🌼15🌼

196 21 4
                                    

Jeng..jeng..

Pukul 15.00 (nama kamu) dan juga Alwan baru saja keluar dari gedung bioskop. Mereka berjalan beriringan sambil sesekali bercanda dan tertawa.

' Dilan tuh kayak Iqbaal ya, tukang gombal, banyak omong, selalu ngrhidupin suasana, wajahnya juga agak mirip ' Batin (nama kamu).

' Meskipun kata Dilan rindu itu berat, tapi menurutku rindu itu ringan. Buktinya aku masih kuat nahan rindu sampai sekarang '

" Sayang, kok ngelamun sih? " Ucap Alwan yang menyadari tatapan kosong dari kekasihnya itu.

(nama kamu) masih tidak merespon, ia masih tetap pada lamunannya.

" Hei.. " Ucap Alwan sambil memukul pelan bahu kanan (nama kamu).

" Hah? Ada apa Al? " Ucap (nama kamu) yang sedikit gelagapan.

" Kamu kenapa melamun? "

" Aku nggak ngelamun kok. Cuma lagi....... " Ucapan (nama kamu) yang sengaja dihentikan, karena ia harus berpikir sejenak.

" Lagi apa sayang? " Ucap Alwan.

" Lagi..... kepikiran soal sahabat-sahabat aku. Lagian kan aku belum ngasih tau mereka soal pertunangan kita " Ucap (nama kamu) dengan sedikit gugup.

" Salsha? " Ucap Alwan dengan intonasi bertanya. (nama kamu) mengangguk pelan.

" Kamu ngira yang ngusilin kamu itu Salsha? " Ucapan Alwan itu membuat (nama kamu) terbelalak. Apa maksud dari laki-laki itu.

" Iya maksud aku, kalo kamu nuduh Salsha berarti kamu salah " Ucap Alwan yang seolah tahu maksud dari ekspresi (nama kamu) sambil tersenyum.

Kedua mata (nama kamu) sudah berkaca-kaca, dadanya terasa sedikit sesak.

" Mak...sudnyaa? " Ucap (nama kamu) yang sudah berusaha menahan agar air matanya tidak jatuh di tempat keramaian seperti ini. Nanti malah orang-orang mengira Alwan telah menyakitinya.

" Iya bukan Salsha yang ngelakuin itu semua " Ucap Alwan.

" Tapi waktu itu kamu bilang cewek itu deket sama aku dan inisialnya S? " Ucap (nama kamu) dengan sangat pelan. Ia meruntuki kebodohannya sendiri. Kenapa ia harus secepat itu menyimpulkan bahwa Salsha cewek itu. Bukannya masih ada lagi?

" Iyaa tapi....... astagah " Ucap Alwan dengan nada terkejut sambil memegangi jidatnya.

" Kenapa Al? " Ucap (nama kamu) sambil menautkan kedua alisnya.

" Bentar ya, nanti aku jelasin sama kamu. Aku ambil dompet dulu ketinggalan di kursi tadi " Ucap Alwan.

" Maksud kamu kursi bioskop? " Ucap (nama kamu).

" Iya "

" Kan udah ada pemutaran film selanjutnya sayang " Ucap (nama kamu) yang juga ikutan panik.

" Iya gapapa aku usahain entar, bentar ya " Ucap Alwan yang langsung berlarian meninggalkan (nama kamu) yang masih mematung menandangi punggu Alwan yang semakin menjauh.

" Apa temen terdekat lo yang berinisial S cuma Salsha? " Ucap seorang cewek yang tiba-tiba saja ada dibelakang (nama kamu), membuat (nama kamu) menoleh cepat ke arah belakangnya.

" Steffi? " Ucap (nama kamu) dengan sedikit menggantung.

" Inisial nama gue apa? " Ucap Steffi lagi dengan wajah judes.

Air mata (nama kamu) sudah lolos jatuh begitu saja dari kelopak matanya.

" S " Ucap (nama kamu) lirih disela isakan tangisnya.

Kamu dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang