Sebenarnya mau di up tadi malam. Tapi semalam ketiduran wkwkwk😌
Buat yang mau menghujat acu¿ tenang ada tempatnya nanti di bawah🐤💨
Happy Reading... 💞
Play song👆
Too Much To Ask | Niall Horan
_______________
Kadang ada saat dimana kau harus mundur, bahkan sebelum kau sempat berjuang.
- Arkie Septaginta -
_______________
"Zi, lo baik-baik aja?"
Arkie yang tadi tengah berjalan menuju ketiga orang yang kini berada di depan gerbang pun menghentikan langkah.
Sontak, pandangannya mengarah kepada Zia yang berdiri membelakanginya---bahkan dia mulai hafal postur tubuh gadis itu.
"Zia sakit?" kini giliran Noah yang bertanya. "Muka lo pucet, mata lo juga bengkak, abis nangis ya?"
Nangis?
Tanpa sadar dahi Arkie mengernyit. Kenapa Zia menangis? Apa itu ada hubungannya dengan rancauan gadis itu saat tertidur di mobilnya malam lalu?
"Kak Arkie!"
Arkie menoleh ke sumber suara. Ghea, gadis itu tengah berlari menghampirinya.
"Ini, buku Kakak."
Tangan Arkie terulur, menerima buku tersebut.
Ya, dua hari belakangan ini, dia memang terlibat interaksi yang baik dengan Ghea. Bukan karena ada apa-apa, kebetulan diujian tengah semester ini mereka satu kelas, bahkan satu bangku. Di sekolah mereka memang terbiasa mencampur kelas dalam satu ruangan saat ujian. Tujuannya agar tidak ada tindakan curang atau saling menunjukkan jawaban kepada satu sama lain. Jadi Arkie pikir tidak ada salahnya jika mulai sekarang dia sedikit membuka diri. Lagipula Ghea gadis yang pandai, jadi Arkie merasa ada kesinambungan ketika mereka mengobrol, atau belajar bersama saat jam istirahat di perpustakaan.
"Makasih ya Kak. Tadi, hampir semua materi yang gue pelajari dari buku itu keluar di soal."
"Hmm."
Mereka tidak sadar jika interaksi keduanya mendapat perhatian dari tiga orang lainnya.
"Gege?"
"Zia lo mau ke mana?!"
Ucap Noah dan Naomi bersamaan.
Ghea yang dipanggil Noah menoleh. Sedangkan Arkie yang mendengar pekikan Naomi mengarahkan pandangan ke arah punggung Zia yang mulai menjauh karena gadis itu berlari.
***
Dengan air mata berlinang, Zia masuk ke dalam taksi. Lantas, dia menyebutkan satu-satunya alamat rumah yang ingin dia tuju saat ini. Dan sungguh, Zia sudah menahan keinginannya sejak pagi, dan akhirnya dia tidak bisa menahannya lebih lama lagi.
Zia melihat jam pada ponselnya. Masih jam setengah dua belas. Beruntung karena ujian, dia bisa pulang lebih awal ketimbang hari biasanya.
Gadis itu menyandarkan punggungnya, lalu membuang napas kasar dan berharap semoga belum terlambat untuk sesuatu yang dia takutkan. Zia juga mengesampingkan tentang asumsi-asumsi yang akan teman-temannya pikirkan tentang dia. Karena baginya, yang terpenting adalah sampai di rumah itu tepat waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fosfor [ Terbit ]
Jugendliteratur[SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI TOKO BUKU] Arkie Septaginta, cowok dengan pandangan mematikan, mulut pedas, juga memiliki sikap cuek yang overdosis. Kehidupan Arkie sebelumnya tertata, terkoordinir sesuai dengan apa yang dia mau. Hingga disuatu pagi...
![Fosfor [ Terbit ]](https://img.wattpad.com/cover/123885682-64-k864235.jpg)