27°

3.5K 289 23
                                    


~happy reading~

"Galvan Jangan...hiks.. " lirih Nada dengan takut sambil menggelengkan kepalanya

Galvan gue mohon jangan...kalo lo tembak gue? Apa kata-kata yang tadi lo ucapin? Saranghae? Stay with me? Lo emang ngga bisa dipercaya.. gue mohon jangan Galvan....

DOR!

Suara tembakan peluru terdengar dan Orang yang mensandra Adara pun langsung mati dan tergeletak

Adara shock ketika orang yang mensandranya tiba-tiba tergeletak dibelakangnya

Dan suara tembakan pistol itu bukan berasal dari Pistol Galvan ataupun Bima

Bima dan Galvan pun menoleh dan mendapati sosok Pria bertopeng yang menatap ke arah mereka

Tentunya Galvan dan Bima pun kenal dengan orang bertopeng itu

"Roy?" Ucap Bima dan Galvan secara bersamaan

Dengan cepat Bima langsung mendekati Adara dan menempelkan pistolnya pada Adara

"Kak Galvan...tolong.." Lirih Adara

"Tembak Nada atau Adara yang gue tembak" Seru Bima sambil tersenyum miring

Galvan semakin Bimbang dan tiba-tiba dia teringat dengan Rossa Gadis yang telah mensabotase kematian Gladist (Ibu Galvan)

"Rossa?" Gumam Galvan ketika membaca Gantelan kunci yang berada di Nakas yang ia baru sadari

Sedangkan Roy tersenyum miring ketika Galvan mulai mengingat Rossa tetapi Ada Raut kebencian ketika Galvan menyebutkan Nama tersebut

"Waktu Lo cuman 40 Detik!"

Akhirnya Galvan pun memutuskan untuk melayangkan pistolnya pada Nada

Dia Bodoh! Batin Roy

"Galvan Gue mohon jangan!" Bentak Nada sambil memohon  dengan air mata yang berderai
Tetapi Galvan pura-pura tidak mendengarnya dia malah semakin mendekatkan kakinya mendekati Nada karna takut nanti pelurunya meleset  

Nada ingin sekali lari dari tempat tidur rumah sakit itu tetapi apa daya kakinya masih terasa sangat sakit karna kejadian waktu itu

Nada ingin sekali memutar waktunya dan kembali tidak mengenal Galvan seperti dulu 

Ini bukan Galvan yang dia kenal Galvan yang humoris berubah menjadi pembunuh hanya karna satu wanita

"Galvan Jangan... hiks"  Pinta Nada untuk kesekalian kalinya

"Tembak dia Galvan Atau Adara yang akan mati" Seru Bima

Galvan melayangkan pistolnya diudara dan mengarah tepat dengan Nada dan Jarak mereka kini sudah dekat

"Nada Maaf" Pesan Galvan dengan raut wajah yang benar-benar menyedihkan

Nada semakin bergetar dan mulai pasrah

DOR!

GALVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang