin tidak ingin peduli tapi- terkutuklah hati baiknya yang tiba-tiba menarik Jungkook mendekat kemudian mengobati ujung bibir Jungkook dengan peralatan P3K kecil yang selalu ia bawa dalam tas selempang kentang goreng miliknya.

 Sebenarnya Serin tidak ingin peduli tapi- terkutuklah hati baiknya yang tiba-tiba menarik Jungkook mendekat kemudian mengobati ujung bibir Jungkook dengan peralatan P3K kecil yang selalu ia bawa dalam tas selempang kentang goreng miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue gak mau tau apa masalah lo sama abang gue, tapi- gue nggak mau fans lo mikir yang enggak-enggak tentang kalian yang berantem." Serin menempelkan plaster luka bening di sudut bibir Jungkook. Tersenyum kecil.

Serin turun dari jinjitan kakinya, sedikit pegal karena Jungkook yang terlampau tinggi dari dirinya. Ia menyimpan kembali seluruh peralatannya ke dalam tas.

"Kalian idol. Citra kalian harus baik, gue bukannya mau ngasih masukan karna gue lebih muda dari lo- obviously. Sebenernya juga gue nggak pantes nasehatin elo, tapi gue cuma nyaranin, apapun cekcok lo. Jangan selesaikan pake otot." Senyum Serin. Menepuk-nepuk bahu bidang Jungkook yang hanya terdiam menatap senyuman Serin, kadang-kadang terbesit di hati Jungkook untuk tidak melakukan pembalasan pada Taehyung. Tapi- hutang tetap hutang kan?

"Ehm- makasih." Jungkook tersenyum kilas, Serin mengangguk.

"Gue pulang dul-"

"Lo,"

"Mau nggak jadi temen gue?" Jungkook menahan lengan Serin, menahannya agar tidak menuju pintu keluar toilet laki-laki.

"Hah? Temen?" Bingung Serin mengernyitkan alisnya. Jungkook ngajakin gue temenan?

"Iya. Jadi temen gue. Gimana? Mau nggak? Tapi kalo nggak m-"

"Mau kok. Selama lo janji nggak nyium gue seenaknya, lagian gue cape berantem," Potong serin, mengacungkan jari kelingkingnya.

"Jadi gimana? Teman?" Lanjutnya menunjukan deretan gigi rapih miliknya. Jungkook tersenyum kecil, jika bukan karena balas dendam, ia pasti akan merasa sangat bersalah karena menipu Serin.

Jungkook menautkan kelingkingnya pada kelingking mungil milik Serin.

"Teman."

Jangan lupa vote dan comment ya!

Then, There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang