Jeng..jeng..
Sungguh hari ini (nama kamu) tidak bisa fokus sama sekali dengan materi apapun yang disampaikan oleh dosen. Pikirannya selalu melayang entah kemana. Hingga pada jam istirahat, ia memutuskan untuk pulang dan tidak mengikuti mata kuliah selanjutnya.
" (nam..) " Ucap Salsha lirih saat melihat sosok (nama kamu) yang melintasi taman belakang kampus yang merupakan jalan pintas untuk cepat sampai di gerbang.
(nama kamu) menoleh sebentar ke arah Salsha, lalu kembali meneruskan langkahnya. Salsha langsung mendekati sahabatnya itu dan mencekal pergelangan tangan kanan milik (nama kamu), membuat (nama kamu) refleks menoleh ke arah Salsha.
" Bukan gue (nam...), dengerin pejelasan gue " Ucap Salsha membuat (nama kamu) memotar bola matanya untuk melihat objek yang lain.
" Gue itu udah tau sejak lama kalo lo suka sama Iqbaal, cuman gue gak pernah bilang karena takut persahabatan kita hancur " Ucap (nama kamu) hanya dengan stu tarikan napas.
" Dan sekarang lo yang ngehancurin Shaa " Lanjut (nama kamu) yang langsung terisak kembali.
" Gue kan sahabat lo.... "
" Justru karena lo sahabat gue, jadi gue ngerasain sakit banget. Kalo orang lain gue gak peduli Sha, kenapa harus lo? " Ucapan (nama kamu) memotong ucapan Salsha.
" Kenapa gak sekalian aja lo bilang gue cewek murahan, cewek gila harta dan sejenisnya? " Ucap (nama kamu) yang langsung menarik pergelangan tangannya yang sedari tadi dicekal oleh Salsha dan meneruskan langkahnya dengan cepat.
Salsha meneteskan air matanya, ia tidak percaya bahwa (nama kamu) akan semarah itu dengannya atas perbuatan yang sama sekali tidak diperbuatnya. Kalau saja Salsha tidak ada kuis di mata kulian yang selanjutnya, sudah pasti ia akan mengejar gadis itu.
" Gue akan bantuin lo baikan sama (nama kamu), tapi jangan sekarang tunggu dia tenang dulu " Ucap Alwan yang tiba-tiba saja sudah ada disamping Salsha. Yap, sedari tadi Alwan mengintip perbincangan antara Salsha dan juga (nama kamu).
" Lo tahu siapa yang adu domba gue sama (nama kamu)? " Ucapan Salsha yang diangguki cepat oleh Alwan.
" Siapa? "
" Gue gak bisa jelasin sekarang, gue harus nyusulin (nama kamu) dulu " Ucap Alwan yang langsung berlarian kecil untuk menyusul (nama kamu). Dan memang sedari tadi Alwan mengintip perbincangan (nama kamu) dengan Salsha. Alwan tidak mungkin membiarkan (nama kamu) pergi sendirian dengan pikiran yang sedang kacau seperti saat ini.
" (nam..) " Ucap Alwan sambil mencekal lembut pergelangan tangan kanan (nama kamu). (nama kamu) menoleh pada Alwan dan menunjukkan mata sembabnya kepada laki-laki itu.
" Aku capek Al, aku mau pulang " Ucap (nama kamu) lirih.
" Aku anter, kamu tunggu sini. Aku ambil motor dulu " Ucap Alwan yang langsung ngibrit menuju ke area parkir.
Tanpa menunggu lama pun, Alwan sudah menghampiri (nama kamu) dengan motor ninja abu-abunya.
" Ayo naik " Ucap Alwan. (nama kamu) tidak menjawab, namun langsung naik begitu saja ke boncengan Alwan.
Alwan langsung menarik gas motornya dan melesat begitu saja meninggalkan area kampus.
***
Alwan baru saja menghentikan motornya di perkarangan luas rumah keluarga (nama kamu). Dan (nama kamu) pun turun dari boncengan Alwan. Namun (nama kamu) langsung menghampiri tukang pos yang baru saja akan meninggalkan perkarangan rumahnya." Pak.. Tunggu " Ucap (nama kamu) sambil menahan bagian depan motor tukang pos itu.
" Tadi bapak nganterin apa? Surat kan? " Ucap (nama kamu) lagi dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia
Teen Fiction[SELESAI] Cerita ini berawal dari kisah perencaan perjodohan (nama kamu) dengan putra semata wayang rekan bisnis papanya. Namun, (nama kamu) Celistya Ananta tidak setuju, karena dia mencintai Iqbaal Dhiafakhri yang merupakan sahabatnya sejak kecil...