38°

3.6K 327 29
                                    

Happy Reading

Bel pulang sekolah pun berbunyi
Nada sama sekali tidak mengeluarkan suaranya sedikit pun yang dia lakukan hanya diam dan melamun

"Nad balik bareng ya" Ajak Salma sambil membenahi buku-bukunya

Nada menantap Salma lalu menggeleng

"Ayolah Nad. Lo nggak kangen sama gue?" Bujuk Salma

Nada diam

"Sorry Sal" hanya dua kata itu yang Nada ucapkan. Selabihnya Nada hanya mengangguk dan menggeleng.

Nada segera keluar dari kelasnya
Ketika dia sampai di gerbang sekolah matanya bertemu dengan Galvan. Nada menatap Galvan tetapi dengan cepat Galvan dengan cepat memutuskan kontak matanya lalu mengikat tali sepatunya yang sama sekali tidak lepas

"Heh itu Nada ngeliatin lo bego!" Ucap Amir sambil menyenggol Galvan yang tengah jongkok

Galvan tidak bergeming dia terus saja menatap ke arah tali sepatunya tanpa memperhatikan Nada yang menatapnya

Setelah Nada memalingkan wajahnya lalu melangkahkan kakinya keluar dari Area sekolah.  akhirnya Galvan berani mendongkakan kepalanya

"Itu Nada tadi! Lu kenapa jadi pengecut gini" Omel Amir

Galvan diam telinganya tidak merespon apa yang Amir katakan. Galvan masih sibuk menatap punggung Nada yang menjauh darinya

"Nggak perlu tarik-ulur perasaan orang bisa kan?" Ucap seseorang yang tiba-tiba ada di dekat mereka

Galvan, Amir dan Eza pun menoleh dan mendapati Raja yang entah sejak kapan berada di dekatnya

"Kalo beneran sayang sama dia perjuangin! Kalo cuman buat main-main lebih baik tinggalin. Ini menyangkut sebuah perasaan bukan gorden warteg yang tertutup ketika bulan puasa" Sambung Raja lalu pergi meninggalkan mereka bertiga

Galvan diam

Dia mencerna ucapan yang tadi Raja katakan

"Ada bener nya juga itu bocah!" Sahut Eza

"Semua keputusan ada ditangan lo Gal" ucap Amir pada Galvan

*****

Nada berjalan dengan kaki yang jahil ketika menemukan batu langsung dia tendang

Nada memilih jalan kaki untuk sampai kerumahnya. Kali ini Nada benar-benar benci dengan keramaian

Ketika Nada berjalan sambil menatap kebawah tiba-tiba sebuah kaki besar menghalangi jalannya

Nada yang berpindah ke arah kanan kaki tersebut mengikutinya. Ketika Nada berpindah kearah kiri, kaki tersebut juga mengikutinya. Nada Geram akhirnya dia menginjak kaki tersebut

"Aww" teriak orang tersebut

Nada mendongkakan kepalanya karna suara tersebut sudah tidak asing lagi

"Galvan?"

Galvan tersenyum sambil mengangkat sebelah kaki kirinya kesakitan karna tadi diinjak oleh Nada

"Hai" sapa Galvan dengan canggung

Nada hanya menatap Galvan datar

"Datar amat neng. Itu muka atau mangkok?"

"Mangkok?" Nada menaikan sebelah alisnya

GALVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang