Jeng..jeng..
Saat (nama kamu) sampai di perkarangan rumahnya, tidak hanya Salsha dan Cassie saja yang dilihatnya, namun ada Alwan juga. (nama kamu) yang tadinya sangat bersemangat untuk menemui Salsha menjadi kurang semangat karena laki-laki itu.
Salsha yang menyadari kedatangan (nama kamu) langsung buru-buru menghampiri sahabatnya itu.
" Lo masih marah? Lo.... "
" Gue minta maaf ya Sha, gue udah nuduh lo, gue emang sahabat yang buruk buat lo " Ucap (nama kamu) sambil menunduk dan tidak lupa dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.
Salsha langsung menangkup kedua pipi (nama kamu) sambil tersenyum ke arah sahabatnya itu.
" Gue udah maafin lo " Ucap Salsha sambil tersenyum dengan sangat manis.
" Jujur awalnya gue bingung sama sikap lo dan juga Cassie, dan gue juga sama sekali gak tau permasalahannya. Jujur, gue ingin marah sama lo (nam..) pas lo bersikap acuh sama gue. Tapi setelah gue tau semuanya, rasa marah dan kecewa gue hilang begitu saja. Karena emang lo gak salah " Ucap Salsha panjang lebar dengan penuturannya itu.
" Jadi lo udah tau semuanya? " Ucap (nama kamu) pelan dan mendapati anggukan cepat dari Salsha.
" Bahkan Cassie juga udah tau kok, kalo enggak kan mana mungkin dia mau bareng kesini sama gue " Ucap Salsha yang diakhiri dengan kekehannya.
Tidak terasa kedua sudut bibir (nama kamu) terangkat. Hatinya terasa sangat damai.
" Dan gue emang rencananya mau jelasin ke lo hari ini, dan ternyata lo udah tau ya? " Ucap Salsha.
" Iya, gue tau dari kedua biang onarnya langsung " Ucap (nama kamu) dengan sedikit kesal.
" Dua? Bukannya cuma Steffi yang buat masalah ini? " Ucap Salsha membuat (nama kamu) menggeleng cepat.
" Steffi itu dibantu sama Alwan Sha " Ucapan (nama kamu) membuat Salsha terkekeh renyah.
" Mana mungkin Alwan yang bantu sih? Yang nyesaiin masalah kita aja si Alwan " Ucap Salsha dengan sangat santai.
" Maksudnya? " Ucap (nama kamu) dengan sedikit bingung.
" Ya iya, yang jelasin semuanya itu si Alwan. Alwan itu sebenernya mau ngelindungin lo (nam..) " Ucap Salsha lagi. Mata (nama kamu) langsung melirik sekilas ke arah Alwan yang sedang memandangnya penuh harap dari kejauhan dan masih tetap memegang kresek berisi cincin tunangannya beserta tempatnya.
" Tapi Steffi... "
" Steffi aja bisa ngacauin persahabatan kita yang sudah lama apalagi hubungan lo sama Alwan yang baru saja? " Ucapan Salsha membuat (nama kamu) mengangguk-angguk kecil.
" Alwan itu orang yang baik, selesaiin masalah kalian berdua. Gue sama Cassie mau pulang " Ucap Salsha pelan.
" Cass, pulang yuk " Ucap Salsha sedikit berteriak agar Cassie mendengarkan ucapannya.
Tanpa menjawab, Cassie pun langsung menghampiri Salsha dan juga (nama kamu). Kemudian gadis bule itu menepuk dua kali pundak (nama kamu) pelan.
" Kita pulang ya " Ucap Cassie sambil tersenyum dan memeluk tubuh (nama kamu) yang sedari tadi tetap sama sekilas. Tidak ada reaksi dari (nama kamu).
Kemudian giliran Salsha yang memeluk tubuh (nama kamu) sekilas.
" Byee " Ucap Salsha dan Cassie secara bersamaan sambil melambaikan tangan kanannya.
(nama kamu) tidak menyahuti, ia hanya melambaikan tangan kanannya juga sampai Salsha dan Cassie sudah tidak melihat ke arahnya.
Tinggal (nama kamu) dan Alwan saja di perkarangan luas rumah (nama kamu). Alwan langsung menghampiri gadis yang sangat dicintainya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia
Teen Fiction[SELESAI] Cerita ini berawal dari kisah perencaan perjodohan (nama kamu) dengan putra semata wayang rekan bisnis papanya. Namun, (nama kamu) Celistya Ananta tidak setuju, karena dia mencintai Iqbaal Dhiafakhri yang merupakan sahabatnya sejak kecil...