Semua anggota GUARAN sedang berkumpul karea mereka sedang menghadiri acara reoni di rumah Galvan tepatnya menyambut Galvan kembali setelah bertahun-tahun pergi.
"Hubungan lo sama Nada gimana Bro?" tanya Daniel sambil mengemil kuaci yang disajikan di meja. Galvan sangat bersyukur dengan adanya kuaci dirinya bisa mengirit uangnya
Asalkan jangan menjadi seperti kuaci udah murah nyampah lagi
Galvan tersenyum, entah setiap orang menyebut nama Nada entah kenapa hatinya tiba-tiba membuncah.
"Lu doain aja bro" jawab Galvan
"Ehm bau-bau nya menuju pelaminan nih" sindir Elang sambil ikut bergabung dengan mereka dan duduk di sofa sebelah Daniel.
Galvan tertawa
"Lo sama Stevi gimana Lang?" Daniel menoleh pada Elang yang langsung menyambar kuaci yang berada dimeja.
"Baik" Elang menjawab dengan singkat sambil mengunyah.
"Ko gue ngga percaya ya?" Teddy menaikan sebelah alisnya menatap Elang dengan curiga.
Elang berdehem.
"Sangking baiknya gue. Dia putusin gue dengan alasan 'kamu terlalu baik buat aku'" jelas Elang seraya menirukan suara Stevi yang dilebih-lebihkan
"Jadi kalian berdua serius putus?" Galvan tidak percaya.
Elang mengangguk.
"Dia lebih memilih pilihan orangtuanya"
"Maksudnya dijodohin?"
Lagi-lagi Elang mengangguk.
"Udahlah, nggak perlu bahas hubungan gue sama Stevi. Mending bahas hubungan Galvan sama Nada" ucap Elang lalu menggoda Galvan
Galvan tersenyum malu
"Yaelah Gal, lu udah kayak anak perawan! Itu muka atau pantat babi. Pink amat" ledek Teddy sambil tertawa
Galvan mengusap wajahnya, agar rona merah diwajahnya bisa hilang dan tiba-tiba Robin datang menghampiri mereka.
"Gal, cincinnya udah disiapin?" tanya nya sedikit berbisik pada Galvan.
Galvan mengangguk
"Nada udah datang" bisik Robin lagi.
Galvan mengangguk mantap. Pasalnya malam ini dia akan melamar Nada secara resmi, walaupun sebenarnya ini setengah resmi. Karena dimana-mana juga yang namanya resmi itu melamar dihadapan orangtuanya bukan di hadapan teman-temannya.
Dibalik pintu Nada datang bersama Salma, Amir dan Eza. Galvan tidak berbohong, walaupun Nada memakai style casual bukan dress yang seperti Salma pakai, Nada masih terlihat manis dengan aura yang dia miliki.
Sedari tadi Robin sudah siap dalam pencahayaan. Ketika Nada berjalan mendekati Galvan tiba-tiba seluruh lampu yang ada dirumah Galvan mati dan hanya ada dua lampu yang menyala dan itu menyorot pada dua insan yang saling mencintai yaitu Nada dan Galvan
Galvan tersenyum, berbeda dengan Nada yang memasang wajah cengok.
Galvan menghampiri Nada. Membuat Nada tidak bisa berkonsentrasi dengan degub jantungnya. Jantung Nada semakin maraton ketika Galvan tiba-tiba meraih pergelangan tangannya.
Galvan menunduk dan mengambil cincin yang berada disakunya lalu memasangkan cincin itu pada Nada. Dan terlihat sekali tangan Nada bergetar hebat.
"Rilex" ujar Galvan.
Akhirnya cincin pilihannya yang dari jauh-jauh hari Galvan membelinya dari German hari ini melingkar indah dijari manis Nada.
"I Love you"
KAMU SEDANG MEMBACA
GALVAN [END]
Humor#1 in SMK #8 in Humor [BOOK II: Galvan & Nada] Amazing Cover By Ipapoo 'Genggam Erat atau lepaskan? Dan ketika keduanya memilih yang salah' ©copyright 2018 Shellayulistiani