Warning!
Komen dan Vote di lapak ini tidak dipungut biaya sepeser pun! Jadi, jika ada pihak-pihak yang memungut biaya laporkan segera kepada saya! Maacih..😋😗😛😝😝
Part ini mengandung banyak kegajean, keunpaedahan dan typo bertebaran 😌
Udahlah, Happy Reading ajah.
Vote dulu downgs😋😗
_______________
Bisa nggak, buat jadi orang yang nggak nyusahin orang lain?
- Arkie Septaginta -
_______________
"Dasar mbak-mbak mulut bajaj, kadal goreng, gurame saos tiram, tumis kutu, opor kecoa, sarimi isi dua!"
Arkie baru saja menyentuhkan bokongnya dengan kursi mobil dan luar biasanya dia disambut dengan umpatan disertai sumpah serapah dari gadis di sampingnya. Arkie berdehem, mengambil salah satu buku tentang ekonomi yang dia beli.
"Dasar rempong, damn---aw! Shit!"
Zia menatap Arkie dengan tangan kanannya yang mengusap bibir. Cowok itu baru saja memukulkan buku yang Zia kira setebal 400-an halaman ke bibirnya! Bisa-bisa bibir tipisnya ini berubah setebal bibir Kendall Jenner. Zia harus menahan amarahnya ketika dengan rasa tidak berdosa cowok itu membolak-balikkan lembar-demi lembar halaman buku yang tadi dia gunakan untuk memukul bibir Zia. K.e.t.e.r.l.a.l.u.a.n.
Sedangkan Arkie, setelah beberapa kali membolak-balikkan lembar halaman. Cowok itu kembali memasukkan bukunya ke dalam plastik. Lalu meletakkannya di kursi belakang.
Arkie bukannya tidak sadar jika sedari tadi Zia memperhatikannya dengan pandangan menuntut gadis itu. Arkie sengaja, karena telinga cukup sensitif mendengar segala sumpah serapah yang Zia ucapkan. Bagi Arkie, tidak pantas seorang perempuan berbicara kasar. Sebenarnya bukan hanya perempuan, laki-laki seperti dia juga sama. Tapi menurut sudut pandangnya, perempuan itu kental dengan image lembut, dan biarkan itu terus menempel pada image mereka. Jangan sampai rusak hanya karena ucapan tidak bermutu mereka.
Arkie memasang sabuk pengaman dan mulai menyalakan mesin mobil. Belum sempat dia menginjak pedal gas dia mendengar Zia berbicara.
"Gue mau ke mall!"
Arkie melemparkan pandangan bingung ke arah Zia.
"Gue mau beli celana, gue nggak mau pakek celana ini," gumam Zia pelan.
Hembusan napas lelah keluar dari mulut Arkie. "Bisa nggak, buat jadi orang yang nggak nyusahin orang lain?"
Mata Zia membelalak, gadis itu mengembungkan pipi lalu melempar pandangan ke kiri.
"Ya kalo lo nggak mau gue bisa pergi sendiri!"
"Yaudah hati-hati."
"A-apa?" mata Zia mengerjap, menatap penuh rasa tidak percaya kepada Arkie, "jadi maksudnya, lo nyuruh gue turun dari mobil lo?"
"Kalo itu bikin lo pergi dan nggak ngusik kehidupan gue lagi, anggap aja jawabannya iya, simple kan?"
Hening menyelimuti keduanya. Tidak ada yang mengeluarkan suara lagi setelah Arkie berkata seperti itu. Arkie berharap gertakkanya tadi bisa membuat Zia bungkam, setidaknya sampai keduanya berpisah di rumah masing-masing. Perlahan, kaki Arkie menginjak pedal gas dan mobil perlahan mulai meninggalkan area parkir.
"Stop!"
Arkie menulikan telinga mendengar pekikan Zia.
"Gue bilang berhenti!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fosfor [ Terbit ]
Подростковая литература[SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI TOKO BUKU] Arkie Septaginta, cowok dengan pandangan mematikan, mulut pedas, juga memiliki sikap cuek yang overdosis. Kehidupan Arkie sebelumnya tertata, terkoordinir sesuai dengan apa yang dia mau. Hingga disuatu pagi...
![Fosfor [ Terbit ]](https://img.wattpad.com/cover/123885682-64-k864235.jpg)