Jeng-jeng....
Kelas Hubungan Internasional telah dibubarkan dua menit yang lalu. (nama kamu) seperti biasa pulang dengan Alwan. Mereka berjalan bersama menyusuri koridor kampus yang sangat panjang dan cukup ramai ini.
" (nama kamu) mau nggak aku ajak kamu ke suatu tempat? " Ucap Alwan sambil memandang penuh harap ke arah gadis bermata sembab itu.
" Iya " Balas (nama kamu) singkat sambil menyunggingkan senyum sekilas di bibir manisnya.
" Makasih " Ucap Alwan sambil menggait telapak tangan kanan milik (nama kamu) dan menggandengnya dengan telapak tangan kirinya.
Sudah tidak ada lagi percakapan hingga mereka sampai di parkiran motor dan melesat meninggalkan sekolah ini dengan motor ninja abu-abu kinclong itu.
***
Deg.Jantung (nama kamu) berdebar dua kali lipat dari biasanya saat Alwan menghentikan motor ninja abu-abunya di parkiran sebuah tempat yang cukup ramai saat ini. (nama kamu) sangat mengenali tempat ini, tempat dimana ia menghabiskan waktu bersama Iqbaal sebelum Iqbaal meninggalkannya.
(nama kamu) sudah turun dari jok belakang motor Alwan, begitupun dengan Alwan. Alwan menyadari raut wajah (nama kamu) yang terlihat sangat sedih.
" Kamu kenapa? " Ucap Alwan sambil menatap lekat wajah gadis cantik itu.
" Aku gapapa " Ucap (nama kamu) sambil berjalan mendahului Alwan.
Alwan pun mengikuti dan dengan mudah menyamakan langkahnya dengan (nama kamu).
***
" Duduk sini yuk! " Ucap Alwan sambil mendahului (nama kamu) untuk duduk di rerumputan samping danau.(nama kamu) pun duduk disamping Alwan sambil tersenyum penuh arti memandang ke arah danau yang menurutnya merupakan danau terindah di dunia yang pernah dijumpainya.
#FlashbackOn
" (nama kamu), lo tau gak gue nyaman banget kalo duduk disini " Ucap Iqbaal sambil memandang kosong ke arah tengah danau.
" Gue juga Iqbaal. Sadar gak hampir setiap hari loh kita kesini " Ucap (nama kamu) yang juga sedang menatap kosong kearah tengah danau, sambil tersenyum tentunya.
" Iya, kalo habis pulang sekolah kesini tuh rasanya otak fresh banget " Ucap Iqbaal masih dengan posisi yang sama.
Mereka sama-sama masih menggunakan seragam putih abu-abunya, lengkap dengan tas ransel yang menempel pada punggung masing-masing.
" Kita sering banget ngabisin waktu disini. Nanti kalo misalnya kita menikah, resepsinya disini ya " Ucap Iqbaal membuat (nama kamu) menoleh ke arah cowok bertampang sangat manis itu sambil memincingkan matanya.
" Bukannya lo udah pacaran sama Steffi? " Ucap (nama kamu) sambil menurunkan pandangannya dari wajah Iqbaal.
" Emangnya pacar itu jodoh kita? Belum tentu kan? Kali aja lo yang jadi jodoh gue " Ucap Iqbaal sambil menunjukkan jajaran gigi putihnya.
(nama kamu) tidak bereaksi apapun, ia bingung akan mengatakan apa? Ingin sekali rasanya ia mengatakan ' Gue suka sama lo Iqbaal ' Tapi sulit rasanya.
#FlashbackOff
Tanpa disadari (nama kamu) sudah menyunggingkan senyuman tipisnya. Alwan yang sedari tadi memperhatikan wajah gadis itu hanya menautkan kedua alisnya.
" Banyak banget ya kenangan kamu disini sama Iqbaal? " Ucap Alwan yang mampu membuyarkan lamunan (nama kamu).
Bagaimana Alwan tahu? Bahkan (nama kamu) belum menceritakan apapun tentang Iqbaal pada cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia
Fiksi Remaja[SELESAI] Cerita ini berawal dari kisah perencaan perjodohan (nama kamu) dengan putra semata wayang rekan bisnis papanya. Namun, (nama kamu) Celistya Ananta tidak setuju, karena dia mencintai Iqbaal Dhiafakhri yang merupakan sahabatnya sejak kecil...