Seoul Bright #3

590 101 12
                                    

Seoul Bright highschool.
Seoul,Itaewon 10.00 a.m KST

Kim Serin baru saja keluar dari mobil sport biru abangnya, ia mengambil ponselnya yang terus berdering sejak 30 menit berangkat dari rumah.

'Sarang lagi' batin Serin sambil memutar bolamatanya bosan, cewek yang bernama Sarang ini sudah SKSD dari 1 bulan yang lalu. Coba tebak? Yep! Sarang pengen di comblangin sama Taehyung. Abangnya Serin.

"Tai! Ah ibab!" Taehyung mengumpat setelah ia keluar menjinjing tas sekolahnya, Serin menoleh.

"Santai aja kali, lagian ga semua orang bisa jadi artisnya K.Ent bang! Bersyukur kek." Taehyung masih diam di tempatnya.

'Bip' suara sensor mobil yang sudah terkunci berbunyi. Serin masih terus menatap notifikasi layar ponselnya yang beruntun menunjukan nama 'Min Sa Rang'.

Ia mendecak.

"Bang?" Serin mengikuti langkah kaki Taehyung menuju gerbang depan sekolah. bel masuk baru saja berbunyi, membuat semua siswa yang berleha-leha hanya sekedar untuk berbicara bergegas masuk ke dalam gedung. Tapi tidak untuk si Kim bersaudara ini.

Bingo! Sekolah ini juga punya papi mereka.

"Apa? Gue lagi gak mood, jangan gangguin gue." Taehyung memasang earphone pada telinganya tak lama kemudian memasukan kedua tangan kekarnya ke dalam saku celana.

"Dih, galak banget." Serin berlari dengan polosnya ke hadapan Taehyung, mengangkat layar ponselnya dan menunjukan chat Sarang yang terus-terusan memintanya untuk mengirimkan kontak Taehyung.

Seketika atmosfer di sekitar Serin berubah mencekam. Tiba-tiba Taehyung merebut ponselnya lalu memencet tombol merah yang ia yakin sebagai tombol voice message.

'Denger ya Min Sarang, Sarang lebah, Sarang kecoa siapapun nama lo! Gue gak demen cewe  yang suka manfaatin adek gue cuma buat tujuan lo yang busuk itu! Orang-orang sampah kayak elo harusnya di buang!" Taehyung mengirim pesan suara kepada sarang. beberapa detik kemudian.

'Min Sa Rang has blocked you'

Serin mengerjap-ngerjapkan matanya tidak percaya. Tunggu, abangnya sepertinya benar-benar marah. Cewek bohay kayak Min Sarang aja ditolak! Wew.

"Nih hp lo." Serin mendongak menatap wajah Taehyung yang tampak dingin. beribu-ribu kali tampan! Tampan? Iya abangnya tampan! Terus kenapa? Dalam kamus Serin gak ada kata 'tiri' jadi sayangnya Serin itu tulus seperti saudara kandung. Dan serin menganggap Taehyung lebih dari saudara kandung.

Namanya Saudara G 30 S PKI.

'Gerakan 30 Strategi Punya Kekasih Idaman.'

"Lu bengong? Atau buat gue aja hpnya? Yaudah." Taehyung memasukan ponsel Serin ke dalam saku celananya.

"Bang hp gue!"

***

Pelajaran fisika emang nggak henti-hentinya membuat siswa menderita, terlebih lagi Serin. Walaupun Seoul Bright Highschool itu sekolah seni, tapi benar-benar gak bisa di lepasin dari yang namanya akademik.

Huh.

Ingin rasanya Serin memakan roti pengingat rumus milik doraemon lalu mengerjakan soal ulangan hariannya dengan aman, nyaman, dan tentram tanpa hambatan sedikitpun. Tapi mana mungkin?

Seulas senyum mengembang perlahan di wajah gempal Serin. dikala Guru killer yang bernama Seo Rah Im itu sedang memainkan ponselnya, Serin mencuri kesempatan untuk mencontek jawaban Lisa yang sedang pulas tertidur tanpa tahu jika hasil ilmunya di curi.

"Bu! Saya sudah siap!" Serin mengumpulkan lembar jawabannya dengan penuh percaya diri. Ia tau kalau Lisa itu ranking satu di kelasnya semester lalu, serta salah satu trainee papinya yang sudah debut sejak 2016 lalu.

"Oh yaudah, silahkan keluar dan istirahat untuk pertukaran jam selanjutnya." Serin mengangguk melangkahkan kakinya keluar dari ruang neraka dunia yang selalu menyiksanya di setiap hari selasa itu, menghela nafasnya dengan lega.

Tidak ada perlakuan khusus bagi Serin maupun Taehyung di sekolahnya, begitu pula dengan idol-idol yang besar seperti Lisa,Junhoe,Tzuyu dan lain-lain. Bagi papinya semuanya bersifat sama. Jika para idol di manjakan, murid-murid yang lain pasti akan berkecil hati.

Begitu pikir Gongyoo.

Serin duduk di bangku panjang koridor di sebelah kiri ruang kelasnya dan di sebelah kanan ruang kepala sekolah. Jujur saat ini perut Serin benar-benar lapar! Papinya hanya membolehkan Serin makan sepotong roti setiap pagi, untuk menutupi porsi besar makan Serin. Tentu saja dia pura-pura menyetujuinya.

Padahal tidak.

Tangan gemuknya meraih saku kecil di blazzer hitam berlambangkan 'SB' untuk mengeluarkan biskuit pisang yang sengaja di simpannya untuk pengganjal lapar.

Bungkus makanan itu terbuka.

"Arigato!" Sebelum serin sempat menyicipi biskuit pisangnya, seorang cowok tinggi,rupawan,dan errr seksi? Lewat tepat di hadapannya. Membuat Serin yang tadinya lapar seketika kenyang karena hanya mencium bau parfum pemuda itu.

Pemuda itu berjalan berdampingan dengan wakil kepala sekola bidang kesiswaan, sedang berbincang dengan bahasa Jepang yang sedikit-sedikit dimengertinya. Serin memicingkan matanya, memperhatikan nametag yang berada di dada bagian kanan cowok itu.




'Jeon jung kook'






Dont forget to vote and comment ya guys!!

Then, There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang