17°

3.8K 289 9
                                    

Kalo ada typo harap koreksi yaa wkwk


HAPPY READING

Kedua musuh trongkrongan sudah membuat kesepakatan untuk bertemu di sebuah jalan Melati yang berada disalah satu kota Bandung

Galvan - pemimpin GUARAN beserta anggotanya Elang, Robin,  Daniel dan lainnya tetapi mereka tidak bersama dengan Aldi karna semenjak kejadian yang lalu Aldi sudah jarang berkumpul dengan anak Guaran

Didepannya sudah ada  Bima - pemimpin LOSI dengan Zidan, Rizal, Gilvan dan anggota lainnya

"Apa kabar Galvan sudah lama ya kita tidak berjumpa" sapa Bima dengan ramah meledek

Namun Galvan dengan anggota Guaran lainnya hanya berdecih

"Ada urusan apa lo ngajak kita ketemu?" Tanya Galvan dengan malas

Bima hanya tersenyum

"Bagaimana kabar Adara dengan Nada?" Ucapnya sambil tersenyum miring

Galvan meneguk salivanya dengan susah payah dan bagaimana Bima mengetahui bahwa Adara telah kembali? Dan Galvan benci akan hal itu ketika Adara dan Bima kembali dalam waktu yang bersamaan

"Bukan urusan lo!"

"Saya pasti akan merebut Adara kembali" ujar Bima yang membuat mata Galvan hampir keluar

Galvan terlihat sangat frustasi ia mengepalkan sebelah tangannya dan mengambil ancang-ancang untuk menonjok Bima

Dengan sekilas Galvan bisa meninju wajah Bima hingga Bima tersungkur ke lantai

''Adara cuman milik gue!" Ucap Galvan tepat pada wajah Bima

Bima tersenyum sambil mengelap darah yang berada pada sudut bibirnya dan mencoba untuk berdiri

Baru saja Bima berdiri tapi Galvan sudah menonjoknya kembali hingga membuat Bima jatuh kembali

Dengan sigap Zidan langsung membantu Bima dan langsung melontarkan pukulannya pada Galvan

"Kalo lu pilih Adara! Kenapa lu pacarin Nada! Brengsek!''

Melihat Galvan jatuh tersungkur
Elang langsung memerintahkan anak Guaran untuk menyerang Losi

"Serang!" Perintah Elang

Kedua musuh bubuyutan tersebut saling memukul satu sama lain tapi tidak dengan Bima yang tengah menepi dan tidak ikut dalam perkelahian tersebut

Bima menatap intens Galvan,  gerakan Galvan sungguh sangat lincah dan hebat. Bima akui bahwa Galvan emang mahir dalam berkelahi karna sebelumnya juga Galvan adalah anak beladiri dan sering memenangkan banyak kejuaraan

*********

Adara tengah memeriksa ponsel Galvan yang tertinggal di warung Babeh Mamat pasalnya setelah keluar dari rumah sakit karena Asma nya kambuh dua minggu yang lalu. Adara sering mengunjungi warung kopi ini walaupun hanya sendirian karna Adara yakin Galvan dan teman-temannya pasti ada disana

Tapi sekarang tidak. Entahlah Adara tidak mengetahui bahwa Galvan kemana beserta anggota Guaran dan yang Adara ketahui hanyalah Ponsel Galvan yang tergeletak di meja

Akhir-akhir ini Adara sedikit curiga pada kekasihnya ini yang selisih dua tahun diatasnya, karna akhir-akhir ini Galvan selalu asyik dengan ponselnya sendiri bahkan ketika menemani Adara dirumah sakit pun Galvan selalu berkutat dengan ponselnya dan Adara sedikit berfikir bahwa rasa perhatian Galvan sudah mulai berkurang terhadap dirinya

GALVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang