GALVAN [END]

18°

Kalo ada typo harap koreksi yaa wkwk

Happy reading~

Weekend kata yang paling membosankan menurut Nada karna di weekend ini dia hanya bisa berada diruang tv sambil memainkan ponselnya tanpa melakukan aktifitas apapun

Adara menatap tajam Nada pasalnya dia melihat Nada yang tengah tertawa dengan ponselnya dan Adara yakin Nada sedang chattingan dengan Galvan

Jadi Kak Galvan belum mutusin kak Nada toh batin Adara sambil tersenyum miris

Adara melangkahkan kakinya dan duduk tepat di samping Nada

Nada pun menoleh "Eh Adara" ujar Nada sambil tersenyum

Adara pun ikut tersenyum dan ikut menonton tv yang tengah menampilkan serial film Naruto

Adara mengecek ponselnya untuk melihat chat masuk

GUARAN
OFFICIAL (879 Pesan baru)

Robin (2 pesan baru)

Bima (27 pesan baru)

Amir (1 pesan baru)

Eza (3 pesan baru)

Adara tersenyum miris dia berharap Galvan mengechatnya tetapi tidak. Oh iya? Adara baru ingat ternyata Kekasihnya ini sedang asik chattan dengan Kakaknya sendiri

Adara sudah tidak tahan lagi
Dia sudah tidak kuat jika harus kehilangan kasih sayang oleh orang yang sama lagi

Adara bangkit dia sudah tidak tahan dengan situasi seperti ini

"Adara kamu mau kemana?" Tanya Nada yang melihat Adara memakai jaket dengan celana jeans

"Bukan urusan lo!"

Nada menaikan sebelah alisnya bingung dengan sikap Adara yang seperti ini

"Mungkin dia lagi Pms" ujar Nada kembali menonton serial anime kesukaannya

*********

"Eh Adara kirain gue siapa... ayo masuk"

Adara tersenyum

"Makasih Kak Gil" ucap Adara lalu mengikuti Gilvan dari belakang

"Galvan! Galvan! Adikku tersayang! Ada pacar lo nih kesini!" Teriak Gilvan dengan nyaring

"Kalo lo nggak turun juga! Pacar lo yang cantik ini buat gua ya!" Teriak Gilvan lagi

Adara hanya tertawa tanpa suara ketika mendengar girauan dari Gilvan - kakak Galvan

"Duduk dulu Dar" ujar Gilvan

Adara tersenyum sambil mengangguk

"Jangan senyum mulu aelah. Gue jadi degdegan tau ga" ujar Gilvan sambil tertawa

"Lebay lo kak"

"Btw, kapan lo pulang?" Tanya Gilvan

" 3 minggu yang lalu"

"Ohh, barengan sama Bima ya?"

"Ehh i-i-iyaa" jawab Adara dengan gugup

Derap langkah orang yang menuruni tangga pun terdengar dan Adara yakin itu adalah suara kaki Galvan