~Happy Reading~
Satu Minggu kemudian ~
Galvan dan seluruh anak Guaran bahkan kepolisian tengah mencari Nada bahkan orangtua angkat Nada yaitu Pak Arkan dengan Bu Adel selalu mencari keberadaannyaBerbeda dengan Adara.
Adara dikirim kembali ke Belanda untuk melanjutkan studynya sambil menemani kakeknya yang rindu padanya"Arghhh Nada! Lo dimana!" Teriak Galvan dengan Frustasi
Waktu sudah pukul 02.00 dini hari tetapi Galvan masih setia mencari Nada sambil mengelilingi kota Bandung. Galvan yakin Nada pasti masih berada di kota ini
Mata yang sayu karna kekurangan tidur serta rambut yang acak acakan
We are beautiful..beautiful..beautiful..kamu cantik cantik dari hatimu~
Galvan yakin itu adalah Gilang - Ayah Galvan. Dan sudah puluhan kali Gilang menelpon tetapi dan tetap saja Galvan mengabaikannya karna tujuannya yaitu Mencari Nada
Galvan turun dari motornya dan menghampiri ojek online yang tengah duduk melamun bersama dua temannya
"Permisi pak, apa bapak pernah liat orang yang ada difoto ini?" Tanya Galvan dengan sopan
Tukang ojek online itupun melihat layar ponsel Galvan
"Belum pernah liat dek. Lu pernah liat ga?" Tanya tukang ojek ini pada temannya
"Kagak. Gue belum pernah liat. Lu?"
"Lu aja pada kaga liat! Apalagi gue, gue kan buta bangsul!" Ucap temannya yang memakai kacamata hitam dan ternyata orang itu bukan tukang ojek melainkan tukang pijat yang tengah memijat tukang ojeg
Galvan Tersenyum lalu mengangguk
"Yasudah pak, terimakasih"
Galvan mulai melajukan kembali motornya
Jalanan sudah mulai sepi..karna waktu sudah pukul 03.00 dini hari
"Nada lo dimana?" Racau Galvan sambil mengendari motornya
"Nada..." lantur Galvan
Karna Galvan benar-benar merindukan Nada bahkan Galvan sangat mengkhawatirkannya
Akhit-akhir ini Galvan selalu mendengar berita perampokan bank dan runtuhnya satu persatu anak Losi yang berada dibawah pimpinan Bima, Bahkan rumah sakit Melati tengah dibanjiri korban perkelahian dan semua orang menduga dia benar-benar Roy
Dan berita yang paling mengejutkan terdengar dari telinga Galvan yaitu Rossa yang sudah menghajar seluruh Anak Losi satu persatu bukan Roy
Jadi si gadis Gila itu kembali?
Galvan benar-benar khawatir dengan keadaan Nada. Apakah Nada akan baik-baik saja disana? Atau sebaliknya?
Galvan memberhentikan motornya ketika dia melihat benner seorang laki-laki yang berasal dari negeri Gingseng itu. Walaupun Galvan tidak tahu namanya tetapi Galvan mengetahui bagaimana bentuk wajah orang korea walaupun menurut Galvan wajah orang korea sama semua
"Se-se se apa ya? Gue kok lupa" Monolog Galvan
Galvan jadi mengingat masalalunya dimana dia pertama kali menemukan spesies seperti Nada. Nada gadis yang ceria, tempramen dan semuanya tercampur pada diri Nada
Jeda beberapa menit Galvan berfikir tentang Gambar yang berada di dalam benner tersebut
"Ohiya! itu dia Se-se-sehun! Iya sehun! Sehun Bopak!" Ucap Galvan dengan Gembira karna dia telah mengetahui nama orang korea tersebut
"Oh jadi dia itu yang bawain iklan Luwak white coffee" Monolog Galvan sambil membaca benner tersebut
"Kopi nikmat nyaman dilambung'' Ucap Galvan membaca Benner tersebut
We are beautiful.. beauti--
Galvan langsung mengangkat dering ponselnya karna dia sangat merasa risih
"Lu dimana Anjir! Papa belum tidur! Dia nungguin lo pulang!" Ucap orang di sebrang yang diketahui dia adalah Gilvan
"Gue nggak akan pulang sebelum nemuin Nada!" Tegas Galvan
"Lo jangan egois! Disekitaran lo banyak yang ngakhawatirin lo. Gue mohon lo balik! Kasian papa!"
"Trus lo pikir gue bakal tenang gitu, setelah pulang? Bahkan gue ngga tau keberadaan Nada dimana!"
"Dia diculik sama Mafia! Pembunuh! Krimanal! Apa lo nggak kahwatir!?" Bentak Galvan pada layar ponselnya
"Iyaa gue ngerti. Tapi gue mohon pulang"
"Gue nggak akan pulang! Sebelum membawa Nada pulang!" Tegas Galvan
"Rossa berkeliaran Galvan! Gue khawatir sama lo! Gue takut dia lakuin hal yang Gila lagi sama lo!"
"Itu masa lalu Gil, jadi lo ngga usah gali lagi"
"Gue mohon sekarang lo harus pulang." Ucap Gilvan lalu memutuskan sambungan teleponnya sepihak
Tut tut tut
Galvan memasukan ponsel nya dengan kasar pada kantong jaketnya dan mendengus kesal karna sedari tadi Galvan tidak menemukan Nada bahkan batang hidungnya pun tidak terlihat sama sekali
"Maafin gue Nada" Lirih Galvan sambil menunduk dan dia masih berada di depan benner pria korea itu
"Sehun Bopak! Gue mohon bantuin gue cari orang yang gue cintai dan asal lo tau? Cewek gue ini suka banget sama elo pak. Padahal jelas-jelas gue sama lo--" Galvan menggantungkan ucapannya lalu menatap wajah pria yang ada di benner itu dengan lekat-lekat
"Gantengan elu sih" sambung Galvan dengan lesuh
"Kalo misalnya nama gue diganti jadi Galvan bopak? Kira-kira Nada bakalan maafin gue nggak ya sama gue?" Tanya Galvan yang masih setia mengobrol dengan benda mati itu
"Asal lo tau, kesalahan terbesar gue yaitu gue hampir mau bunuh Nada"
"Bego banget kan gue?"
"Menurut lo, Dia bakal maafin gue nggak?"
"Sehun...gue mohon bantuin gue.. sehun bopak!" Ucap Galvan dengan pura-pura menangis seperti perempuan
"Aaa...sehun! Huhuhu sehun!..lo harus tolongin gue.. sehun bopak! Lo denger gue ngomong kagak sih!?"
"Gue lagi curhat sama lo! Plis dikacangin itu sakit! Sehun...huwaaa sehun bopak! Bodo ah gue kesel sama lo!"
Untung jalanan ini sepi jadi tidak ada yang melihat kelakuan Gila dari Galvan. Jikalau ramai mungkin Galvan sudah dikira orang stres dan harus dibawa ke psikolog
"Itu bukan sehun! Tapi lee min hoo. Sejak kapan sehun jadi bintang iklan luwak white coffee?"
Galvan menoleh dan mendapati seseorang yang tengah berdiri tidak jauh dari tempatnya Galvan berdiri dan gadis itu membawa plastik hitam yang di jinjing ditangan kirinya
----------------------------------
Jangan lupa vote and comment yaa<3
Karna semakin banyak vote dan comment aku semakin semangat nulisnya sambil menghibur kalian:)Jangan lupa tinggalkan jejak:)
KAMU SEDANG MEMBACA
GALVAN [END]
Humor#1 in SMK #8 in Humor [BOOK II: Galvan & Nada] Amazing Cover By Ipapoo 'Genggam Erat atau lepaskan? Dan ketika keduanya memilih yang salah' ©copyright 2018 Shellayulistiani