"Dari mana?"
Pertanyaan itu terdengar ketika Nada baru saja membuka pintu dan masuk ruang tamu
Nada menoleh pada sumber suara dan mendapati pria bertopeng. Entah kenapa walaupun dia berada dirumah dia masih saja memakai topeng yang menutupi wajahya full
Roy yang tengah berdiri sambil melipat kedua tangannya dan menyenderkan badannya pada tembok
Nada memamerkan plastik hitamnya
"Supermarket"
Roy pun mulai berdiri tegak dan berjalan menghampiri Nada
"Supermarket plastiknya item?" Tanya Roy dengan heran
Nada hanya menyengir tidak jelas
"Tadi di supermarket stok plastik putihnya abis. Jadi tinggal plastik item dan asal lo tau? Plastiknya gratis!" Jelas Nada dengan bangga karna plastik yang diberikan pegawai Alfaizinsakit memberikan Nada plastik secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya 200 perak
Roy hanya terkekeuh ketika melihat tingkah Nada yang menurutnya Absurd
"Roy?"
"Hmm?"
"Lo ketawa?" Tanya Nada dengan heran sambil wajahnya meneliti topeng yang Roy kenakan bahkan hembusan Nafas Nada terasa oleh permukaan kulit wajah Roy
Roy pun merasa risih
"Lo ngapain? Jangan dekat-dekat. Mau gue cium?" Ucap Roy sambil mundur karna posisi seperti ini benar-benar tidak nyaman
Nada pun menghembuskan nafasnya dan memundurkan wajahnya
"Eh tapi boleh deh! Kapan lagi gue dicium orang ganteng" celetuk Nada dengan kegirangan
Roy diam
"Oh lo mau gue cium?oke sesuai permintaan lo" ucap Roy sambil memberinya smirk walaupun tidak terlihat karna menggunakan topeng
Roy melangkahkan kakinya mendekati Nada sedangkan Nada, dia hanya bisa menggerutuki dirinya sendiri karna telah bercanda pada Roy
Iya. tadi Nada hanya bercanda
Ingat itu hanya BERCANDA
Nada bukan gadis murahan yang kurang belaian dan minta dicium sembarang
Jantung Nada berdetak dua kali lebih cepat. Bahkan kakinya pun tidak bisa mundur melainkan kaku ditempat seperti telah terhipnotis oleh Roy karna Roy mulai melangkah mendekatinya
Roy mulai menghapus jarak diantara mereka dan Nada hanya bisa memejamkan matanya karna takut
Roy membuka topengnya dan hembusan nafasnya kini telah terasa pada permukaan wajah Nada
Nada mengintip dan sedikit membuka matanya dan kini wajah mereka benar-benar sangat dekat dan Roy benar-benar tampan dilihat dari dekat
Gue mohon jangan Roy batin Nada
Jantung Nada benar-benar sedang lari maraton dia benar-benar ingin pingsan sekarang
Sedangkan Roy sedari tadi hanya meneliti wajah Nada. Wajah Nada benar-benar imut dan mirip seperti Rossa apalagi ketika wajahnya memejam. Nada benar-benar seperti tengah menahan berak
Roy tersenyum
Lalu Roy mulai mendekati telinga kiri Nada dan membisikan sesuatu
"Lo masih kecil! Ngga boleh main cium-ciuman" Bisiknya lalu meninggalkan Nada yang masih deg-degan setengah mati
KAMU SEDANG MEMBACA
GALVAN [END]
Humor#1 in SMK #8 in Humor [BOOK II: Galvan & Nada] Amazing Cover By Ipapoo 'Genggam Erat atau lepaskan? Dan ketika keduanya memilih yang salah' ©copyright 2018 Shellayulistiani