40

4.8K 376 88
                                    


Ga kerasa udah Part terakhir;(
Bacanya pelan-pelan aja ya
jangan buru-buru

~HappyReading~

Spesial 2420 word

Kini mereka semua berada di pemakaman umum. Menyaksikan sahabatnya masuk kedalam kubur dan menghadap sang ilahi.

Aldi. Pria yang berumur 24 tahun itu telah meninggalkan mereka terutama anak Guaran. Aldi ditemukan tewas dan tergeletak dijalan raya dengan luka tembak di pinggang. mayatnya ditemukan polisi dan  segera polisi antarkan ke warung Pak Mamat. Karna dalam kartu identitasnya ditemukan alamat Pak Mamat.

Terlihat sekali Kiwil dan Daniel yang tengah menangis tersedu-sedu diatas tanah yang sudah menggunung itu. Biasanya mereka bernyanyi diiringi petikan gitar Aldi tapi kini Aldi sudah tiada

Galvan tidak menangis dia hanya sedang berfikir siapa yang telah membunuh Aldi. Dilihat dari luka tembaknya mirip sekali dengan Roy, karna dulu juga Roy menembak Galvan tepat dipinggang

Karna Anak LOSI tidak terlibat dalam masalah ini bahkan hampir seluruh anak LOSI pun ikut dalam pemakaman Aldi

Sama halnya seperti Nada. Nada tengah menangis tersedu-sedu dan diikuti salma yang tengah memeluknya untuk menenangkannya

"Kenapa lo tinggalin gue Al.." gumam Nada

"Sekarang gue udah nggak punya siapa-siapa lagi" sambung Nada

Galvan mendekati Nada dan mengusap pucuk kepalanya. Salma yang peka langsung meninggalkan Nada dengan Galvan.

"Masih ada gue yang sayang sama lo" ucap Galvan pada Nada

"Lo pembunuh" jawab Nada dengan dingin

Galvan pun terdiam. Rasanya sangat sakit ketika Nada menuduhnya sebagai pembunuh

Nada masih belum melupakan kejadian dirumah sakit itu. Walaupun sudah lama tapi rasanya masih terbesit dihatinya. Rasa sakit itu masih menjalar ketika Galvan lebih memilih Adara dibandingkan dirinya 

"Terserah apa kata lo" pasrah Galvan

"Sekarang tugas gue cuman buat nenangin lo, udah jangan nangis kita disini semua sedih" ujar Galvan sambil mengelus punggung Nada

********


Setelah pemakaman Aldi selesai
Mereka semua pergi ke warung babeh mamat untuk membahas siapa yang telah membunuh Aldi. Termasuk Nada pun ikut karna Aldi merupakan sahabatnya dan Nada pun berhak mengetahui siapa yang telah membuat sahabatnya meninggalakannya

"Disini, gue Galvan selaku ketua Guaran ingin menyampaikan dari perselidikan polisi tadi bahwa Aldi ditemukan tewas dijalanan dengan luka tembak dipinggang serta tidak ditemukan darah di jalan tersebut. Gue curiga Aldi ditembak dilain tempat trus udah itu dibuang ke jalanan" Jelas Galvan

"Tapi kenapa dibuangnya kejalanan Gal? Kalo gue jadi pembunuhnya gue bakal buang ke jurang" sahut Daniel

"Emang itu pertanyaan yang janggal. Tapi menurut gue sih, si pembunuhnya ini ingin Aldi ditemukan sama polisi terus dikubur dengan layak bukan dibuang ke sungai atau ke jurang dan mayat Aldi jadi bangkai" Jelas Galvan

"Lo curigain siapa Gal? Kalo itu alasannya gue yakin itu pasti teman baik aldi" usul Robin

Galvan diam dan berfikir. Ia ingin sekali memberitahunya bahwa Roy yang melakukannya tetapi Galvan tidak mau berfikiran buruk dulu

"Roy! Roy yang udah bunuh Aldi!" Seru seseorang yang sedari tadi diam.

Semua orang menoleh pada sumber suara dan menemukan Elang yang tengah memakan kacang asin dengan wajah yang amat santai

GALVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang