Jeng..jeng..
(nama kamu) masih terjaga dalam tidurnya semenjak setelah melakukan panggilan video dengan Cassie tadi. Sudah terhitung tiga jam lebih, hingga hari sudah sore.
" Sayang..... " Ucap Harnum yang langsung memutar knop pintu dan memasuki kamar putriya itu.
Harnum melihat foto (nama kamu) dan Iqbaal yang tadi lupa dimasukkan kembali ke laci oleh (nama kamu). Harnum tersenyum sambil mengambil foto itu dengan tangan kirinya.
" Kasihan kamu sayang " Ucap Harnum sambil tangan kanannya bergerak mengelusi puncak kepala putrinya itu.
" Sebentar lagi kamu harus melupakan semua kenangan kamu bersama Iqbaal yang.... "
" Mama... " Ucap (nama kamu) pelan sambil menggeliat dan mengerjapkan matanya bebeparapa kali.
Kemudian dengan cepat ia bangun dan duduk disamping mamanya, tentu saja masih dengan kesadaran yang belum penuh.
" Ini udah jam berapa ya mah? " Ucap (nama kamu) yang langsung menguap.
" Udah maghrib nih sayang, kamu mandi terus sholat ya " Ucap Harnum, kemudian ia mengecup kening (nama kamu) sekilas.
" Iya mah " Ucap (nama kamu) yang langsung berdiri dan mulai masuk ke kamar mandi setelah Harnum keluar dari kamarnya.
***
" Assalamu'alaikum mah " Ucap Kiki yang langsung duduk di samping mamanya, di meja makan." Dari mana aja sih bang seharian? " Ucap Harnum sambil menata piring di meja makan itu.
" Dari beli tiket pesawat mah, kan minggu depan Kiki udah harus balik ke Surabaya, sambil main sih mah " Jelas Kiki yang diakhiri dengan kekehan renyahnya.
" Cepet banget sih kamu balik Surabaya? " Ucap Harnum.
" Kan aku udah semester akhir mah, jadi juga harus banyak yang disiapin dulu sebelum masuk normal lagi " Ucap Kiki panjang lebar, setelah itu ia mencomot kue brownies pisang keju buatan mamanya dan juga Rike tadi siang.
" Oh gitu, tetep jaga diri ya abang " Ucap Harnum memperingati sambil menuangi air ke gelas dihadapannya
" Iya mah, selalu kok " Ucap Kiki yang sudah mengunyah habis brownies di mulutnya.
" (nama kamu) mana mah? " Ucap Kiki sambil celingak-celinguk.
" Masih di kamarnya kali bang " Ucap Harnum dengan santai.
" Lain kali kalo pulang telat hubungi mama "
" Iya mama, aku minta maaf " Ucap Kiki sambil tersenyum. Harnum juga ikut tersenyum.
" Mama...... " Ucap (nama kamu) dengan lantangnya sambil menuruni anak tangga rumahnya.
" Kok kuenya tinggal dikit? Abang nih pasti yang makan " Omel (nama kamu) saat sudah sampai di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia
Teen Fiction[SELESAI] Cerita ini berawal dari kisah perencaan perjodohan (nama kamu) dengan putra semata wayang rekan bisnis papanya. Namun, (nama kamu) Celistya Ananta tidak setuju, karena dia mencintai Iqbaal Dhiafakhri yang merupakan sahabatnya sejak kecil...