Happy Reading
Bel pulang sekolah pun berbunyi
Nada sama sekali tidak mengeluarkan suaranya sedikit pun yang dia lakukan hanya diam dan melamun"Nad balik bareng ya" Ajak Salma sambil membenahi buku-bukunya
Nada menantap Salma lalu menggeleng
"Ayolah Nad. Lo nggak kangen sama gue?" Bujuk Salma
Nada diam
"Sorry Sal" hanya dua kata itu yang Nada ucapkan. Selabihnya Nada hanya mengangguk dan menggeleng.
Nada segera keluar dari kelasnya
Ketika dia sampai di gerbang sekolah matanya bertemu dengan Galvan. Nada menatap Galvan tetapi dengan cepat Galvan dengan cepat memutuskan kontak matanya lalu mengikat tali sepatunya yang sama sekali tidak lepas"Heh itu Nada ngeliatin lo bego!" Ucap Amir sambil menyenggol Galvan yang tengah jongkok
Galvan tidak bergeming dia terus saja menatap ke arah tali sepatunya tanpa memperhatikan Nada yang menatapnya
Setelah Nada memalingkan wajahnya lalu melangkahkan kakinya keluar dari Area sekolah. akhirnya Galvan berani mendongkakan kepalanya
"Itu Nada tadi! Lu kenapa jadi pengecut gini" Omel Amir
Galvan diam telinganya tidak merespon apa yang Amir katakan. Galvan masih sibuk menatap punggung Nada yang menjauh darinya
"Nggak perlu tarik-ulur perasaan orang bisa kan?" Ucap seseorang yang tiba-tiba ada di dekat mereka
Galvan, Amir dan Eza pun menoleh dan mendapati Raja yang entah sejak kapan berada di dekatnya
"Kalo beneran sayang sama dia perjuangin! Kalo cuman buat main-main lebih baik tinggalin. Ini menyangkut sebuah perasaan bukan gorden warteg yang tertutup ketika bulan puasa" Sambung Raja lalu pergi meninggalkan mereka bertiga
Galvan diam
Dia mencerna ucapan yang tadi Raja katakan
"Ada bener nya juga itu bocah!" Sahut Eza
"Semua keputusan ada ditangan lo Gal" ucap Amir pada Galvan
*****
Nada berjalan dengan kaki yang jahil ketika menemukan batu langsung dia tendang
Nada memilih jalan kaki untuk sampai kerumahnya. Kali ini Nada benar-benar benci dengan keramaian
Ketika Nada berjalan sambil menatap kebawah tiba-tiba sebuah kaki besar menghalangi jalannya
Nada yang berpindah ke arah kanan kaki tersebut mengikutinya. Ketika Nada berpindah kearah kiri, kaki tersebut juga mengikutinya. Nada Geram akhirnya dia menginjak kaki tersebut
"Aww" teriak orang tersebut
Nada mendongkakan kepalanya karna suara tersebut sudah tidak asing lagi
"Galvan?"
Galvan tersenyum sambil mengangkat sebelah kaki kirinya kesakitan karna tadi diinjak oleh Nada
"Hai" sapa Galvan dengan canggung
Nada hanya menatap Galvan datar
"Datar amat neng. Itu muka atau mangkok?"
"Mangkok?" Nada menaikan sebelah alisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
GALVAN [END]
Humor#1 in SMK #8 in Humor [BOOK II: Galvan & Nada] Amazing Cover By Ipapoo 'Genggam Erat atau lepaskan? Dan ketika keduanya memilih yang salah' ©copyright 2018 Shellayulistiani