Kosong, itu yang dirasa oleh Evans. Semua barang memang tertata rapi, tapi dengan gaya yang berbeda. Kenangan mengenai sosok Hary masih begitu kuat dibalik kesendirian Evans di rumahnya. Rumah terasa kosong tanpa kehadiran Hary. Bill pun tidak bisa menutupi kekosongan itu. Dia memang sudah tinggal bersama Evans sejak beberapa minggu terakhir, tapi masih dalam tahap menyesuaikan diri. Bill mungkin saja bisa menjadi sosok teman untuk Evans tapi tidak bisa menggantikan posisi Hary.
Kursi dan meja itu masih sama. Terbuat dari kayu mahoni dengan cat cokelat gelap. Tempat biasa Hary menghabiskan waktu. Menonton televisi, atau bertemu dengan tamu-tamunya. Di sana juga, Hary suka menghabiskan waktu dengan membaca buku. Buku tebal berisi sejarah atau kisah para manusia mengenai sosok manusia serigala, agar dia tahu sejauh mana pengetahuan para manusia mengenai para manusia serigala. Sekarang kursi itu tidak lagi di tempati, meninggalkan kekosongan. Begitu kosong. Di tengah lamunannya, Evans segera tersadar ketika Bill muncul dari dapur.
"Aku sudah membuat makan, makanlah dulu," ucap Bill pada Evans. "Kau tidak pergi bersama Leri?"
"Tidak, dia ingin mengerjakan tugas hari ini."
"Lalu bagaimana dengan keadaan di hutan?"
"Semua tampak baik, kecuali kehadiran Nathan."
Bill menghela nafas. Dia mempersilahkan Evans duduk di kursi makan terlebih dahulu sebelum melanjutkan pembicaraan. Sejak kematian Hary, Bill lah yang mengambil tanggung jawab. Mulai dari bengkel Hary dulu hingga merawat Evans. Bisa dikatakan, Bill sekarang telah menjadi wali untuk Evans. Perceraian Bill dengan istrinya membuat Bill bisa merawat Evans dengan lebih leluasa. Dia juga bisa menganggap Evans sebagai putranya, anak dari sang kakak, Hary.
"Apa yang sebenarnya diinginkan oleh Nathan?" Tanya Bill lagi melanjutkan percakapan mereka.
"Leri, dia menginginkan Leri, sepertinya dia telah terikat pada Leri."
"Apa Leri tahu?"
"Tidak, sepertinya Leri tidak tahu, tapi dia tetap mengintai Leri dimanapun dan kapanpun."
"Leri sudah memutuskan Evans," ucap Bill untuk meyakinkan Evans. Evans tahu jika Leri memang telah memilih dirinya. Namun tetap saja, Leri adalah manusia. Gadis itu bias merubah keputusannya kapanpun dia mau. Terlebih sikap Leri yang belum dewasa.
"Apakah serigala lainnya tahu?" Lanjut Bill
"Tidak, perselisihan antar anggota klan sudah cukup rumit, aku tidak ingin membuat semuanya tambah rumit."
"Jadi kau akan membiarkan Nathan mengintai Leri seperti itu?"
"Aku tidak bisa melakukan apapun, perjanjian telah dibuat."
"Kau memang tidak boleh gegabah Evans, setiap keputusanmu sangat berpengaruh pada klan. Kau juga tidak boleh melakukan kesalahan yang sama."
Evans tahu apa yang dimaksud oleh Bill, kesalahan fatal yang pernah dia buat hingga menyebabkan Harry meninggal. Dia tidak menyesal, meski harus kehilangan satu nyawa orang yang dia cintai. Sementara keputusan salah lainnya, adalah keputusan Andy mengenai perjanjian yang dia buat dengan Nathan, atau dengan kata lain dengan klan Hitam.
"Aku tahu paman," jawab Evans mantap.
Sementara di luar sana, hutan telah berubah menjadi gelap. Bayang-bayang kelabu di bawah sinar rembulan menjelma menjadi tempat yang cukup menakutkan. Dingin menyelimuti dengan begitu kuat. Di sana, di dalam hutan dan di antara bayang-bayang bulan. Nathan bisa merasakan jika para serigala dari klan Wara mulai melakukan aktivitasnya. Sesuatu yang mereka sebut dengan istilah berburu, padahal mereka hanya berubah menjadi serigala sambil mengelilingi hutan. Berbeda definisi dengan berburu yang dilakukan oleh para manusia serigala dari klan Hitam. Berburu dalam arti sebenarnya.
Nathan bersembunyi di pepohonan rindang dekat rumah Leri. Mengawasi gadis itu jauh lebih dekat dari sebelumnya, tapi masih tidak diketahui oleh Leri. Leri tidak sendiri, dia bersama dua orang lainnya, Mitha dan seorang pria muda.
"Leri, kau sudah menaruh cucianmu ke mesin?" Teriak Mitha dari lantai bawah. Sementara Leri tengah asik berbaring di atas tempat tidurnya sambil membaca buku dan menyantap snack kentang. Sudah ratusan kali sang ibu melarang Leri melakukannya. Tapi bukan Leri namanya jika dia mendengarkan.
"Sudah ma," balas Leri dengan keras agar ibunya mendengar.
Mitha sekali lagi, berteriak, kali ini bukan untuk Leri melainkan untuk putra bungsunya. Membesarkan dua anak yang tengah tumbuh remaja bukanlah persoalan gampang untuk Mitha, terlebih dia melakukan semuanya sendiri.
"Qian! Kecilkan suara musiknya, kita tinggal di desa bukan di kota."
"Iya mam." Sahut Qian segera menuruti perintah ibunya.
Di bawah bayang-bayang gelap hutan, di luar sana, Nathan masih mengintai. Menatap dengan penuh seksama apa yang dilakukan Leri. Meski gadis itu telah melakukan kegiatan yang sama selama hampir dua jam, namun Nathan sama sekali tidak lelah dan tidak berencana untuk beranjak pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow
Hombres LoboSekumpulan mahluk mistis yang dianggap tidak ada ternyata memantau kehidupan manusia dari jauh. Sebagian dari mereka menjadi pelindung manusia, sebagian lainnya memburu manusia layaknya mangsa. Seorang gadis bernama Lerina menjadi saksi perburuan s...