FOSFOR 38 • Gue Benci Lo!

150K 8K 490
                                    

Demi apa acu apdet lagi¿😱😱

Minta spam komennya dungs? Apa aja yang penting ikut ngeramein yayaya *kedip²kelilipan
Cayang deh acutuh😚

Sebelum baca, tarik napas dulu. Siapa tau nanti ada yang gakuwat😰 kan ribet, acu gabisa ngasih napas buatan🐤💨💨💨

Play song👆

Stitches | Shawn Mendes Ft. Hailee Steinfeld

_______________

Your words cut deeper than knife.

- Fiona Zia Farheen -

Tahukah kamu? Aku sakit saat menyakitimu. Tapi mungkin ini yang terbaik. Karena bersama pun, kita hanya bisa saling melukai.

- Arkie Septaginta -
_______________

"Papa..."

"Arkie, Papa di sini."

Arkie masih bergerak liar, dan menggerak-gerakkan tangannya ke atas. Berusaha menggapai benda apa pun yang bisa dia gapai sebagai pegangan.

"Arkie jagoan Papa kan? Harus kuat."

"Papa... Arkie nggak kuat."

Perlahan, tubuhnya masuk lebih dalam ke danau. Mata Arkie terpejam.

Beberapa jam yang lalu, setelah penantian panjang, dia bisa berlibur bersama Papa dan Bundanya. Lalu saat dia ikut teman-temannya menaiki perahu yang memang disewakan. Dan Arkie tidak mengerti, kenapa perahu yang dia tumpangi bersama teman-temannya yang lain mendadak oleng dan membuatnya terjatuh ke dalam danau.

Dhani dan Saras yang tadi duduk di pinggiran danau tentu saja panik saat tahu perahu yang ditumpangi anak mereka oleng. Apalagi Saras yang mengetahui jika Arkie tidak bisa berenang.

"Arkie nggak bisa berenang..."

Dhani menatap Saras terkejut. Lalu secepat kilat, dia membuka sepatu yang tadi melekat di kakinya dan masuk ke dalam danau. Di dalam dinginnya air, Dhani tak henti mencela dirinya sendiri. Sebagai seorang Papa, dia sama sekali tidak mengetahui kelemahan anaknya yang satu itu.

"Arkie, Papa di sini..."

Samar-samar, Arkie masih mendengar ucapan Papanya sebelum semua yang dia lihat menggelap.

"Uhuk!"

Zia menjauhkan tubuhnya. Tangannya terulur untuk memijat tengkuk Arkie. Zia memandang ngeri ke Arkie yang mengeluarkan begitu banyak cairan putih dari mulutnya. Sesekali Arkie terbatuk, mungkin karena terlalu banyak menelan air kolam.

"Ar, maaf, gue---"

Tangan Zia terasa pedas saat Arkie menyingkirkan tangannya dari tengkuk cowok itu dengan kasar. Tapi tak apa, ini salahnya. Jadi Zia akan menahannya.

Sungguh, saat mendengar Arkie meceburkan diri ke kolam, Zia sama sekali tidak berpikir bahwa Arkie tidak bisa berenang. Kenapa juga Arkie begitu ceroboh, bagaimana jika Zia benar-benar tidak bisa berenang? Bisa-bisa mereka akan tenggelam di kolam tadi.

Zia mendongak saat perlahan Arkie bangkit berdiri. Dan dengan tertatih, bahkan Arkie hampir tumbang jika respon Zia tidak cepat membantu menyangga tubuh Arkie. Tapi sekali lagi, cowok itu menolak bantuannya. Arkie kembali menyingkirkan tangannya dari tubuh cowok itu. Hingga akhirnya Zia hanya bisa menatap punggung Arkie yang mulai masuk ke dalam villa dengan tertatih.

Fosfor [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang