Cover #23

315 44 0
                                    

'Dia yang nyanyi lagu Taeyeon?'

'Gue gak tau suaranya bagus.'

'Gue kira dia cuma bisa sembunyi dibalik bayangan papi sama abangnya doang.'

'Woah, ga nyangka sih.'

Serin memakan saladnya dalam diam, sejak mulai pelajaran hingga pertengahan pelajaran banyak mata murid SB menatapnya dengan tatapan- entahlah? Antara kagum dan tidak suka? Serin tidak tau kenapa, Taeyeon? Taeyeon kenapa?

"Hei!" Sapa seorang gadis. Serin mendongakan kepalanya, mulutnya masih senantiasa mengunyah buah apel yang dilumuri mayonais. Serin mengerutkan alisnya.

"Lisa? Ada apa?" Serin menyendokan lagi buah apel untuk masuk ke mulutnya.

"Eh? Oh- aku cuma mau ngasih selamat." Lisa mengulurkan tangannya.

"Selamat? Untuk?" Serin bingung, kunyahan apelnya melambat seiringan otaknya yang berfikir. Lisa masih tersenyum manis menatap Serin, duduk tiba-tiba di hadapannya.

"Cover lagu kamu,"

"Yang lagi booming tadi malem,tapi- sumpah suara kamu beneran bagus Rin!"

Serin mengangguk pelan. Terus mengunyah apelnya dengan damai.

Serin menjabat tangan halus Lisa.

Oh- cover.

Cover?

Cover?!

Serin melepehkan kunyahan apelnya, hampir mengenai wajah Lisa jika saja cewek bersurai merah itu tidak menghindar duluan. Matanya membelalak. Taeyeon? Cover? Astageng!

"T-tunggu, cover?"

Lisa mengangguk, mengeluarkan ponselnya. Tampak mengetikan sesuatu di sana.

"Ini, keknya kamu lupa deh, tapi emang udah banyak yang nge-upload ulang sih di Loetube." Gumam Lisa menyodorkan ponsel merahnya.

Serin memutar video tersebut.

'On sesangi Christmas but I'm without you'
Seluruh dunia adalah natal tapi aku tanpamu.

'Oh nunbusin Christmas but I'm without you'
Oh natal yang bersinar tapi aku tanpamu.

'neowa hamkkeran uimi eopsi seoneulhan haruga jinago'
Tanpa berarti bersamamu hari yang dingin berlalu.

'nan hollo jami deureo Without you'
Aku tertidur sendiri, tanpamu.

Saat itu isi perut serin seakan ingin ia muntahkan semuanya, mual. Sangat mual. Serin melihat dengan jelas dirinya yang terlihat sok manis di dalam video. Video itu sudah sangat lama, bahkan sebelum Serin memutuskan untuk kembali ke sekolah setelah menghabiskan kontrak homeschooling-nya.

Siapa yang memasukan video itu kesana? Oh-keparat sialan! Tidak adakah orang yang menghargai privasi? Dunia ini benar-benar gila!

Serin perlahan meremas pelan rok seragamnya. Menatap Lisa dengan senyuman termanis yang bisa ia berikan kepada Lisa. Lisa yang polos juga ikut tersenyum.

"Kamu inget?"

Serin mengangguk kuat, merapatkan gigi-gigi rapihnya. Geram.

"Inget, banget."

"Woah bagus deh! Seenggaknya orang-orang nggak bakal bilang kamu cuma bisa hidup dengan kemewahan. Aku tau kamu berbakat Rin! Btw aku harus balik ke ruangan Mr.Nicho nih! Bye!" Lisa berlari meninggalkan meja Serin, seisi kantin masih ramai. Membicarakan topik yang sama dari satu orang ke orang lain.

Serin bisa bernyanyi.

Ia menelan salivanya susah payah, atmosfer panas benar-benar menghantam kulit putih susu Serin saat ini. Tidak ada lagi selera makan untuk merasakan segarnya salad mayonais. Tidak ada lagi bisikan gugahan dari jus mangga yang terletak menggoda di atas meja Serin. Setidaknya- menggoda beberapa menit lalu sebelum Lisa datang dan memberitahu Serin semuanya.

Oh tuhan, apa lagi ini?




Jangan lupa vote dan comment karya aku ya! ^^
Sepertinya aku bakalan mempercepat klimaksnya deh. Soalnya aku mau publish cerita baru, kalo dua-duanya aku lanjutin pasti buntu ._.

Jadinya aku harus menyelesaikan salah satu karyaku, baru aku mempublish yang baru wehehehe ^^

Terimakasih ya yang sudah membaca karya aku sejauh ini!

Then, There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang