HAPPY READING
Sudah dua jam Nada diam diparkiran untuk menunggu kehadiran Galvan sampai-sampai motor yang diparkiran pun sudah sepi dan hanya tinggal motor milik para guru dan Nada tentunya
"Galvan mana sih? Katanya mau pulang bareng?" Monolog Nada sambil menengok kanan kirinya
Nada pun merogoh ponselnya dan ternyata sama sekali tidak ada Notif dari Galvan... baru saja beberapa jam menjadi pacar Galvan Nada sudah dibuat kesal olehnya
Nada mengetik sesuatu pada ponselnya dan tentunya pesan itu akan dikirimkan pada Galvan
Nada
Galvan lo dimana?
Gua hampir bulukan tau nunggu lo di parkiran!Belum ada tanda-tanda Galvan membalas dan Nada pun masih setia menunggunya disini
"Nada?"
Merasa Namanya dipanggil akhirnya Nada pun menolehkan kepalanya dan terdapatlah Pak Arkan (Ketua Yayasan) yang sedang berjalan ke arahnya
"Kamu nggak pulang?" Tanyanya
Nada semakin gelapan jika harus berbicara dengan Pak Arkan
Nada menggaruk-garuk tengkuknya sambil mencari alasan yang masuk akal"Eh ini Pak saya mau pulang" Jawab Nada dengan ragu
"Yaudah kamu hati-hati ya" pesan Pak Arkan
Nada mengangguk sambil tersenyum dan setelah itu Nada mencium tangan Arkan
Nada menghampiri motornya dan segera memakai helm
Disana Arkan masih memperhatikan Nada dan itu semakin membuat Nada salah tingkah pasalnya Pak Arkan ini adalah ketua yayasan muda yang masih tampanNada menyalakan motornya dan sesekali dia mengecek ponselnya namun nihil belum ada balasan dari Galvan yang berstatus jadi pacarnya saat ini
Di tengah perjalanan hati Nada sudah tidak enak mengenai motor yang sedang ia kendarai
Bless
"Eh?"
Nada pun mengecek ban motor belakangnnya dan ternyata ban belakangnya bocor
"Sial!" Desis Nada
Mau tidak mau Nada harus mendorong motor itu sampai ke tambal ban
Teriknya matahari membuat Keringat bercucuran ditubuh Nada dia merasa lelah telah mendorong motornya yang berat ini
"Ci lo berat banget dah.. berapa kilo sih? Diet napa diet!" Omel Nada pada motornya yang bernama 'Aci'
disini Nada sudah seperti orang gila dia mengomel sendiri pada motor yang bewarna merah kesayangannya"Gue kapok beliin bensin buat lo.. jadi nambah berat kan lo" sambung Nada mengobrol dengan motornya sambil mendorongnya
Sesekali Nada mengecek ponselnya untuk melihat Notif sms atau WA barangkali Galvan memberinya pesan atau yang lainnya tapi nihil Galvan tidak ada kabar sama sekali
Karna merasa kesal Nada pun memutuskan untuk tidak peduli dan fokus kembali untuk mengomeli motornya
"Nada ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GALVAN [END]
Umorismo#1 in SMK #8 in Humor [BOOK II: Galvan & Nada] Amazing Cover By Ipapoo 'Genggam Erat atau lepaskan? Dan ketika keduanya memilih yang salah' ©copyright 2018 Shellayulistiani