Curvy? #1

1.6K 132 26
                                    

Kim's family house.
Seoul,Gangnam 10.30 p.m KST

"Serin"

"Serin udah makannya."

"Serin!"

Kim taehyung menatap adiknya ngeri, kenapa tidak? Dia baru saja menghabiskan 15 porsi mie lada hitam yang di belinya di pinggiran jalan hongdae. Sementara itu, Taehyung belum sempat menghabiskan setengah dari mie-nya.

"Brrrp" Serin bersendawa.

"Ah,kenyang..." ia mengusap perutnya sesaat setelah menyandarkan punggung gempalnya ke sandaran sofa, kemudian tangannya meraih ponsel pintar keluaran terbaru yang berada di sudut meja tamunya dan memainkannya.

Apa namanya? IGrape X?

"Dek, lo nggak takut?"

"Takut apa?" Serin melirik Taehyung yang naik ke atas sofa setelah melahap habis makanannya, ia duduk miring lalu menyandarkan kepala pada topangan tangannya  sejak 3 detik yang lalu berada di atas lututnya.

"Nggak sehat?" Lanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak sehat?" Lanjutnya. Seakan tau kemana pembicaraan ini mengarah, Serin menghembuskan nafasnya berat- oh bukan! Lebih tepatnya menghembuskan nafasnya karena menahan kekesalan? Mungkin?

"Gini, ya bang! Sebenernya gue sehat, lo tau nggak? Gue setiap weekend ikut kelas catur dan pas malemnya gue ikut kursus falcony, kurang apa lagi?"

"Tapi dek- olahraga lo itu ngg-"

"Nggak apa? Nggak bakar kalori? Ya emang! Emang gue ga mau bakar kalori!" Kekesalan Serin kini sudah di ubun-ubuh, cewek mana yang suka di sindir masalah badannya? Yah, memang sih Serin cewek yang berbadan curvy, apa yang salah dengan itu? Orang-orang di dunia ini harus mengerti betapa sulitnya seorang perempuan untuk menurunkan berat badannya. Yah, walaupun Serin tidak pernah mencoba melakukannya. Tapi ini pilihannya, dan semua orang harus menghargai pilihannya.

Mau tidak mau! Suka tidak suka!

"Kenapa nggak mau? Lo mau badan lo gitu-gitu aja? Ini udah semester kedua sejak lo jadi anak kelas 10 di sekolah gue,dek!" Taehyung menegapkan duduknya, menatap raut wajah Serin yang mulai masam. Bahkan pipi chubby-nya ikut memerah karena meredam kesal.

"Terus, kenapa bang? Lo malu? Iya, emang gue malu-maluin karena gue gendut, tapi gue ga masalah! Mindset lo yang harus di ubah! Ga semua cewek gendut itu jelek dan menjijikan," kasam Serin. Ia berdiri merapihkan semua mangkuk makanan delivery yang dimakannya baru saja dengan abangnya, kemudian memasukannya ke dalam tong sampah di dapur. Matanya yang sipit semakin tak tampak ketika pipinya menggembung akibat menegak air keran yang ia ambil sesaat sesudah membasuh kedua tangannya dengan bersih.

Taehyung mendesah, adiknya tidak pernah berubah. Semenjak Taehyung bertemu dengannya sekitar 10 tahun yang lalu adiknya memang sudah gempal, tetapi- tidak segempal sekarang.

Saat itu ibu Taehyung dan ayah Serin bertemu dan menikah, membuat keduanya harus tinggal di dalam satu atap. Tapi 5 tahun yang lalu ibu mereka meninggal karena radang otak yang di deritanya, pada masa itu Taehyung sangat terpuruk dan sama halnya juga dengan Serin, Adiknya lebih sering menghabiskan waktu menonton Anime dan makan makanan junk food sehingga berat badannya yang tadinya masuk kategori gemuk yang normal menjadi lebih supersized. 

Taehyung tidak pernah merasa malu karena penampilan adiknya, hanya saja kadang kala- ia hanya merasa kasihan. Banyak siswi senior di sekolahnya membuat lelucon bodoh tentang adiknya, tentu saja Taehyung marah. Tapi, untuk apa? Yang mereka katakan juga ada benarnya.

Adiknya benar-benar gemuk.

"Dek," Taehyung berdiri menyusuri lorong rumah mereka yang besar itu untuk menuju ke dapur. Dan benar saja, seperti dugaannya.

Serin makan lagi. Kali ini berbeda, ia baru saja menghabiskan doritos papinya, yang sengaja Taehyung simpan agak tinggi di atas kabin ujung dapur. Sepertinya Serin menjangkaunya dengan menaiki kursi meja makan, mengingat tingginya hanya 160cm. Mana bisa menggapai kabin gantung yang tingginya hampir mencapai 2 meter?

"Apwa?" Serin masih mengunyah doritos berasa keju milik papinya lalu membuangnya ke dalam tong sampah.

"Doritosnya enak," polos Serin, Senyum Taehyung mengembang.

"Yaudah, tar abang ganti punya papi," Taehyung memperbaiki tatanan rambut bob adiknya yang agak kusut.

"Maafin abang ya?" Sambil mengusap sisa-sisa remahan doritos yang belepotan di bibir serin dengan lengan sweeter hitamnya, Serin mengangguk.

"Nggak apa-apa," Serin hanya diam membiarkan Abangnya.

"Gue cuma nyaranin,dek." Taehyung menatap wajah adiknya lekat. Menelusupkan tangannya untuk menangkup kedua pipi menggemaskan milik adiknya itu.

'Karena gue sayang lo,' batin Taehyung.

"Gue tau..." Serin tersenyum manis menampilkan gigi-gigi rapihnya yang terlihat sangat bersih.

'Deg'

'Deg'

'Deg'

Seketika itu juga, Wajah Taehyung memerah.




Please like, comment and follow ya. Karena mungkin beberapa part bakal aku private guna menghindari plagiat 💕

Xoxo guys!

-pet

Then, There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang