Jeng..jeng..
" Selamat ya sayang " Ucap Rike yang tiba-tiba saja berada disamping (nama kamu).
" Bunda " Ucap (nama kamu) lirih sambil tersenyum seadanya.
" Kita bicara sebentar yuk " Ucap Rike yang mendapati anggukan cepat dari (nama kamu).
Rike dan (nama kamu) berada di ruang keluarga saat ini, (nama kamu) langsung memeluk erat wanita berjilbab itu dengan sesekali sesenggukan di pelukan Rike.
" Selamat sayang "
" Makasih bunda "
" Padahal bunda berharap yang jadi pasangan kamu itu anak bunda " Ucap Rike sangat lirih, namun masih terdengar jelas di telinga (nama kamu).
" Maafin aku bunda " Ucap (nama kamu) di sela sesenggukannya.
Rike langsung melepaskan pelukannya dari (nama kamu). Kemudian tangannya bergerak menghapus bercak air mata di pipi gadis cantik itu.
" Kamu jangan nangis ya sayang, mungkin memang kamu bukan jodohnya Iqbaal " Ucap Rike sambil memegang kedua bahu milik (nama kamu) sambil tersenyum.
" Calon menantunya mama " Ucap Aurel membuat (nama kamu) menegang, ia takut Aurel mendengarkan pembicaraannya dengan Rike.
" Ma..mama " Ucap (nama kamu) yang langsung menoleh ke arah sampingnya.
" Bunda ke depan dulu ya " Ucap Rike yang langsung meninggalkan (nama kamu) bersama Aurel.
" Kamu kenapa? " Ucap Aurel yang menyadari ada sedikit bercak air mata di pipi (nama kamu).
" Aku gapapa kok ma " Ucap (nama kamu) yang masih terlihat memaksakan senyumnya. Aurel pun juga tersenyum.
" Yaudah kedepan yuk " Ucap Aurel sambil merangkul bahu milik (nama kamu). (nama kamu) hanya mengangguk dan tetap tersenyum.
***
Acara pertunangan hari ini pun telah berjalan dengan lancar, saat ini Alwan beserta keluarga besarnya sudah pulang. Harnum merapikan kembali ruangan tamunya dibantu oleh Rike." Mama kira dulu (nama kamu) sama Iqbaal saling suka, tapi ternyata tidak ya " Ucap Anita, mama dari Harnum, neneknya Kiki dan (nama kamu).
Harnum dan Rike bingung mau menyahuti dengan kata apa, memang Rike juga sudah dekat dengan Anita, karena memang Rike merupakan teman baik Harnum sejak dulu.
" Padahal dulu (nama kamu) kalo ke Surabaya sama Iqbaal mulu " Ucap Anita lagi sambil mencomot kue kering yang masih ada di meja besar yang sekarang sedang dibersihkan.
" Ya mungkin belum jodohnya kan mah " Ucap Rike sambil tersenyum dan tangan kanannya terus bergerak mengelapi meja.
Anita tidak menjawab, ia langsung meninggalkan Harnum dan juga Rike yang sedang ada di ruang tamu. Sepertinya wanita tua itu juga mengharapkan hal yang sama dengan Rike, yaitu (nama kamu) berjodoh dengan Iqbaal.
" Maafin ucapan ngelantur mama aku ya Rik " Ucap Harnum sambil tersenyum ke arah Rike.
" Jujur ya Num, aku pun ngeharepin yang sama kayak mama Anita " Ucapan Rike membuat Harnum terdiam, menatap dalam ke arah wajah sahabatnya itu.
" Maafin aku Rik " Ucapan Harnum secara tiba-tiba dan langsung berhambur memeluk Rike.
***
(nama kamu) sedang berada di kamarnya sejak keluarga Alwan memutuskan untuk pulang sekitar tiga puluh menit yang lalu. (nama kamu) saat ini sedang berkutat seru dengan laptopnya, bagaimana tidak, ada wajah Alwan di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Dia
Jugendliteratur[SELESAI] Cerita ini berawal dari kisah perencaan perjodohan (nama kamu) dengan putra semata wayang rekan bisnis papanya. Namun, (nama kamu) Celistya Ananta tidak setuju, karena dia mencintai Iqbaal Dhiafakhri yang merupakan sahabatnya sejak kecil...