After #46

616 39 2
                                    

Sudah 1 tahun semenjak kencan Jungkook dan Lisa berlalu, keadaan sekarang? Semuanya mulai membaik.

grup BTS yang melejit dan mengumpulkan banyak pundi-pundi uang untuk papi Gongyoo.

Dan juga Redvelvet yang telah resmi debut semenjak 1 tahun yang lalu.

Tepatnya 3 hari setelah kejadian Jungkook.

"Ekhem." Irene berdeham, duduk tepat di sebelah gadis yang sedang menulis-nulis rumus di buku kecilnya sembari rambutnya yang di tata dengan penata rambut handal yang sengaja Gongyoo sewa untuk membuat putrinya makin cantik.

Serin tidak menoleh sama sekali, masih asyik berkutat dengan rumus-rumus fisika sesekali bergumam untuk memghafalkannya. Ia ada di kelas akhir sekarang.

Apa boleh buat?

"Serin," panggil Irene.

"A ah?" Serin sedikit tersentak, menoleh tersenyum pada Irene dengan mata lelahnya,hari ini adalah hari pre-recording penampilan mereka di Music Bank dengan beberapa lagu baru yang di aransemen oleh RM dan juga dirinya tentunya.

"Kamu gak cape?" Irene mengusap-usap punggung Serin yang yang agak membungkuk melanjutkan menulis rumus-rumus yang di hapalkannya di dalam buku kecil.

"Ini jam 2 pagi,lho." Lanjutnya.

Serin hanya menggeleng lemah, mengeram kecil mengisyaratkan ketidak-inginannya untuk beristirahat, istirahat itu melelahkan.

Apalagi, di suasana sekarang. Dirinya yang merindukan abangnya yang sedang jauh di eropa sana, memulai debut internasional mereka. Hah, mendengarnya saja sudah benar-benar membuat Serin semakin lelah.

Kantung mata Serin benar-benar tidak bisa di selamatkan lagi.

Serin menutup bukunya, menguap sekilas. Menyandarkan kepalanya ke kursi, penata rambut itu baru saja pergi dengan Irene entah kemana.

Dan sekarang Serin merasakannya lagi.

Dadanya sesak, ia menelan ludahnya. Mengeluarkan secarik kertas kecil berisi foto yang ia potong sendiri dari majalah.

Jeon Jungkook.

Serin tidak bisa menyangkalnya lagi, selama setahun ini. Ia tidak bisa melupakan Jungkook, walaupun mereka sebenarnya sudah sangat jarang berkomunikasi karena Jungkook yang menyibukan diri untuk melupakan Lisa.

Serin tau benar.

Hati Jungkook hanya untuk Lisa saja.

Bukan untuk dirinya.

Dan membuat dadanya semakin sesak lagi.

Bukankah kalian berfikir masih ada Taehyung?

Biar kujelaskan.

Jika kau bertanya tentang Taehyung, um, sebenarnya Taehyung belum sepenuhnya move on dari Serin.

Hanya saja perasaan itu benar-benar salah.

Jadi dengan niat melupakan perasaan cintanya pada Serin, ia mulai mengencani Irene. Aku tau ini kejam, hanya saja Taehyung harus mengorbankan salah satu untuk di korbankan.

Bukankah itu lebih baik ketimbang menyimpan perasaan terlarang pada adikmu sendiri?

—————

Jungkook mengatur nafasnya, berdiri di hadapan sebuah pintu emas besar, pintu ini adalah pintu keluarga kim, Jungkook baru saja pulang dari amerika. Bersamaan dengan Taehyung. Dan selama itu pula Jungkook hanya bicara di depan kamera pada Taehyung.

Kau mengerti kan?

Keputusan Jungkook sekarang sudah bulat.

Ia benar-benar ingin berbaikan dengan Taehyung.

'Kriettt'

Sebelum sempat Jungkook mengetuk pintu rumah tersebut, Serin sudah lebih dulu membuka pintu sambil menghadap ke belakang.

"Aku akan pulang jam 8 malam!"

'Tuk' Serin menghela nafasnya, mendongakan kepalanya.

Matanya membulat.

Mata Jungkook juga membulat.

"Kook?"

"Ser?"

—————

3 bulan kemudian

"Kook! Bisa ambilkan aku gula yang ada di sampingmu?"

"Tentu."

Jungkook menyodorkan secerek kecil gula kubus kepada Serin yang berada di sebelahnya.

"Tapi, kenapa kau perlu gula?"

"Untuk te-"

'Cupp'

Jungkook mendaratkan ciuman di pipi Serin dengan hisapan kecil sedikit sehingga membuat pipi gadis itu basah dan merah.

"Ini udah manis banget." Lanjut Jungkook kembali memakan steaknya.

Serin shock.

Taehyung tersedak.

Dan Gongyoo menjatuhkan roti dari mulutnya yang baru saja hendak di telannya.

Sepertinya acara makan malam keluarga kali ini akan menjadi sedikit unik.

————

End


















Guys, sorry banget. Lately aku bener bener kehabisan ide buat lanjutin fanfic ini T^T jadi bagi kalian yang merasa fanfic ini gantung banget, maaaafff! Aku bener-bener buntuuu. Jadi aku mohon maaf yang sebesar"nya untuk kalian hik T^T pasti kalian pengen endingnya yang lebih ada feel lagi. Tapi aku udh gadapet feel sama fanfic ini

Mohon dimengerti yaaa T^T

-pet

Then, There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang