Jeng..jeng..
Tiga hari telah berlalu dengan normal-normal saja. Dan tadi pagi Kiki juga sudah terbang ke Surabaya bersama Anita, hal itu juga yang membuat mood (nama kamu) sedikit buruk hari ini. Kiki belum sempat menepati janjinya untuk mengajak (nama kamu) jalan-jalan malam keliling Jakarta, ia sudah kembali saja ke Surabaya.
(nama kamu) meninggalkan bandara bersama dengan Alwan, Alwan ikut mengantarkan Kiki ke bandara. Harnum pulang sendirian naik taxi, karena Haris kemarin malam juga sudah berangkat ke Amsterdam jadi tidak ikut untuk mengantar Kiki.
Dan disinilah mereka sekarang, di tempat yang penuh kenangan bagi (nama kamu). Dimana lagi kalau bukan di danau.
" Nih minumnya " Ucap Alwan sambil memberikan sebotol air mineral kepada (nama kamu) dan segera gadis itu meraihnya.
" Makasih Al " Ucap (nama kamu) sebelum meneguk air mineral itu.
" Ohya sayang, aku mau ngomong sesuatu " Ucap Alwan setelah (nama kamu) selesai minum.
" Apa? "
" Aku besok sampai sabtu ke Medan, mau jengukin Oma aku " Ucapan Alwan membuat (nama kamu) mengingat bahwa hari Sabtu adalah hari kepulangan Iqbaal. (nama kamu) menjadi melamun dan tidak menjawab ucapan Alwan.
" Sayang... " Ucap Alwan sambil menepuk pelan bahu kanan (nama kamu) membuat gadis itu sedikit terkejut.
" Eh.. iya? "
" Tadi aku.... "
" Iya aku udah denger kok, kok lama banget sih sampe tiga hari disana? " Ucap (nama kamu) yang langsung memotong ucapan Alwan tadi.
" Jangan rindu, berat. Kamu gak akan kuat, biar aku saja " Ucap Alwan menirukan cara Dilan berbicara.
" Dilan KW 700 kamu mah " Ucap (nama kamu) yang diakhiri dengan kekehannya, Alwan juga ikutan terkekeh.
" Ehiya kamu mau ikut nggak? " Ucap Alwan saat menghentikan kekehannya.
" Sebenernya sih mau, tapi mama aku gak ada temennya di rumah Al " Ucap (nama kamu) sambil menatap sendu ke arah Alwan.
" Iya sayang aku ngerti kok " Ucap Alwan sambil mengacak puncak kepala (nama kamu), membuat (nama kamu) tersenyum kecil.
" Besok berangkat ke bandara jam berapa? Aku mau nganter " Ucap (nama kamu).
" Gak usah, nanti kamu sendirian. Kamu kuliah aja " Ucap Alwan.
" Iya udah deh " Ucap (nama kamu) sambil tersenyum dengan manisnya.
" Kamu masih inget sama tempat pecel lele yang waktu itu? " Ucap Alwan membuat (nama kamu) mengangguk beberapa kali.
" Kesana yuk " Ucap Alwan mendapati anggukan semangat dari gadisnya itu, bahkan (nama kamu) sudah berdiri sekarang.
" Ayo dong kamu berdiri " Ucap (nama kamu) yang langsung menarik tangan Alwan untuk berdiri dan segera menyeret laki-laki itu agar cepat sampai di parkiran.
***
Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai di tempat penjual pecel lele yang waktu itu mereka datangi, karena memang cukup dekat dengan danau.Saat ini Alwan dan (nama kamu) sudah menunggu pesanan mereka datang setelah memesan beberapa menit yang lalu.
Tanpa menunggu lama, pesanan mereka datang dan mereka langsung melahapnya setelah pelayan wanita itu permisi.
" Kamu selalu gini ya kalo makan " Ucap Alwan yang langsung mengelapi belepotan sambal disekitar bibir (nama kamu) dengan tissue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia
Teen Fiction[SELESAI] Cerita ini berawal dari kisah perencaan perjodohan (nama kamu) dengan putra semata wayang rekan bisnis papanya. Namun, (nama kamu) Celistya Ananta tidak setuju, karena dia mencintai Iqbaal Dhiafakhri yang merupakan sahabatnya sejak kecil...