Myeongdong #36

250 40 1
                                    

Jungkook berdiri diantara kerumunan orang yang berdesak-desakan untuk menyebrang ke seberang jalan myeongdong. Ia baru saja keluar dari studio dimana Lisa barusan tampil, saat di dalam studio Jungkook benar-benar menyamar dan samarannya tidak pernah di ketahui oleh siapapun. Hal ini sudah di lakukannya sejak ia pindah ke korea. Melihat malaikatnya dari jauh saja Jungkook sudah senang bukan kepalang.

Sesampainya di jalanan myeongdong. Jungkook melepas semua alat samarannya, berjalan bebas menyusuri lampu-lampu kota. Ada beberapa fans yang mengenali Jungkook dan meminta foto dengannya. Sebagai idol tentu ia harus menyapa hangat fans-fansnya bukan?

Senyum Jungkook tak pernah hilang di wajahnya saat berinteraksi dengan fans-nya, Walaupun Jungkook itu licik tapi masalah fan service. Jungkook rajanya.

"Terimakasih! Saat fanmeet jangan lupa datang ya!" Seru Jungkook pada gadis yang sempat berfoto dengannya, tersenyum tipis.

Melanjutkan kembali perjalanannya.

"Gak bisa gitu dong!" Bentak seseorang, menatap lekat pria besar di hadapannya yang sedang menggendong anak kecil. Di belakang pria itu ada seorang gadis mungil dengan rambut bob yang sangat dia kenal.

Itu-

Itu Serin kan?!

"Pak! Kembalikan anak ibu ini!" Hardik Serin dengan wajah merahnya, pria besar itu hanya tersenyum remeh. Semakin menggendong erat balita laki-laki yang sedang menangis kuat.

"Kamu jangan ikut campur, hutangnya saja tidak dia bayar! Saya harus menahan anaknya sementara!" Tegas pria berbadan tegap itu, sedangkan ibu dari anak yang di gendong pria itu sedang menangis tersendu-sendu sambil memohon. Menarik kaki pria itu dengan memelas. Dan anehnya, tidak ada satu orangpun yang peduli pada mereka.

Serin merogoh sakunya. Mengambil sebuah jam tangan dengan pinggiran berlian berkilau yang mewah, menyodorkannya pada pria besar tersebut.

"Berapapun hutang ibu ini, bapak bisa mengambil jam tangan saya." Titah Serin pelan, tangannya sedikit bergetar karena sang pria melotot menatap jam tangan yang ia berikan. Tapi- Serin tidak berbohong, jam tangan yang ia berikan adalah jam tangan buatan swiss yang di tempah langsung oleh designer terkenal di sana. Gongyoo bahkan tak segan-segang merogoh kocek hingga 1,4 miliar untuk membeli jam tangan ini.

Apapun yang akan di katakan papinya pada Serin adalah urusan nanti. Yang penting anak ini harus berada di dalam dekapan ibunya

"Baik." Pria itu merampas jam tangan Serin kemudian melempar sembarang anak balita laki-laki yang di gendongnya kepada Serin.

Serin menangkap anak itu lalu memberikannya kepada ibunya.

"Terimakasih banyak nak!" Ibu itu menangis sambil memeluk erat anaknya, Serin tersenyum tulus. Selang beberapa menit ibu tadi pergi, Jungkook memghampiri Serin.

Menepuk kilas puncak kepalanya.

"Hei..." sapa Jungkook. Gadis itu mengerjap kilas mendongakan kepalanya untuk mendapati sumber suara yang baru saja masuk ke dalam telinganya.

Jungkook?

"Oh- lo?" Jungkook menurunkan tangannya dari kepala Serin, tersenyum kilas. Terbesit sedikit rasa- entahlah? Senang? Senang atas keberanian Serin untuk membela yang benar di saat semua orang tidak peduli, begitulah.

Serin adalah gadis yang benar-benar pemberani, tapi- itu menyalahi kodratnya sebagai wanita. -menurut Jungkook.

Perempuan itu harusnya kalem dan lembut.

Bukan kasar,beringas, dan berkata seenaknya.

Tapi- apapun yang Serin lakukan toh bukan masalahnya, lagipula dia juga tidak peduli pada Serin. Tapi- tawaran Serin yang kemarin-kemarin terus terngiang di kepalanya.

Serin beneran mau bikin gue balikan sama Lisa?



Jangan lupa vote dan komen ya!

Then, There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang