5.8K 426 6
                                    

HAPPY READING




Di ruang tengah tepatnya ada dua orang laki-laki yang tengah diselimuti dengan suasana menyeramkan dan mereka adalah Gilang dan Galvan

"Kamu tadi bolos sekolah?" Tanya Gilang dengan intens

Sedangkan Galvan hanya diam menunduk

"Jawab papa!" Tegas Gilang

"Masih mau Nakal? Nggak malu sama yang udah tobat?" Tanya Gilang

"Contoh kaka kamu Gilvan, Dia belum pernah buat masalah, dia belum pernah bikin papa pusing, Nggak kayak kamu" Ujar Gilang

Galvan pun mendengus kesal ditambah lagi dia dibanding-bandingkan dengan saudara kembarnya

Galvan pun mulai menarik napas untuk membuka suara

"Galvan bolos juga gara-gara papa" ucap Galvan

''Kalo kemaren malam papa nggak marahin Galvan..Galvan nggak mungkin datang kesiangan dan gerbang juga nggak mungkin ditutup dan jangan pernah papa bandingin Galvan dengan Gilvan. Karna kita Jelas-Jelas Beda!" Jelas Galvan

Gilang masih memperhatikan penjelasan dari Anaknya

Galvan pun berdiri

"Makanya cari istri baru! Nggak bosen ngeduda?" Celetuk Galvan ditengah keheningan

Gilang pun mendongkakan kepalanya untuk menatap anaknya yang kurang ajar

"Galvan!!"

Galvan pun berlari terbirit-birit menuju kamarnya dia takut jika papa nya marah
Bukan Galvan jika dia tidak Jahil

******

Keesokan Harinya Galvan, Gilvan dan Gilang tengah sarapan dimeja makan

"Galvan, kamu berangkat sekolah bareng dengan Gilvan" ucap Gilang ditengah makan

Galvan membulatkan matanya lalu menoleh pada Gilvan yang tengah tersenyum manis padanya

"What! Nggak pah! Galvan nggak mau! Galvan mau bareng si manis" protes Galvan

"Si manis Papa sita! Kamu harus bareng dengan Gilvan di mobil selama sebulan! Ini hukuman dari Papa karna kemaren kamu bolos" Jelas Gilang

Galvan pun mendengus sebal
Lalu nafsu makannya pun hilang

"Pah--" ucapan Galvan terpotong oleh Gilang

"Kalo kamu masih protes Papa nggak akan segan-segan buat Jual si manis" potong Gilang

Galvan menghembuskan Nafasnya dengan pasrah lalu melirik saudara kembarnya yang tengah senyum-senyum sendiri

"Tenang Aja pah Galvan pasti aman sama Gilvan dijamin dia nggak bakal bolos lagi..iyaa kan Gal?" Ucap Gilvan

Galvan memutar bola matanya dengan malas

Cih! Pencitraan di depan papa batin Galvan

"Yaudah sekarang kalian berangkat"suruh Gilang

Mereka berdua pun meraih tangan Gilang untuk mencium tangan

Sebelum menghampiri Gilvan yang tengah memanaskan mobil
Galvan secara mengendap-ngendap pergi ke belakang rumahnya untuk melihat si manis

GALVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang