Fosfor [ Terbit ]

FOSFOR 21 • Dia, Gila

Yang kuota datanya tumpah² bolehlah diputar lagunya biar makin apdol bacanya😋

Bodoamat masih berantakan wkwk yang penting jangan lupa vote dulu ya...

Happy Reading...💞💕💞💕💞

_______________

Dia, gila.

- Arkie Septaginta -
_______________

"Non, Non Zia!"

Zia meraih bantal di sampingnya dan menjadikannya sebagai penutup telinga. Berusaha untuk kembali merajut mimpinya yang tadi terjeda karena teriakan Bi Sari.

"Non..."

"Zia masih tidur Bik..." jawab gadis itu hampir seperti gumaman.

"Itu, ada temen Non di bawah."

"Suruh pergi aja, Zia masih ngantukkk..."

"Jadi Mas Arkie-nya disuruh pulang aja?"

"Iya..."

Setelah itu terdengar langkah kaki Bi Sari yang mulai berjalan menuruni anak tangga.

Tapi tunggu! Apa tadi yang Bi Sari bilang? Mas Arkie? Arkie? Cowok itu ada di sini?

Tiba-tiba mata Zia yang tadi masih tertutup rapat, jadi terbuka lebar-lebar. Mata gadis itu melotot melihat jam dinding yang berada di kamarnya. Dengan rambut yang masih berantakan, gadis itu berlari menyusul Bi Sari. Berharap semoga dia belum mengusir Arkie.

Tapi, belum sempat gadis itu melewati pintu kamarnya. Suara dari ponsel miliknya yang menjadi pertanda adanya panggilan masuk membuat Zia kembali ke arah ranjangnya.

"Lo---"

"Tunggu gue! Lima menit!" ucap Zia tanpa sedikitpun membiarkan Arkie membuka suara.

Gadis itu melempar ponselnya ke ranjang. Dan dengan terburu dia melemparkan tubuh ke sofa yang berada di kamarnya untuk melepas kaus kaki yang membungkus kakinya.

Lalu mulai mencari pakaian di lemari. Setelah mengganti baju selama dua menit, Zia berlari ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menggosok giginya. Biarkan saja dia tidak mandi, ini emergency. Masalah bau badan, Zia tidak akan khawatir, dia bisa menyamarkannya nanti dengan parfum. Yang jadi permasalahannya adalah dia takut Arkie meninggalkannya. Cowok itu kan hobi mninggalkan orang!

"Hiii." Dia menunjukkan barisan giginya ke arah cermin di hadapannya.

Setelah selesai dengan aktivitas di kamar mandi. Zia kembali ke kamarnya dan menuju deretan rak yang berisi berbagai macam model alas kaki. Dia meraih sepatu kets berwarna putih yang dia anggap cocok jika dipadukan dengan pakaiannya.