Jeng..jeng..
(nama kamu) dan Iqbaal baru saja sampai di rumah (nama kamu). Tidak ada Harnum disana, akhirnya mereka memutuskan untuk berdiam diri di ruang keluarga sambil menonton televisi.
" Mama lo kemana? " Ucap Iqbaal yang baru saja memasukkan sepotong kue kering ke dalam mulutnya.
" Gak tau " Jawab (nama kamu) seadanya. Sungguh ia sekarang tidak ingin lagi berdekat-dekat dengan Iqbaal karena ia ingin bersungguh-sungguh menepati janjinya pada dirinya sendiri, yaitu akan belajar mencintai Alwan sepenuhnya. Namun, jika Iqbaal selalu didekatnya, bagaimana bisa ia dengan mudah melupakan lelaki yang baru saja kembali dari Jepang itu?
" Eh (nam..) lo kenapa sih? " Ucap Iqbaal sambil mengangkat kedua alisnya.
" Emangnya gue kenapa sih Baal? Gue kan...... "
" (nama kamu), gue datang " Ucapan seseorang yang cukup keras dari arah ruang tamu rumah (nama kamu).
Tanpa menjawab (nama kamu) langsung berjalan sedikit cepat ke arah ruang tamu yang hanya terbatas dengan gorden panjang dengan ruang keluarga rumahnya. Iqbaal mengekor di belakangnya.
" Kak Bellaaaaaa " Ucap (nama kamu) yang langsung berhambur memeluk perempuan yang lebih pendek darinya.
Bella Graceva Amanda, perempuan cantik itu merupakan sepupu dari (nama kamu), lebih tepatnya anak dari kakak kandungnya Harnum. (nama kamu) sudah sangat merindukan perempuan itu, karena sudah lama sekali dia tidak berjumpa dengan Bella. Terakhir kali mereka bertemu diacara keluarga tiga tahun yang lalu di Surabaya.
" Iqbaal? " Ucap Bella setelah melepaskan pelukannya dari (nama kamu) dan menatap ke arah Iqbaal.
Iqbaal juga sudah sedikit mengenal Bella, karena Iqbaal selalu ikut jika (nama kamu) ke Surabaya, ke rumah neneknya yang kebetulan mama Bella juga tinggal bersama dengan Omanya (nama kamu).
" Ohya (nam..), aku minta maaf ya, aku gak bisa datang diacara pertunangan kamu "
Deg.
Wajah (nama kamu) dan Iqbaal sama-sama menegang. Jantung (nama kamu) berdegup lebih cepat supuluh kali lipat dari biasanya. Kenapa harus sekarang semuanya terungkap, apalagi hal itu terungkapnya dari orang lain, bukan dari dirinya sendiri.
" Maksudnya? " Ucap Iqbaal dingin.
" Iya, kan (nama kamu) udah tunangan sama Al...wan seminggu yang lalu, iya kan (nam..)? " Ucapan Bella membuat (nama kamu) tidak bisa berkata-kata. Ia bingung harus berkata apa sekarang? Bagaimana keadaan Iqbaal sekarang? Sungguh posisinya serba salah saat ini.
Iqbaal hanya menatap dengan tatapan marah ke arah (nama kamu) membuat air mata gadis itu kembali bergerumul dan akan siap menetes kapan saja.
Bella hanya memasang tatapan kebingungannya, ada apa dengan kedua manusia di hadapannya saat ini? Bagaimana bisa Iqbaal yang sangat dekat dengan sepupunya itu bisa tidak mengetahui saat (nama kamu) bertunangan? Lalu kenapa Iqbaal terlihat sangat marah saat ini? Banyak pertanyaan di otak Bella saat ini.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Iqbaal meninggalkan (nama kamu) dan Bella begitu saja. Iqbaal benar-benar marah saat ini, kenapa bisa (nama kamu) membohonginya? Kenapa bisa gadis itu tidak mengabarinya saat dia akan tunangan?
" Kak Bella tunggu disini ya " Ucap (nama kamu) yang langsung mengejar Iqbaal yang sudah pergi dengan mobilnya.
(nama kamu) tetap saja mengejar mobil Iqbaal yang terlihat sudah sangat jauh di depan sana. (nama kamu) berlari dengan sekuat tenaganya sambil terisak tentunya. Ketakutannya benar-benar terjadi, Iqbaal tahu mengenai pertunangannya dari orang lain, bukan langsung dari dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia
Teen Fiction[SELESAI] Cerita ini berawal dari kisah perencaan perjodohan (nama kamu) dengan putra semata wayang rekan bisnis papanya. Namun, (nama kamu) Celistya Ananta tidak setuju, karena dia mencintai Iqbaal Dhiafakhri yang merupakan sahabatnya sejak kecil...