~Happy Reading~
Galvan mengkerjapkan matanya kesadarannya sudah mulai terkumpul dan dia merasa sangat nyeri dibagian pinggangnya akibat tembakan dari Roy
Galvan melihat Gilvan dan juga Amir yang tengah tertidur di sofa dan Gilang yang tengah tidur di kursi sambil melipat kedua tangannya
Maaf kak selama ini aku hanya berpura-pura
Ucapan itu selalu tergiang dikepala Galvan entah tetapi dia juga tidak mengetahui siapa yang mengucapkannya yabg jelas itu adalah suara wanita
"Eungghhh" rintih Galvan merasa kesakitan dibagian pinggangnya
"Eh Gal! Lo udah sadar? Syukurlah" Ujar Gilvan sambil menggosok-gosok matanya dan mendekati Galvan
Galvan hanya tersenyum
"Ohiya, Nada dibawa sama Roy"
Deg!
Empat kata itu membuat Galvan mati kutu dan juga khawatir karna ini semua adalah salahnya
"Gue ngga suka lo becanda" Ujar Galvan
"Gue serius. Gue tau dari Bima" Jelas Gilvan
Galvan bungkam dia benar-benar tidak bisa menjawab apa-apa. Pikirannya tertuju pada Nada. Apakah Nada baik-baik saja? Apakah Nada akan bertemu dengan Rossa? Apakah yang lebih parahnya Nada akan dibunuh dan disiksa oleh Roy dan Galvan tidak bisa membayangkan selanjutnya
"Mau gue kasih tau satu rahasia?" Tanya Gilvan
Galvan mendongkakan kepalanya lalu menatap Gilvan
"Apa?"
"Selama ini Adara cuman pura-pura"
"Hah? Pura-pura?"
"Dia pura-pura mencintai lo. Pura-pura lugu, pura-pura polos dan selama ini dia itu pacar Bima dan lo adalah selingkuhannya" Jelas Gilvan
Galvan tersenyum
"Gue nggak percaya" Ujarnya
Dan sekarang malah Gilvan yang tersenyum
"Lo bego atau gimana? Lo tau kan waktu itu Bima sama Adara menghilang secara bersamaan dan mereka kembali secara bersamaan? Lo ngga curiga?" Tanya Gilvan
"Otak lo udah dicuci sama Adara" Sambung Gilvan
Gilvan pun mengeluarkan ponselnya dan mencari sesuatu yang berada diponselnya
"Denger ini. Ini percakapan gue sama Adara di telepon ketika dia masih di Belanda dan lo koma di rumah sakit waktu itu" Ucap Gilvan lalu memutar rekamannya
'Heh Gilvan! Lo harus tau satu hal tentang perasaan gue. Gue Adara Angkasa cuman pura-pura suka Galvan!' Terdengar sekali suara Gadis yang ia kenal
Galvan mendengar rekaman dari Gilvan dengan tidak percaya dan ucapan gadis ketika dia tidak sadarkan diri ternyata dia adalah Adara. Betapa Bodohnya Galvan dia berpacaran selama dua tahun dan hanya mendapatkan cinta palsu
'dan gue juga terpaksa pacaran sama dia! Galvan koma? Sorry apa peduli gue sama dia.Kenapa dia koma? Harusnya sih mati sekalian aja. Tanggung'
Galvan ingat sekali kejadian satu tahun yang lalu dimana dia tabrakan ketika akan pergi menyusul Adara ke Belanda.ketika itu Galvan kehilangan banyak darah dan menyebabkan dia koma selama berhari-hari dan seluruh teman-teman Galvan sudah meminta Adara untuk pulang karna Galvan sering mengigau Namanya. Tetapi Adara memberi Alasan dia banyak tugas dan tidak bisa pulang ke Indonesia
Jahat adalah kata pertama untuk mencerminkan sosok Adara
Galvan benar-benar tidak percaya dan sekarang Galvan membencinya
'Lo harus tau Gilvan! Sebelum gue pacaran sama Galvan gue udah pacaran terlebih dahulu sama Bima. And Bima lebih unggul dari Galvan'
Rekaman itu selesai dan Gilvan pun mematikan ponselnya
Galvan masih diam tidak bersuara. Hatinya masih sangat-sangat sesak menerima kenyataan yang pahit ini dan terlebih dia sangat merasa bersalah pada Nada. Karna hampir saja Galvan akan membunuhnya karna Adara.
