21°

3.7K 260 12
                                    

Kalo ada typo koreksi yaa

HAPPY READING<3
Galvan sudah kembali ke rumah sakit dan membawa satu kantong plastik yang berisi Nasi Goreng juga minumannya sekaligus

Dan ketika Galvan membuka knob pintu rumah sakit Galvan tersentak dan kagetnya bukan main

"Permisi" ujar Galvan diambang pintu yang hanya menongolkan kepalanya saja

Semua mata tertuju pada Galvan dan memperhatikan Galvan dengan aneh

"Sini Kak masuk, jangan berdiri disitu terus" Seru Adara

Galvan masuk sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal

Bagaimana tidak? Di dalam ruangan Nada ini ada Adara, Pak Arkan yang berjabat sebagai Kepala Sekolah SMK Mulsita Angkasa, Bu Adel yang berjabat sebagai pihak Tata Usaha dan juga Aldi yang membuat Galvan bingung

Lha kok ada Pak Arkan disini? Ehh ada Bu Adel juga? Batin Galvan

"Eh Pak Arkan...Bu Adel.." Ucap Galvan sambil menyalimi dua orangtua yang berdiri didekat ranjang Nada itu

Arkan dan Adel hanya tersenyum menanggapi Galvan yang tengah kebingungan

"Nada ini" Ucap Galvan pada Nada sambil menyondorkan satu kantong kresek yang ia bawa

"Buat lo aja" jawab Nada dengan ketus

"Kamu kan belum makan?" Jelas Galvan

Nada tersenyum gentir

"Kemana aja lu! Baru datang jam segini, emang beli makanan harus dua jam ya?" Sindir Nada

"Nad aku tad--"

"Santai, gue udah makan" Ujar Nada dengan dingin

"Nad Maaf-"

"Iya, santai aja tadi gue udah makan pasir dibeliin si Aldi" Jelas Nada memotong ucapan Galvan 

"Pasir?"

"Iya pasir tadi si Aldi beli satu Truk"

Semua orang yang berada disana tertawa kecuali Galvan dia masih bingung karna Nada masih memasang wajah yang serius

"Udah Kak jangan dipaksa, buat aku aja" ucap Adara mengambil alih kantong kresek Galvan

"Adara kamu kenal Galvan?" Tanya Aldi pura-pura tidak tahu walaupun dia tahu apa yang sebenarnya

"Ohiyaa kak.. aku lupa kenalin, Kenalin Kak Aldi ini Kak Galvan pacar aku" ucap Adara sambil memperkenalkan Galvan pada Aldi

Aldi tersenyum mengangguk sambil tersenyum miring pada Galvan

Anjir lu Aldi batin Galvan

"Pacar?" Ujar Nada sambil menaikan sebelah alisnya

"Iya Kak ini pacar aku, kakak udah kenalkan? Pacar aku yang sering aku ceritain itu lho" Jelas Adara

Nada tersenyum miris sambil menatap Galvan

Ohh jadi selama ini gue tuh  selingkuhan? Dan Adara-adara yang sering gue denger itu ternyata adik gue sendiri...Galvan emang Brengsek pacarin Adik-kakak sekaligus  Batin Nada

Nada masih menatap Galvan dengan tatapan tajam sehingga membuat Galvan salah tingkah karna Nada yang menatapnya

"Ehm" deheman yang bersumber  dari Pak Arkan

"Bapak sama Bu Adel pulang dulu ya, Nada kamu cepet sembuh" Pamit Pak Arkan diikuti Bu Adel

Nada tersenyum salmbil mengangguk

GALVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang