Leri mungkin tidak akan keberatan jika harus berada lama-lama di kasur. Mungkin itu malah menjadi pilihannya. Namun itu dulu, sebelum dia mengenal Evans, Geya dan yang lain. Melalui selembar memo, Mitha pamit pergi ke toko. Keadaan putrinya yang membaik menjadi alasan mengapa dia berani meninggalkan Leri sendiri di rumah. Bantuan seperti Geya dan Evans tidak bisa diharapkan, sejujurnya mereka sudah terlalu banyak membantu menurut keluarga Widiastuti.
Tapi dia bosan, Leri merasa bosan, harus berada di dalam rumah sepanjang waktu. Kabin Geya akan dipenuhi oleh banyak orang saat ini, pikirnya. Dengan cepat Leri menyambar jaket serta sepatunya. Hari yang cukup cerah untuk sekadar berjalan-jalan. Berjalan hingga ke pondokan Geya mungkin menjadi pilihan yang menarik. Tanpa pikir panjanh gadis itu segera melakukannya. Berpikir berjalan kaki ke pondokan Geya merupakan pilihan yang tepat.
Leri memang cukup sering berjalan kaki, namun berjalan setelah sakit menjadi suatu hal yang berbeda. Jalannya begitu lambat. Untung saja dia hafal dengan jalan ke pondokan Geya. Penandangan yang dihadirkan tetap sama, deretan pepohonan di sepanjang jalan. Espion merupakan kota yang tepat untuk ditinggali, pikirnya. Menikmati pemandangan sepanjang perjalanan membuatnya tidak cepat merasa lelah.
Setelah melalui jalanan yang panjang, Leri akhirnya tiba pada sebuah tempat yang cukup dia kenali. Bersama Evans, setidaknya Leri sudah ke kabin Geya sebanyak tiga kali. Kepulan asap muncul dari balik cerobong asap. Aroma adonan kue buatan Geya sudah dapat tercium dari jarak beberapa meter.
Sementara yang punya kabin tengah berdiri di samping kanan kabin dan Leri berada di sisi sebaliknya. Gadis itu sendirian, menatap ke arah hutan dengan senyuman di wajahnya. Wajah sumringah menghiasi Leri. Tapi semua itu tidak berlangsung lama. Ketika Leri hendak mendekat pada Geya, muncul dua serigala. Serigala yang belum pernah dilihat oleh Leri sebelumnya. Mata Leri terbelalak ketika dua ekor serigala yanh dilihatnya menjadi dua orang manusia, Diktan dan Toby. Dua ekor serigala melakukan hal yang sama, salah satunya adalah Evans.
Leri masih berada di tempatnya. Antara percaya dan tidak dengan apa yang dia lihat. Suara raungan terdengar, memecah tawa diantara mereka. Andy masih dalam bentuk serigala, memberitahu pada yang lain jika ada seorang yang tidak mereka harapkan datang. Kepanikan mulai merasuki mereka. Evans segera berlari mengejar Leri. Sementara Leri mulai ketakutan, berlari sebisa yang dia lakukan. Rasa lelah membuat langkah kakinya tidak begitu cepat. Dalam hitungan detik, Evans sudah berada di depannya. Mencoba menghadang Leri.
Evans sendiri sudah cukup panik mengetahui Leri berada di tempat dan waktu yang tidak tepat. Geya tidak mau kalah, dia ikut mendekat ke arah Leri, namun tidak lebih dekat dari Evans.
"Pergi," ucap Leri mengusir Evans di tengah ketakutannya.
"Leri, dengarkan aku dulu," pintanya.
Leri berusaha untuk terus mengusir Evans di hadapannya. Namun tampaknya Evans tidak bergeming. Hingga akhirnya Leri menangis ketakutan. Baru saat itu Evans bersedia untuk melepasnya. Leri berlari secepat yang bisa dia lakukan. Di belakang, Geya merasa kecewa karena Evans melepas Leri. Geya tidak tahu, Evans terluka melihat Leri menangis dihadapannya. Evans terluka, dia benar-benar terluka.
Leri berlari dan terus berlari. Apa yang dilihatnya seperti sebuah mimpi. Serigala berubah menjadi seorang manusia. Tidak hanya satu, namun lebih dari dua. Parahnya, Evans menjadi salah satu diantara mereka.
Ketakutan Leri tampaknya tidak akan berakhir meski telah menjauh dari Evans dan teman-temannya. Bayang-bayang sosok serigala melekat di pikirannya. Keinginan untuk segera pergi dari Espion menjadi pilihan terkuat bagi Leri. Namun tampaknya keinginan Leri dapat menjadi masalah untuknya dan Mitha.
"Aku ingin pindah," ucap Leri ketika Mitha baru saja pulang.
"Kenapa kita harus pindah?"
"Aku tidak mau berada disini."
"Bukannya kau suka ada disini?"
"Tidak, aku tidak menyukainya dan aku ingin pindah."
"Kenapa? Kenapa kamu ingin pindah?"
"Ada serigala."
"Kau masuk ke hutan?"
"Tidak!" Leri meninggikan suaranya. Seperti yang telah dilakukan sebelumnya.
"Jangan bersikap konyol Lerina."
Mitha meninggalkan putrinya begitu saja di ruang tengah. Menganggap jika pembicaraannya telah selesai. Tapi bukan untuk Leri, dia benar-benar ingin segera pergi dari tempat itu.
Mengetahui orang yang dipercaya ternyata sosok yang tidak diduga, bukan suatu hal yang mudah untuk Leri. Terlebih, kepercayaan itu menjadi kepercayaan pertama bagi Leri yang diberikan pada orang lain. Gadis itu terdiam, meringkuk di salah satu sisi ranjang. Kenapa Evans? Kenapa manusia serigala? Apa semua warga di Espion adalah manusia serigala? Berbagai pertanyaan berkecambuk di pikiran Leri.
Di sudut lainnya, Evans tengah termenung di bawah cahaya lampu temaram. Dia mengutuk dirinya sendiri yang tidak bersikap hati-hati. Membenci darah manusia serigala yang telah mengalir di darahnya. Tapi semua telah terlambat, Leri sudah terlanjur mengetahui rahasianya. Seharusnya dia berharap jika Leri tidak akan mengatakan apapun pada orang lain.
Dengan mendorong kursi rodanya, Hary menghampiri Evans yang meringkuk sendiri di pojokan kamar. Kabar mengenai Leri yang tahu soal rahasia mereka, akhirnya terdengar ke telinga Hary. Hary tidak marah atau perlu merasa khawatir, dia yakin jika Leri tidak akan mengatakannya. Walau dia sendiri tidak terlalu yakin. Semua dapat terjadi termasuk Leri yang memberitahukan rahasia mereka pada ibunya. Hary lebih memilih untuk tidak mengganggu putranya. Meninggalkan Evans sendiri mungkin menjadi pilihan terbaiknya.
Di luar rumah keluarga Pranata, Andy bersama yang lain sedang menunggu, keputusan apa yang akan dibuat oleh Hary. Sekaligus khawatir dengan keadaan Evans. Tepat setelah Leri pergi meninggalkan kabin dengan penuh ketakutan, Evans juga pergi dari sana. Yang ditunggu akhirnya keluar. Tapi Hary memperlihatkan wajah datar tanpa ekspresi yang dapat diduga.
"Bagaimana dengan keadaan Evans? Tanya Andy. Wajah mereka tampak serius. Sepertinya kedatangan Lerina sore itu membawa masalah yang cukup berarti untuk mereka.
"Dia akan lebih baik nanti."
"Apakah kita harus mengunjungi Leri dan memperingatkannya?" Tanya yang lain.
"Tidak perlu, jika situasinya memburuk, aku yang akan mengurusnya," ucap Hary dengan sangat berwibawa.
Semua terdiam, tidak ada yang berani bicara jika Hary sudah memberikan keputusan. Itu berarti mereka harus menunggu, apakah Leri akan mengkhianati mereka dengan menyebarkan kabar mengenai keberadaan manusia serigala atau tidak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow
WerewolfSekumpulan mahluk mistis yang dianggap tidak ada ternyata memantau kehidupan manusia dari jauh. Sebagian dari mereka menjadi pelindung manusia, sebagian lainnya memburu manusia layaknya mangsa. Seorang gadis bernama Lerina menjadi saksi perburuan s...