37°

3.6K 326 34
                                    


Ini adalah part tergaring:(

~Happy Reading~

"Woy! Nada anak perhotelan udah masuk lagi Woy!"

"Nada yang waktu itu ribut sama Ara bukan?"

"Makin cantik trus makin jutek anjirr"

Kegiatan Galvan yang tengah menguyah permen karet pun terhenti ketika mereka membicarakan Nada

Nada?

Kembali ke sekolah?

Syukurlah batin Galvan

Galvan langsung bergegas pergi ke gedung perhotelan untuk menengok gadisnya

"Gal mau kemana!?" Seru Eza ketika melihat Galvan yang tengah berada diambang pintu keluar

Galvan tidak menjawab dia hanya melirik Eza sekilas lalu pergi begitu saja ke arah gedung anak perhotelan. Dirinya benar-benar merindukan Nada

"Mir itu Galvan mau kemana!?" Tanya Eza pada Amir yang tengah sibuk memainkan ponselnya

Amir tidak menjawab dia masih sibuk dangan ponselnya dan membuat Eza jengah

"Anjirr gue dikacangin!"

"Lo lagi ngapain sih!?"

"Aku lagi manja, lagi pengen dimanja.. pengen berduaan dengan dirimu saja..emang lagi ganteng tapi bukan sok ganteng-"

Eza bergidik ngeri ketika melihat Amir yang tengah lipsing sambil tersenyum-senyum sendiri dengan kamera ponselnya

Belum sampai ke arah tujuan. Galvan melihat Nada yang tengah  mengepel sepanjang koridor mungkin Nada dihukum oleh walikelasnya karna telah satu bulan lebih Alfa. Walaupun Nada adalah anak angkat Pak Arkan - pemilik yayasan. Tetapi yang namanya hukum masih tetap berlaku siapapun pelanggarnya

Galvan memperhatikan Nada dengan secara keseluruhan. Tidak ada yang berbeda dari Nada hanya tubuhnya sedikit berisi mungkin Roy menjaga gadisnya dengan baik.

Galvan mengahampiri Nada yang tengah mengepel lantai. Dengan tiba-tiba Galvan mengambil alih stick pel tersebut dan membuat Nada menggeram menatap ke arahnya

"Galvan?"

Galvan tidak menjawab dia malah tersenyum lalu melanjutkan pel-an yang dikerjakan Nada tadi

Nada membiarkan Galvan mengambil alih tugasnya. Toh Nada juga sudah merasa pegal dan capek

"Roy jagain lo dengan baik ya?" Ucap Galvan sambil mengepel

Nada diam dia sama sekali tidak menjawab pertanyaann Galvan

"Gue bukan pembunuh Nad" ujar Galvan lagi

Nada masih tetap diam di tepi tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan Galvan

"Gue kangen lo"

"Gue khawatir, gue takut lo jatuh hati sama Roy"

Nada masih diam tidak bergeming

"Ohiya gue lupa. Lo kan masih marah sama gue, jadi lo nggak akan jawab pertanyaan gue. Pertanyaan yang tadi lupain aja" Jelas Galvan 

Nada masih tetap diam. Entah kenapa dia menjadi bisu dihadapan Galvan.

"Maafin gue Nad"

Ucap Galvan untuk kesekian kalinya karna Nada hanya diam dengan tatapan kosong

Gue nggak bisa berbuat banyak. Gue udah bikin lo kecewa batin Galvan

Nada sudah kembali kesekolahnya satu hari yang lalu. Setelah Roy membiarkannya pergi. Nada tidak membuang kesempatan itu. Nada langsung pergi dan di perjalanan Pak David - Supir Pribadi Roy tiba-tiba menghentikan mobilnya tepat di depan Nada. Pak David bilang jika dia di suruh Roy untuk mengantarkan Nada pulang sampai ke rumahnya dengan selamat

GALVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang