Jeng..jeng..
(nama kamu) dan Aurel sedang berada di sebuah rumah makan yang cukup besar di Jakarta. Yap, mereka baru saja tiba disini setelah kebingungan untuk memilih model gaun di butik tadi.
" Mama Aurel seharusnya tadi nggak usah marahin bu Merry " Ucap (nama kamu) yang duduknya berhadapan dengan Aurel.
" Ya habisnya mam tuh sebel sama dia, kemarin bilangnya ada tadi bilangnya gak ada. Mama kan juga termasuk penanam saham di butiknya dia, harusnya dia lebih ngutamain mama dong " Ucap Aurel dengan cepat, kemudian ia meletakkan tas jinjing kecilnya di atas meja.
" Mungkin gak sengaja mah " Ucap (nama kamu) yang berusaha untuk menenangkan Aurel.
" Untung ada kamu, kalo gak tadi udah mama berantakin pasti itu butiknya " Ucap Aurel membuat (nama kamu) tertegun. Ternyata Aurel hanya manis kepada orang-orang tertentu saja, benar kata Alwan bahwa mamanya itu sangat menyukai (nama kamu).
" Mari bu, nona silahkan dinikmati makanannya " Ucap pelayan perempuan setelah meletakkan dua porsi spagetty dan dua gelas jus alpukat di hadapan (nama kamu) dan juga Aurel.
" Iya, terima kasih " Ucap (nama kamu) dan Aurel bersamaan.
" Selamat menikmati " Ucap pelayan itu yang langsung beranjak ke belakang.
" Ayo sayang dimakan " Ucap Aurel sambil tersenyum.
" Iya mah " Ucap (nama kamu).
***
Aurel dan juga (nama kamu) menghabiskan malam ini bersama, mereka berkunjung ke pasar malam setelah menunaikan sholat isya' tadi. Hari ini memang cukup menguras tenaga bagi (nama kamu), tapi ia senang seharian penuh bersama Aurel yang selalu memanjakannya." Kamu mau beli apa? " Ucap Aurel saat selesai memarkirkan mobilnya di area pasar malam itu.
" Emm.. Gak usah deh mah, diajakin kesini sama mama aja aku udah seneng banget " Ucap (nama kamu) yang diakhiri dengan kekehannya.
" Kamu pernah makan arum manis enggak? " Ucap Aurel.
" Bukan pernah lagi mah, aku suka banget " Ucap (nama kamu) yang nampak antusias membuat Aurel tersenyum bahagia.
" Yaudah yuk beli " Ucap Aurel yang langsung menarik pergelangan tangan kanan milik (nama kamu).
Sesampainya di tempat penjual arum manis itu Harnum langsung mengambil gambar yang memperlihatkan jejeran arum manis dan biang lala yang tampak jauh disana.
" Untuk apa mama foto? " Ucap (nama kamu).
" Nanti mau mama tunjukin ke Alwan pas sampai rumah " Ucap Aurel yang langsung diakhiri dengan kekehan khasnya.
" Memangnya Alwan suka banget ya ma sama arum manis? "
" Iya dia suka banget " Ucap Aurel sambil memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas jinjingnya yang saat ini sudah dijadikannya tas selempangan. Karena memang tasnya ada dua fungsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia
Teen Fiction[SELESAI] Cerita ini berawal dari kisah perencaan perjodohan (nama kamu) dengan putra semata wayang rekan bisnis papanya. Namun, (nama kamu) Celistya Ananta tidak setuju, karena dia mencintai Iqbaal Dhiafakhri yang merupakan sahabatnya sejak kecil...