Dan bodoh nya Gilvan kenapa dia baru memberitahunya sekarang!
"Kenapa lo baru kasih tau gue sekarang!?" Tanya Galvan dengan emosi yang memburu
"Santai..gue gini cuman mau test kepekaan lo doang! Dan nyatanya lo bodoh!" Jawab Gilvan
"Kasih tau semua anak guaran. Suruh cari Nada sekarang juga!" Suruh Galvan sedikit membentak pada Gilvan
"Heh! Sadar woy! Gue Anak Losi bukan Guaran dan gue ada dibawah pimpinan Bima bukan lo!" Tolak Gilvan dengan tidak terima karna Galvan tadi sedikit membentaknya
"Nih! Hubungin Robin pake hp gue" Ucap Gilvan lalu memberikan ponselnya pada Galvan
Galvan meraih ponsel Gilvan dan segera mencari kontak dengan Nama Robin tetapi tidak Ketemu tetapi Galvan yakin Gilvan pasti menyimpan Nomor Robin
"Nama kontaknya Si Hitam Mehong"
Mendengar pernyataan Gilvan. Galvan pun langsung mencari nama kontak tersebut dan akhirnya ketemu
"Bin. Nada di culik sama Roy dan gue minta tolong ke kalian buat cari Nada!" Ucap Galvan ketika teleponnya sudah tersambung pada Robin
"Oke siap Gal!" Ucap disebrang
*******
"Lo siapa?"
Nada yang merasa ditanya oleh langsung menoleh pada suara tersebut dan mendapati gadis yang tengah menggigit jarinya dengan tatapan sendu dan beberapa kali mengedipkan matanya seolah-olah dia sedang bercermin gadis yang dihadapannya ini sungguh mirip dengannya dan yang membedakan hanyalah warna rambutnya saja
"Gue--"
"Ngapain lo kesini? Balik ke atas!" Potong Roy dengan tatapan dingin pada Nada
"Kalem Bos kalem" Jawab Nada menurut pada Roy lalu meninggalkan Roy dengan gadis itu
Ketika Nada menaiki tangga untuk naik ke kamarnya tiba-tiba pintu ruang tamu terbuka dan menampakan sosok pria yang Nada kenal
"Aldi?" Monolog Nada dengan tidak percaya sambil meyakinkan pandangannya pada sahabatnya itu
Aldi berjalan ke tempat yang tadi Roy dan gadis itu berada dan karna Nada penasaran dia mengikuti Aldi dengan pelan-pelan
"Aldi!!!" Teriak gadis itu lalu memeluk aldi dengan sumriah
Aldi yang dipeluk hanya diam tanpa membalas pelukan gadis itu
Dan Roy dia hanya menyenderkan tubuhnya pada pintu sambil melipat kedua tangannya
Nada masih mengintip dibalik tembok dan bertanya-tanya sebenarnya Aldi, Roy dan gadis itu ada hubungan apa?
"Galvan memerintahkan seluruh anak Guaran buat cari Nada. Gue mohon jaga Nada dengan baik" Ujar Aldi dengan serius pada Roy
Dan gadis itu masih nyaman dipelukan Aldi
Roy hanya mampu menganggukan kepalanya
"Itu urusan gue"
Hati Nada tiba-tiba berdebar ketika Aldi berbicara tentang Galvan dan apa tadi? Galvan mencarinya? Berarti saat ini Galvan sudah sadar dan baik-baik saja
------------------------------------------------
Jangan Lupa Comment sama pendapatnya di part ini:)
Dan jangan lupa tinggalkan jejak:)
KAMU SEDANG MEMBACA
GALVAN [END]
Humor#1 in SMK #8 in Humor [BOOK II: Galvan & Nada] Amazing Cover By Ipapoo 'Genggam Erat atau lepaskan? Dan ketika keduanya memilih yang salah' ©copyright 2018 Shellayulistiani