Evaluasi #29

287 45 0
                                    

"Mampus! Gue telat!" Langkah kaki Serin semakin cepat, melirik sesekali jam tangan digital berwarna pink yang ia gunakan. Baju sekolah masih melekat di badannya. Dalam waktu 10 menit evaluasi trainee akan dimulai. Absen dijalankan terlebih dahulu, Serin lupa bahwa minggu ini adalah minggu yang sibuk untuk ujian kenaikan kelas. Mau tidak mau ia harus mengikuti ujian hingga selesai.

Tanpa belajar.

Dengan cepat ia masuk ke dalam toilet wanita, Serin membanting tasnya ke atas meja kering wastafel. Mencari-cari sesuatu disana.

Sial.

Saking buru-burunya pergi sekolah, Ia sampai lupa memadu-padankan pakaian yang akan ia gunakan untuk evaluasi nanti. Seharusnya pasangan Sweater hitamnya adalah hotpants putih. Tapi sekarang Serin malah membawa jeans biru dengan bawahan cutbray. Setidaknya- ia masih menggunakan pakaian kan? Dengan sigap Serin menukar pakaiannya, mengikat sembarang rambutnya, waktu yang tersisa untuknya hanya 5 menit lagi.

Serin menyandang tasnya, berhambur keluar toilet perempuan, kaki kecilnya terus berlari menaiki tangga darurat. Jika ia telat barang 1 menit saja, sudah habis riwayatnya dan kakak-kakaknya.

Jemari lentiknya membuka kasar pintu ruang latihan, terlihat banyak trainee yang berbincang-bincang hanya sekedar bercanda maupun mendiskusikan grup siapa yang akan memperoleh nilai tertinggi nantinya. Ada beberapa orang yang memandang sinis kearah Serin. Serin sangat tau jika pandangan sinis itu tertuju kepadanya karena ia adalah anak dari pemilik agensi. Mereka pasti berfikir yang tidak-tidak tentang Serin. Tapi masa bodoh, Serin tidak akan mau peduli selagi statement itu tidak merugikannya banyak.

"Serin! Sini!" Panggil Joy yang tengah duduk di pinggir ruangan, Serin menghampirinya. Menahan nafas sebentar ketika Joy memperhatikan pakaian Serin dari atas sampai bawah.

Joy menggeleng.

"Absennya udah jalan, tadi gue udang ngisiin absen lo, dan si Wendy bego ini malah ngambil undian nomor satu." Gerutu Joy menarik tangan Serin agar duduk di sebelahnya.

"Maaf elah," Wendy cemberut,Irene mengusap-usap pelan kepala Wendy.

"Nggak apa-apa." Hibur Irene pada Wendy, sedangkan Seulgi masih asik berkutat dengan ponsel pintarnya. Serin melirik sesekali ke layar handphone Seulgi, ia sedang browsing  wallpaper keren dari tumblr. Bagaimana bisa ia bersikap setenang ini dalam evaluasi peringkat?

"Dapat beruangnya! Haha!"

'Pletak!'

Irene melayangkan jitakan manis ke kepala Seulgi, gadis itu hanya meringis kesakitan sambil mengusap kepalanya.

"Sakit kak!"

"Kita ini mau evaluasi, bukan mau ikut meet and greet masha and the bear!" Bisik Irene sebal. Gongyoo masuk ke dalam ruang latihan dengan beberapa orang yang memgikutinya dari belakang, entah siapa itu. Mungkin bawahannya?

Sebenarnya dresscode Red Velvet adalah black and white, tapi dengan cerobohnya Serin tidak sempat membawa celana pendek putihnya, pindah ke dorm saja belum. Jadi pakian yang Serin gunakan sekarang sedikit bertabrakan dengan pakaian member Rv yang lain.

"Evaluasinya akan saya mulai." Gumam Gongyoo setelah mendaratkan bokong padatnya ke atas single chair yang berada agak ke tengah ruang latihan, menyilangkan kakinya.

"Kita mulai dari nomor undian satu." Gongyoo mengenakan kacamatanya, berdeham kemudian melirik sekilas kearah Irene. Irene berdiri duluan disusul oleh Seulgi,Wendy,Joy dan yang terakhir Serin. Berjalan menuju bagian tengah ruang latihan yang luas.

"Remix?" Tanya Gongyoo, menatap satu-satu member Red Velvet. Semuanya mengangguk.

"Baiklah, putar musiknya." Salah satu teknisi yang berada di ruangan memencet tombol putar di laptopnya yang kabelnya terhubung pada speaker.

Musikpun mulai bermain.

Lagu yang pertama berputar adalah lagu whistle dari Blackpink. Semua member Rv mulai menggerakan badan mereka seirama dengan lagu, yang menjadi center di lagu ini adalah Irene. Semua mata tertuju kepada mereka berlima, ada juga beberapa trainee yang ogah-ogahan.

Gongyoo memperhatikan mereka berlima, sesekali matanya tertuju pada Serin.

Gongyoo sedikit menahan senyumannya.

Ayah mana yang tidak bangga ketika melihat anaknya berkembang?

Lagu kemudian bertukar menjadi Love Scenario yang dibawakan oleh IKON. Salah satu boyband kondang keluaran agensi K.Ent. Dan bertukar center ke Seulgi.

Setelah itu berlanjut kepada lagu Hola-hola milik KARD. Joy yang berubah menjadi center.

Lagu setelahnya yang terputar adalah stop girl dari U-kiss, yang menjadi center disini adalah Wendy

Dan sampai di penghujung lagu terakhir dimana Serin yang maju, meliukan badannya. Kini semua mata trainee tertuju kepada mereka berlima. Terpesona, mereka berlima benar-benar berbakat. Termasuk Serin.

Serin hanya berlatih selama 2 minggu kurang, tetapi kemampuannya bisa menyaingi trainee yang sudah dilatih bertahun-tahun.

Musik berhenti.

Kelima member Rv tersengal, mengatur nafas mereka. Beberapa trainee ada yang berdiri memberikan standing applause. Gongyoo berdiri paling terakhir. Semuanya terkagum-kagum.

Serin melihat wajah papinya sekilas. Mata pria itu berkaca-kaca. Gongyoo tersenyum bangga, dan di sambut oleh senyuman mungil Serin.

Sekarang semua orang pasti tau siapa yang mendapat peringkat satu minggu ini.

Jangan lupa vote dan comment ya!

Then, There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang