12°

4.7K 334 8
                                    

~HAPPY READING~

Kalo ada Typo tolong sekalian koreksi yaa 💋

Bel istirahat telah berbunyi Nada dan Salma yang baru saja menyelesaikan tugas mencatat yang disuruh oleh bu Fina

"Nad.. kantin kagak?" Tanya Salma

"Kayaknya enggak deh.. gue mau ngerjain tugas Front Office" ujar Nada yang masih berkutat dengan bukunya

"Yah..gue ke kantin sendiri dong.. yaudah lo mau nitip ga?" Tawar Salma

"Boleh deh es coklat satu" jawab Nada

Salma pun mengangguk lalu menuju ke kantin

Nada masih berkutat dengan bukunya tugas hitung-hitungan ini memang sangat membunuh dan mengharuskan Nada menghitungnya dengan kalkulator

Drrttt drtttt

Ponsel Nada berbunyi

Galvan
Sekarang gua tunggu dikantin
Lo butuh bukti kan?

Karna penasaran Nada pun membuka pesannya dan ternyata dari Galvan Nada mencoba untuk  mengabaikan pesan dari Galvan dan fokus pada PR Front Office nya.. gara-gara Adara tidur bersamanya Nada menjadi lupa mengerjakan PR

Drrrrrtttt Drrrtttt

Drrrrrtttt Drttttttt

Drrrrrttttt Drrrrtttt

Drrrtttt Drtttttt

Suara getaran ponsel Nada membuat Nada tidak konsentrasi dan dengan frustasi Nada pun membuka pesan itu

Galvan
Cepetan gua tunggu di kantin!

Galvan
Nada!!!

Galvan
Ayolah Nada sayangkuhhhh:*

Galvan
Sampe hitungan 10 kalo lu belum turun jangan salahin gua, kalo ban motor lu nanti kempes

Nada benar-benar sangat emosi di waktu yang genting ini bisa-bisanya Galvan mengganggunya dan Apa? Kalo misalnya Nada tidak datang ban motornya akan kempes? Bengkel di dekat sekolah jauh.. dengan terpaksa Nada pun merapihkan bukunya dan turun ke kantin

Nada
Iyaa gua kesana
Kalo sampe ban motor gua kempes jangan salahin kalo besok sepeda lu gua jual

Nada pun melangkahkan kaki nya untuk menuruni tangga dan menuju kantin

Suasana kantin masih seperti biasanya yaitu ramai walaupun sudah dipertengahan istirahat tapi kantin ini masih ramai

Nada pun celingak-celinguk mencari Galvan tetapi nihil Galvannya tidak ada

Tiba-tiba derap langkah seseorang tiba-tiba mendekati Nada dan muncul lah seorang pria sambil membawa satu mangkok Bakso yang kosong

Nada pun menoleh
"Galvan?" Ucap Nada sambil mengernyit pasalnya Galvan tengah membawa satu mangkok bakso kosong lalu berlutut di depan Nada sambil memejamkan mata

Nada semakin tidak mengerti pasalnya pria yang ada dihadapan nya tidak berbicara apa-apa Nada pun melihat sekelilingnya dan semua orang yang berada dikantin pun tengah memperhatikan mereka

Akhirnya Nada pun mengerti
Nada segera merogoh kantong sakunya dan menampilkan uang receh yang berjumlah empat itu

Tanpa pikir panjang Nada langsung memberikannya pada mangkok Galvan

GALVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang