Gue bingung sama diri gue, kenapa hanya dengan senyuman lo gue bisa dengan mudah memaafkan? - (Nama Kamu) Celistya Ananta
Satu minggu telah berlalu, sudah enam hari Iqbaal sama sekali tidak memberi kabar ke (nama kamu). Yap setelah makan malam keluarga (nama kamu) dan keluarga Alwan.
Alwan sudah resmi pindah kuliah ke Indonesia, ke kampus yang sama dengan (nama kamu). Otomatis hubungan mereka semakin dekat.
Pagi ini, seperti biasanya (nama kamu) berangkat bersama Alwan. Mereka berjalan berdua menuju kelas (nama kamu). Alwan yang memang mengambil fakultas hubungan internasional menjadi satu kelas dengan (nama kamu).
" (nama kamu) ikut gue " Ucap Cassie yang langsung menarik tangan (nama kamu) untuk menjauh dari Alwan. Alwan hanya menautkan kedua alisnya.
"Kenapa sih? " Ucap (nama kamu) saat sudah berada cukup jauh dari keberadaan Fenly.
" Tadi gue lihat Iqbaal di kampus ini " Ucap Cassie sambil setengah berbisik.
Mata (nama kamu) membulat, apa iya Iqbaal sudah kembali. Jika iya kapan? Kenapa Iqbaal tidak menemuinya, apa baru saja? Ataukah ia punya salah dengan Iqbaal? Tapi apa?
Pikiran (nama kamu) terus memikirkan hal itu. Tanpa sadar buliran bening telah menetes dari sudut kedua mata cantiknya.
" Gue harus pergi Cass " Ucap (nama kamu) yang berlari sesegera mungkin untuk menemukan keberadaan Iqbaal.
***
" Aldi... " Ucap (nama kamu) yang melihat sosok Aldi di tengah tangga menuju ke lantai dua.Aldi pun menoleh dan berhenti untuk menunggu (nama kamu) yang akan menghampirinya.
" Apa? " Ucap Aldi saat (nama kamu) baru saja sampai di sampingnya.
" Iqbaal udah balik? Dimana dia? " Ucap (nama kamu) dengan mata yang masih berkaca-kaca.
" Iqbaal? Gue aja baru dateng. Emang lo kata siapa sih? " Ucap Aldi yang malah berbalik bertanya ke (nama kamu).
" Cassie " Jawab (nama kamu) singkat dan langsung meneruskan langkah nya dengan cepat untuk menuju ke kelas Iqbaal di lantai tiga.
Setelah beberapa menit, akhirnya (nama kamu) sampai juga di kelas berdinding gambar bangunan-bangunan hotel, jembatan, dan yang lainnya. Yap (nama kamu) telah sampai di kelas Iqbaal, arsitektur 4.
" Iqbaal.. Baal " Ucap (nama kamu) saat sampai di ambang pintu kelas bernuansa hitam-putih itu.
" (nama kamu), lo ngapain? " Ucap seorang cewe berambut bergelombang coklat tua agak pirang, Salsha, pacarnya Aldi.
" Sha, Iqbaal mana? " Ucap (nama kamu) membuat ekspresi wajah Salsha menjadi kebingungan.
" Tadi Cassie bilang Iqbaal sudah masuk " Ucap (nama kamu) dengan suara bergetar.
Salsha langsung memeluk gadis itu, (nama kamu) langsung terisak di pelukan Salsha.
" Gue salah apa sih Sha ke Iqbaal? Sampe Iqbaal gak ngasih tau apapun ke gue " Ucap (nama kamu) yang kembali memecahkan tangisnya.
" Lo gak salah kok, lo yang sabar ya " Ucap Salsha sambil menepuk pelan punggung (nama kamu) beberapa kali.
Salsha melepaskan pelukannya dari (nama kamu) dan memegang kedua bahu milik (nama kamu).
" Lo cewek kuat, gue yakin lo bisa. Gue bakal selalu ada di belakang lo buat support lo " Ucap Salsha membuat (nama kamu) tersenyum sekilas.
" Makasih Sha, lo dan Cassie emang sahabat terbaik gue " Ucap (nama kamu).
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia
Novela Juvenil[SELESAI] Cerita ini berawal dari kisah perencaan perjodohan (nama kamu) dengan putra semata wayang rekan bisnis papanya. Namun, (nama kamu) Celistya Ananta tidak setuju, karena dia mencintai Iqbaal Dhiafakhri yang merupakan sahabatnya sejak kecil...