Flashback
"Hari ini saya akan membagikan beberapa kelompok pengambilan nilai yang akan saya ambil pada kamis ini. Terhitung tiga hari dari sekarang, kalian harus menyiapkan couple dance agar dapat persetujuan untuk mengikuti ujian tengah semester minggu depan.""Oke- dimulai dari Ten dan Lisa,"
"Momo dan Jackson,"
"Hmmm...." Mr.Nicho tampak berfikir, kemudian menatapkan matanya kearah Jungkook.
"Jungkook? Hmm- sama siapa bagusnya? Kamu idol baru kan? Kenapa tidak mengajari anak yang bukan idol aja? Ah-" Mr.Nicho mengangguk.
"Kamu dengan Serin." Sesaat sebelum Serin dan Jungkook melakukan aksi pemberontakannya, guru yang bernama Nicho itu berdeham.
"Penolakan berarti tidak ikut ujian."
Flashback end
Apa yang paling di benci Serin selain bangkai tikus yang tergeletak tidak berdaya di tengah jalan?
Jeon Jungkook.
Apalagi satu kelompok dengannya, impuls saraf otak Serin bisa tiba-tiba berhenti dibuatnya, lihat cowok brengsek itu! Duduk di sudut ruangan sambil memainkan ponselnya- oh iya! Jangan lupakan sampah snack stik pedas yang sejak tadi dibiarkannya saja. Tanpa ada niatan untuk membuangnya.
Jorok! Tengik! Bedebah!
Sudah 30 menit Serin dan Jungkook berada di ruang latihan tanpa ada yang membuka suara, begini. Serin tidak mau di cap sok mencairkan suasana padahal mood-nya benar-benar buruk hari ini. Jadi biarkan saja alam yang mengatur apa saja yang dikehendakinya. Serin tidak peduli.
"Woi." Tiba-tiba Jungkook menatap Serin, jari tangannya berhenti untuk menggerak-gerakan layar ponselnya keatas dan kebawah. Serin mendongakan kepalanya. Menatap Jungkook yang jauh di sudut ruangan, Serin pun sama.
"Apa?" Jawab Serin ketus.
"Gue udah dapat lagunya."
"Oh?" Serin menaikan sebelah alis, tersenyum remeh.
"Peduli juga golden maknae of Bangtan sama nilai." Serin melipat kedua tangannya di dada. Jungkook berdiri menghampirinya, menatap kesal Serin yang sejak tadi hanya menatap geram padanya.
"Apa masalah lo?" Sarkas Jungkook.
"Masalah gue? Maksudnya masalah lo?"
"Gue gak punya masalah."
"Punya, jangan pura-pura gila deh ya," Serin berdiri di hadapan Jungkook. Menatap Jungkook dengan mata besarnya, Jungkook saat ini tentu saja ingin meremas pipi bulat Serin yang memggemaskan. Tapi- yah, karena perkataannya yang kemarin-kemarin tentu ia harus dapat beberapa ganjaran dari Serin. Dan ia siap.
"Lo udah ngehina gue di depan anak-anak, bilang kalo orang kayak gue ga pantes idup. Sekarang apa lagi? Apa karna gue udah bening aja makanya lo lunak sama gue? Klasik banget anjir haha- busuk ya lo?" Serin menunjukan telunjuk mungilnya tepat di depan wajah Jungkook, Jungkook hanya bisa menghela nafasnya pasrah.
"Gue tau gue salah, gue minta ma-"
"Lo kira maafin orang mudah?"
'Anjir, bawel nih cewek' batin Jungkook menggerutu.
"Trus gue harus ngapain?"
Serin menyeringai, mengeluarkan bando kelinci yang tidak sengaja ia bawa dari rumah, menyodorkan bandonya pada Jungkook.
"Pakai ini sampe pulang sekolah, besoknya gue bakal maafin lo. Yah seenggaknya lo punya usaha supaya dapat maaf dari gue, oh iya! Jangan lupa difoto!"
Ingin rasanya mematahkan bando telinga kelinci hitam milik Serin tepat di depan wajahnya, tapi Jungkook sadar. Dia salah. Jungkook mengambil bando Serin secara kasar lalu memakainya. Memperhatikan wajah Serin yang memerah akibat menahan tawa.
'Cekrek'
tanpa babibu Jungkook mengambil gambarnya kemudian memasukan foto itu kedalam akun Instagram miliknya. Serin sedikit kaget, kemudian berdeham untuk menahan ekspresi wajahnya.
"Bagus." Serin menggaruk pipinya. Menahan senyumannya yang hampir-hampir muncul.
'Ketawain aja gue sekarang, besok-besok mampus lo.' Jungkook memutar bolamatanya.
"Sekarang mau latihan?" Tanya Jungkook,
Serin hanya mengangguk sekilas.Jungkook mulai mengajari Serin beberapa gerakan yang ia pelajari semasa trainee dulu, tapi diluar perkiraannya, Serin belajar dengan sangat cepat- oh bukan! Serin lebih seperti yang mengajari Jungkook bagaimana dan apa-apa saja gerakan yang harus dimasukan.
Jungkook tersenyum.
"Lo punya bakat juga ternyata."
"Bacot nyet, tiruin gerakan gue-" Serin meliuk lalu melingkarkan tangannya di leher Jungkook, menjauh kemudian melenggok kan pinggulnya.
"Kek gini-" Serin berkacak pinggang.
Jungkook mengangguk menirukan segala gerakan yang diajarkan oleh Serin, Jungkook berhenti. Menatap wajah Serin saat berada di tengah gerakan ketika ia seharusnya mendekatkan wajahnya pada Serin.
Serin terdiam menatap manik legam milik Jungkook, kedua bolamata Jungkook seakan menariknya ke sebuah dimensi lain, dimensi hijau dimana hanya Serin yang berada di dalamnya.
Serin berdeham.
"Ah- iya kek gitu, u- ulang lagi!" Gugupnya, memalingkan wajah. Jungkook yang juga salah tingkah kembali melanjutkan latihannya yang sempat tertunda beberapa menit lalu.
Serin mendesis.
'Jangan kagum lagi! Jangan kagum lagi!'
Jangan lupa vote dan comment ya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Then, There's You
Fanfic[COMPLETED] Hidup mewah, punya segalanya, pintar dan selalu di perlakukan bak princess oleh ayahnya, Kim Serin tidak akan membiarkan masalah berat badannya menghalanginya bukan? Lagipula hidupnya aman- aman saja. Untuk apa penampilan bagus jika sem...