20°

4.2K 306 11
                                    

Kalo ada typo harap koreksi yaa


HAPPY READING<3

Malam ini Galvan memutuskan untuk menjaga Nada dan ditambah lagi dengan kekhawatirannya yang menduga bahwa Roy telah kembali dan berkeliaran di dalam rumah sakit ini

Adara sudah pulang setengah jam yang lalu dan Adara juga akan kembali lagi beserta orangtuanya yang termasuk orangtua Nada juga

Galvan tengah duduk di samping Nada yang tengah tertidur
Galvan menatap wajah Nada yang terbaring lemas dengan perban yang berada di kepalanya dan ditangannya

"Maafin gue yang egois Nad" ujar Galvan dengan pelan

Alah bullshit batin Nada

Dan ketahuilah bahwa dari satu jam yang lalu Nada sudah sadar dia hanya pura-pura tertidur ketika Galvan masuk kedalam ruangannya bersama Adara

"Nada maafin gue" Racau Galvan

Berisik lu tai! Batin Nada lagi

Sebenarnya Nada ingin membuka mata tetapi dia malas jika nanti Galvan meminta maaf lalu pura-pura menyesal dan itu terlalu klasik menurut Nada

Nada memikirkan satu orang yang hilang

Yap itu Aldi

Dan dimana dia sekarang? Tega-teganya meninggalkan Nada sendirian di rumah sakit dan yang membuat Nada tidak nyaman adalah adanya Galvan mantan kekasihnya berada disampingnya

"Nada bangun aelah lo nggak kasian apa sama gue? Orang yang selalu nunggu lo bangun trus orang yang udah membuat lo move on dari yang namanya korea" Oceh Galvan sambil menatap Nada yang matanya masih terlelap

Gue udah bangun dari tadi! Berisik napa ngoceh mulu! Batin Nada

Galvan menatap sendu Nada bagaimana pun juga ini adalah salahnya jika Galvan tidak memutuskan hubungannya sepihak Nada mungkin tidak akan menjadi seperti ini

Kyurrrrkkkk

Suara tersebut membuyarkan lamunan Galvan dan suara itu berasal dari perut gadis yang sedang tidur

"Gue baru tau kalo orang tidur perutnya bisa bunyi" Gumam Galvan

Anjirrr gue laper batin Nada

Nada sudah tidak tahan dengan perutnya yang kelaparan pasalnya dari pagi Nada sama sekali belum menyentuh makanan

Gue gak kuat! Gue laper banget batin Nada

"Eughh" gumam Nada seperti layaknya bangun tidur sambil menggosok-gosok matanya

"Eh Nada... akhirnya kamu bangun juga"sambut Galvan sambil senyum senang

"Galvan? Ngapain lo kesini?" Tanya Nada pura-pura tidak tahu

Galvan tidak menjawab dia hanya tersenyum

Nada mengitari sekelilingnya karna barang kali ia menemukan Aldi

"Aldi mana?" Tanya Nada pada Galvan

"Aldi? Siapa Aldi?" Tanya balik Galvan

Nada tidak menjawab dia  hanya memalingkan wajahnya ia sangat enggan menatap Galvan

Kyruuuukkk

Aghh laper bat gue batin Nada sambil memegang perutnya

Terdengar suara cekikikan yang bersumber dari Galvan

"Kamu laper?" Tanya Galvan

"Ga" Jawab Nada dengan singkat tanpa melihat Galvan

Galvan makin terkekeh ketika mendengar jawaban Nada
Jelas-jelas ia mendengar suara perutnya dua kali dan Galvan yakin Nada pasti sangat lapar

"Kamu mau makan apa?" Tanya Galvan dengan lembut

"Batu"

"Aku serius..kamu mau makan apa?"

"Koral"

"Aku serius Nada!?"

"Pasir"

"Kamu mau makan atau mau bangun rumah? Nanti aja bangun rumah tangganya bareng aku" Ujar Galvan sambil tersenyum

"Haha Lucu anjirr sampe gue pura-pura ketawa" ujar Nada sambil tertawa hambar dengan tidak ikhlas

Galvan pun menghela Nafasnya dan melangkahkan kakinya keluar untuk membeli makanan karna jika dia meladeni Nada itu tidak akan selesai-selesai

"Jangan kemana-mana aku mau beli makanan" pamit Galvan tepat diambang pintu

Nada menjawabnya hanya dengan deheman

Nada merasa lega karna sekarang sudah tidak ada Galvan dan hanya ada dia sendiri berada ruang rumah sakit yang terlihat besar dan seperinya Aldi menyewa kelas Vip untuk merawat Nada

Nada mengambil benda persegi panjangnya yang berada di nakas Nada kembali flashback dengan foto serta chattingannya ketika bersama Galvan

Dikeadaan yang sedang  hangat-hangatnya berpacaran dan saling memberi kasih sayang ada saja Adara yang mengacaukannya

"Hidup itu seperti sungai ada aja tai yang lewat" Gumam Nada

***********


Galvan menghampiri area parkir Rumah sakit tersebut dan segera mendekati motor yang sudah bertahun-tahun lamanya yang  baru dipakai karna selama ini Galvan selalu menggunakan sepeda

Ketika menaiki motor tersebut ada kesan aneh ketika pertama mendudukinya

Akhirnya Galvan mengecek semua nya dimulai dari Body, kaca spion dan yang terakhir Ban

Bless

Ternyata Bannya kempes ehh ralat bukan kempes tapi bocor seperti tertusuk paku

Bagaimana dia bisa membelikan Nada makanan jika Ban motornya Bocor?

Galvan yakin pasti ada yang mengerjainya karna sebelumnya motornya baik-baik saja ketika kesini bersama Adara 

Tidak sengaja Galvan menemukan secarik kertas yang berada didekat ban motornya yang bocor

Sampai bertemu lagi Galvan
0%CR

"Cyber R?" Gumam Galvan

"Roy?" Terkanya

Jadi yang tadi berada di rumah sakit adalah benar-benar Roy dan Roy sendiri juga menyadari keberadaan Galvan

Galvan jadi teringat masalalunya 2 tahun yang lalu dimana pada saat Galvan pertama kali masuk SMK Galvan membuat sebuah Geng yang bernama Fantasy dan Fantasy ini hanya memiliki satu musuh yaitu Cyber R yang hanya terdiri dari dua orang yaitu Roy dan Rossa berbeda dengan Fantasy yang terdiri lebih dari 20 orang. Cyber R bukan sembarangan karna mereka juga merupakan Kriminal dan Mafia dikota Bandung

Galvan kira Cyber R sudah lenyap atau ditangkap polisi karna selama dua tahun silam mereka sudah tidak muncul tetapi nyatanya mereka kembali dan satu hal yang janggal dalam pikiran  Galvan yaitu Rossa.. dimana Rossa? Mengapa hanya Roy saja yang muncul..apa Rossa telah mati?

Tapi kini Fantasy telah terpecah belah karna adanya masalah yang besar menimpanya. Fantasy Bubar dan digantikan oleh Geng yang sekarang kita kenal ini yaitu Guaran Dan Losi

----------------------------------------------------
Jangan Lupa Vote dan comment nya readers tercintahhh 💋

Jangan lupa join ke GC WattpadSQuad santai No Rules. Tautan ada di Bio aku:)

GALVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang