🌼35🌼

178 19 0
                                    

Jeng..jeng..

Alwan saat ini sedang memikirkan baik-baik ucapan Aurel beberapa puluh menit yang lalu. Alwan rasa tidak ada yang salah dengan ucapan wanita paruh baya itu. Dan hanya satu kalimat yang saat ini terus-terusan terputar di memori otak Alwan.

' Dalam hubungan yang paling penting adalah kepercayaan. (nama kamu) cantik, baik, dan pasti banyak yang antri untuk dapetin dia kalo kamu kayak gini terus '

Yak, Alwan menceritakan semua yang telah ia lakukan, ia juga mengatakan sejujur-jujurnya kalau ia telah mengikuti rencana yang dibuat oleh Keysha, mantan pacarnya.

' Selama pacaran sama kamu, apa Keysha pernah dewasa? Gak pernah kan? Cewek seperti Keysha kalo udah jadi mantan pasti niatnya ngerusuhin, bukan bantuin '

Petuah Aurel kembali memenuhi otak Alwan, laki-laki itu terus-terusan menyesali perbuatannya.

Terlihat saat ini Alwan sedang berada diatas balkon, menghirup oksigen panjang-panjang, lalu menghembuskannya pelan-pelan. Tangan kanannya sesekali mengusap gusar kepalanya, laki-laki itu benar-benar pusing sekarang.

Padahal waktu sudah menunjukkan hampir jam sepuluh malam, Alwan masih saja tetap pada posisinya, bedanya kali ini ia sudah duduk sambil sedikit menggigil. Bahkan ia tidak ingat dengan pantangan yang diberikan dokter padanya, karena ia hanya butuh ketenangan saat ini.

***
Malam pun berlalu, (nama kamu) saat ini sedang terburu-buru untuk mencari ruang rawat Alwan. Gadis berkantung mata itu langsung menuju rumah sakit setelah diberi kabar oleh Aurel beberapa puluh menit yang lalu.

" Kamar tulip dua puluh tu.... "

" Ngapain lo disini? " Ucap seorang cewek yang tiba-tiba saja berada dibelakang (nama kamu) dan membuat (nama kamu) sedikit terkejut.

" Keysha? " Ucap (nama kamu) saat sudah menoleh kearah belakang.

" Iya ini gue, buat apa sih lo kesini? Alwan sakit gini juga kan gara-gara lo " Ucap Keysha sambil menatap tajam kearah (nama kamu).

" Gue kan tunangannya Alwan, wajar aja kan kalo gue mau jenguk dia " Ucap (nama kamu) sambil menatap Keysha tidak kalah tajam.

" Alwan sakit gini kan gara-gara lo, bilang aja kalo lo seneng Alwan sakit gini biar lo bisa deket-deket terus sama cowok yang waktu itu kan? " Keysha berucap panjang kali lebar, sepertinya memang perempuan itu sangat ter-obsesi dengan Alwan.

" Minggir gue mau masuk " Ucap (nama kamu) yang memang pintu ruang rawat Alwan sedang dipunggungi oleh Keysha.

" Gue bilang lo pergi " Ucap Keysha. (nama kamu) yang tidak peduli langsung mendorong pelan bahu Keysha agar tersisa sedikit ruang untuknya mencapai pintu masuk.

Baru saja tangan kanan (nama kamu) akan menyentuh gagang pintu, Keysha lebih dulu mencekal tangan (nama kamu) cukup keras.

" Keysha, lepasin " Ucap (nama kamu) yang terdengar cukup keras, karena memang sambil menahan kesakitannya.

" Gak akan " Sentak Keysha sambil berusaha menarik pergelangan tangan (nama kamu).

" Hei, apa-apaan ini? " Ucap wanita peruh baya yang baru saja hadir, Aurel.

" Hei kamu ya " Ucap Aurel cukup keras sambil menudingkan jari telunjuknya ke wajah Keysha.

" Lepasin calon menantu saya " Ucap Aurel lagi sambil melepaskan pergelangan tangan (nama kamu) dari cekalan Keysha.

" Belum cukup ya kamu ganggu kehidupan anak saya, pergi kamu " Ucap Aurel menyentak Keysha, membuat gadis berambut gelombang cokelat tua itu langsung meninggalkan mereka begitu saja.

Kamu dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang