[COMPLETED]
Hidup mewah, punya segalanya, pintar dan selalu di perlakukan bak princess oleh ayahnya, Kim Serin tidak akan membiarkan masalah berat badannya menghalanginya bukan? Lagipula hidupnya aman- aman saja. Untuk apa penampilan bagus jika sem...
Serin hanya diam memainkan nintendo switch miliknya, mengunyah permen karet dengan santai tanpa menghiraukan Jungkook yang sibuk mencari-cari pakaian, toh nantinya Jungkook akan tau baju yang mau dipakainya. Daripada membuang waktu untuk mengurus urusan Jungkook yang tidak penting, lebih baik bermain game kan?
"Serin," panggil Jungkook, setelah keluar dari ruang ganti kamar Serin.
"Kalo gue pake ini, Lisa bakal jatuh cinta lagi nggak sama gue?"
Serin memutar bolamatanya, sedikit lagi ia menang. Dan sekarang Jungkook menggaduhnya dengan bertanya masalah pakaian? Bukankah itu bo-
Homina homina homina homina
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kok jadi hot daddy? anjir! Mati dah gue, mimisan dedek bwanghh, apusin bwanghh.
Serin menggeleng kuat, menatap Jungkook yang juga menatapnya dengan tatapan kecewa.
"Jelek, ya?" Jungkook menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal, tatapan Serin benar-benar membuatnya gugup saat ini. Entahlah, bagi Jungkook tatapan Serin itu bagaikan laser konser, kadang-kadang indah. Kadang-kadang membahayakan. Tidak ada yang pernah tau.
"Bagus kok." Serin membuang kembali wajahnya yang panas dan sudah menjadi merah semerah tomat, memfokuskan kembali pandangannya pada nintendo miliknya.
"Oh? Beneran?" Serin mengangguk meng-iyakan Jungkook, pria yang di hadapannya tersenyum simpul.
"Oh yaudah, makasih. Btw, doain gue sama Lisa ya!" Jungkook memungut semua pakaiannya yang sengaja ia bawa ke dorm Serin, melambai lalu sesaat kemudian pintu kamar Serin tertutup.
Serin tersenyum.
Jungkook benar-benar hot dengan pakaian itu! Jangankan Lisa, bahkan bidadari yang ada di atas langit saja akan berkerumun di awan untuk melihat Jungkook berjalan di trotoar hari ini.
Termasuk Serin.
Iya,-
Senyuman gadis itu hilang, menekan-nekan dadanya yang terasa sesak. Kenapa setiap Jungkook pergi dan mengatakan nama Lisa, dadanya terasa sakit?
'Kalo gue pake ini, Lisa bakal jatuh cinta lagi nggak sama gue?'
'Doain gue sama Lisa ya!'
Serin meringis, mengusap kembali dadanya yang terasa nyeri. Ia tidak tau perasaan apa ini, kadang-kadang ia menangis karena suara Jungkook tak mau hilang dari kepalanya. Apa Serin punya penyakit kronis? Apa ia alergi Jungkook? Ah bukan- ia tidak pernah gatal-gatal.
Tunggu dulu-
Serin membuka laptopnya, mencari keyword yang sepantasnya mungkin dapat mengurangi rasa sakitnya ini. Serin benci merasakan sakit. Sangat benci! Tangannya dengan sigap meng-click sebuah url yang membahas tentang penyakitnya.
Mata Serin bergerak ke kanan dan kekiri membaca intermezzo artikel tersebut, demi apapun! Inilah yang Serin rasakan!
"Berdebar setiap bertemu dengannya?"
"Jika dadamu nyeri- itu adalah rasa cemburu?"
"Ini dinamakan, perasaan-"
"Cinta?" Gumam Serin, sedetik kemudian tawanya pecah, apa-apaan artikel bodoh ini? Siapa orang kolot yang berani-beraninya menulis hal paling bodoh yang pernah ia baca? Haha! Tidak mungkin, ini pasti penyakit lain.
Serin menutup laptopnya tiba-tiba, pipi chubby-nya menjadi semakin panas. Jika ini benar-benar adalah yang Serin rasakan, bukankah itu berarti.