🌼57🌼 (Ending)

195 15 9
                                    

Jeng..jeng..

Hari ini, detik ini, (nama kamu) sudah benar-benar resmi menjadi istri Alwan setelah ijab qabul yang dilaksanakan tadi pagi.

Malam ini, diacara resepsi pernikahannya Iqbaal bersama dengan teman-teman (nama kamu) yang lain datang untuk memberikan selamat kepada gadis cantik itu.

Aldi terlihat terus-terusan menggandeng tangan Salsha seolah tidak ingin melepaskan. Cassie yang merangkulkan tangan kanannya dengan manja di lengan Bastian. Dan Iqbaal yang sendirian dengan tatapan sendunya.

Alwan dan juga (nama kamu) berjalan di antara para undangan yang membentuk melingkari keduanya. (nama kamu) terlihat sangat bahagia dengan pernikahannya, begitu pun dengan Alwan yang lebih bahagia dengan pernikahan ini, apa lagi bisa bersanding dengan perempuan yang benar-benar ia cintai. Rasanya Alwan masih sulit percaya kalau ini benar-benar nyata. (nama kamu) yang merangkul lengannya manja, dan juga senyuman menawan perempuan itu saat mata mereka bertemu.

Tiba-tiba saja, lagu yang waktu itu (nama kamu) nyanyikan di malam perpisahan mereka berputar di otak Iqbaal. Iqbaal hanya manusia biasa, izinkan dia menangis kali ini.

Tes

Buliran bening dari kedua mata Iqbaal menetes, Aldi yang berada disamping laki-laki itu melepaskan kaitan tangannya dengan Salsha sejenak, lalu menepuk-nepuk bahu Iqbaal. Berusaha menenangkan laki-laki itu.

Cassie dan Salsha sudah akan menangis melihat keadaan Iqbaal sesulit ini.

(nama kamu) sama sekali tidak ingin melihat ke arah Iqbaal, ia takut jika Iqbaal akan lebih merasakan sakit hati. Cukup sudah (nama kamu) menyakiti Iqbaal, sahabatnya, cintanya masa dulu.

Maaf bila mungkin kita harus terpisah, relakan lah mungkin ini sudah takdirnya

Ku tak ingin ada benci, ku tak ingin ada caci, yang ku ingin kita selalu baik-baik saja

Kenangan kita takkan ku lupa, ketika kita masih bersama. Kita pernah menangis, kita pernah tertawa, pernah bahagia bersama

Semua akan selalu ku ingat, semua akan selalu membekas. Kita pernah bersatu dalam satu cinta dan kini kita harus terpisah

Aku pergi....

Semua kenangannya bersama (nama kamu) seolah terputar secara otomatis di otaknya. Bagaimana saat pertama mereka bertemu dan tersesat di danau, saat mereka berebut arum manis, disaat mereka merayakan anniversary persahabatan mereka setiap tahunnya, dimana saat Iqbaal curhat semalaman penuh saat putus cinta. Iqbaal mengingat semua kenangan-kenangan manisnya bersama (nama kamu) dengan senyuman tipisnya. Satu hal yang paling melekat di memori Iqbaal, yaitu saat mereka berkhayal merencanakan sebuah resepsi yang akan digelar di danau, tempat dimana banyak kenangan mereka yang terjadi disana. Sungguh, Iqbaal ingin sekali mengulang masa-masa itu meskipun hanya diberi kesempatan tidak sampai satu hari penuh.

(nama kamu) sangat cantik malam ini, Iqbaal akui. Bahkan menurut Iqbaal perempuan itu tidak pernah jelek, sekali pun belum mandi atau saat rambutnya berantakan sekali pun. Iqbaal tersenyum nanar menatap (nama kamu) yang kini sedang berciuman mesra dengan Alwan di depan para tamu undangan.

' Lo akan selalu jadi sepenggal kisah indah di masa lalu gue, (nama kamu) Celistya Ananta. Semoga lo bahagia, cantik ' Batin Iqbaal berkata.

***
(nama kamu) dan Alwan sedang berdiri di pelaminan untuk bersalaman dengan para tamu undangan yang datang malam ini.

Cassie sudah berjalan menaiki pelaminan dengan senyuman yang cerah. Lalu, gadis itu memeluk (nama kamu) cukup lama.

" Selamat ya sahabat gue yang cantik, semoga lo bahagia selamanya dengan Alwan " Ucap Cassie setelah melepaskan pelukannya dari (nama kamu) dan saling berjabat tangan. Tidak terasa buliran bening menetes dari sudut mata (nama kamu). Cassie lah yang paling tahu tentang dirinya, tentang dirinya yang bertahun-tahun memendam perasaannya untuk seorang Iqbaal.

Kamu dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang