Jum'at sore sepulang sekolah Evans kembali membawa Leri bersamanya. Bukan ke pondokan Geya seperti biasanya. Evans membawa Leri ke rumah keluarga Caur, keluarga Archer. Misya Caur, ibu dari Archer mengajak para anak muda untuk makan bersama di rumahnya. Misya segera keluar dari pintu ketika mendengar suara mobil berhenti. Menyambut Leri dan Evans dengan penuh hangat. Misya memeluk Leri maupun Evans.
Aku sudah menunggu kalian, ucapnya. "Semuanya ada di belakang, masuklah." Misya memberi arahan kepada Leri dan Evans.
"Kami akan ke belakang."
Evans memimpin jalan. Leri sama sekali tidak tahu di mana lokasi yang dimaksud oleh nyonya Caur. Mereka mengelilingi rumah bergaya victoria. Leri tidak menyangka jika Archer cukup kaya. Rumahnya sangat megah. Setelah berjalan beberapa saat, tampak kumpulan beberapa anak yang tengah mengadakan barbeque. Ada juga Geya dan Nats di sana. Espion nyatanya lebih kecil dari dugaan Leri. Dia dapat bertemu kedua gadis itu di manapun dan kapanpun.
Nats tengah berbincang dengan Caleb, lebih tepatnya digoda oleh pria itu. "Kau terlihat cantik kemarin, tapi tidak hari ini," ujar Caleb.
"Bukan urusanmu."
"Kau terlihat cantik jika diam."
"Ku bilang bukan urusanmu."
"Sepertinya pernikahan kita harus diundur."
Nats mulai gerah dengan semua ucapan Caleb, membuat gadis itu ingin segera menyingkir. Untungnya dia menyaksikan kedatangan Leri bersama Evans. Dengan sigap, Nats segera menghampiri Leri, melarikan diri dalam diam. Nats segera menarik lengan Leri, membuat Leri sedikit terkejut.
"Aku senang kau juga ke sini," ujar Nats membuat Leri harus menjauh dari Evans beberapa saat. "Caleb tidak hentinya menggodaku," bisik Nats. Memang tampak oleh Leri, di depannya Caleb tidak hentinya memperhatikan Nats.
"Sebenarnya acara apa ini?"
"Keluarga Caur ingin mentraktir kita."
"Oh kupikir ada hal lainnya."
Geya juga ada di sini, lanjut Nats, Sebaiknya kita menyusulnya. Nats terlihat benar-benar ingin segera kabur dari tempat itu.
Leri tentu saja setuju dengan usul Nats. Dia bahkan sangat senang saat tahu jika Geya juga ada di sana. Bersama Geya, dia biasa menghabiskan waktunya.Mereka pun segera menyusul Geya. Tidak biasanya gadis itu duduk manis tanpa menyentuh bahan-bahan makanan. Hanya diam memperhatikan bagaimana Andy, Diktan dan yang lain mengolah daging sapi menjadi makanan yang lezat. Geya tersenyum melihat Leri dan Nats menghampiri mereka.
"Rasanya menyenangkan kita bisa bertemu seperti ini," ujar Geya.
Leri duduk di bangku depan Geya diikuti oleh Nats.
"Tidak biasanya kau berdiam diri ketika ada bahan-bahan makanan di depanmu."
"Aku handal membuat kue kering tapi tidak untuk memanggang, mereka jauh lebih hebat dalam memanggang, percayalah."
Andy memang tampak sudah ahli dalam hal memanggang. Dia memasak dengan begitu serius. Mengoleskan bumbu dengan rasa percaya diri. Memastikan jika daging yang dipanggang termasak dengan sempurna. Nats tidak memperhatikan apapun, hanya sibuk dengan segelas es jeruk di depannya. Mungkin masih merasa kesal karena Caleb. Setelah menunggu beberapa saat, daging yang mereka tunggu akhirnya matang.
Archer keluar dari rumah sambil membawa dua botol minuman bersoda berukuran besar. Toby dan Hans bersorak melihat Archer telah berbaik hati pada mereka. Pesta bersiap dimulai, hampir seluruh hidangan sudah disiapkan.
Di tempat dia berada, Evans tidak hentinya memberi perhatian pada sang kekasih, menyiapkan semua apa yang dibutuhkan oleh Leri. Mulai dari mengambilkan makanan, minuman dan yang lain. Leri merasa bagai seorang putri malam itu. Tapi memang itulah Evans.
Sedikit berbeda dengan Leri dan Evans, Caleb tidak memberikan perhatiannya pada Nats. Sebaliknya, dia malah membuat Nats semakin merasa kesal. Mengambil beberapa bagian yang disukai Nats dan disimpan untuk dirinya sendiri. Caleb selalu tahu cara membuat Nats kesal dari mulai sikap hingga perbuatannya. Tapi tetap saja, mampu membuat Nats selalu memikirkannya.
"Ini sebagai ucapan selamat datang juga untuk teman baru kita," ucap Diktan menatap Leri. Semua orang bersorak, membuat Leri menjadi bingung.
"Kau malah akan membuatnya takut, Diktan," balas Toby dengan jelas menggoda Leri. Sepotong paprika melayang ke tangannya, tentu saja dari Evans. Sudah berulang kali Evans memperingatkan Toby agar tidak menggoda Leri. "Oh tenanglah Evans Pranata," seru Toby giliran menggoda Evans.
"Meski begitu aku tetap akan mengucapkan selamat datang Leri," ucap Andy dengan makna yang begitu dalam sembari memegang gelas berisi soda. Semua orang kecuali Nats memandang Leri dengan makna yang sebenarnya. Sementara Nats tidak terlalu memikirkan apa yang dikatakan Andy. Dia hanya berpikir sederhana dengan ucapan Andy.
Semua orang larut dengan kebahagiaan serta makanan mereka masing-masing. Benar yang dikatakan Geya, di mulut Leri, masakan Andy dan yang lain begitu nikmat dengan daging yang lembut serta bumbu yang merasuk dengan baik. Tingkat kematangannya juga sangat sempurna.
Canda dan tawa mengiringi acara makan malam mereka. Istimewanya malam itu, tidak ada suara raungan serigala karena para serigala sedang sibuk menyantap daging panggang.
Acara tidak berakhir hanya dengan makan malam. Semakin malam, kegilaan pun semakin berlanjut. Caleb menantang Andy untuk adu panco, melihat siapa yang lebih kuat. Menurut Caleb, dirinya akan menang melawan Andy. Caleb sudah mulai melatih dirinya sejak beberapa waktu lalu. Tentu saja Andy menerimanya dengan lapang dada. Semua orang bersorak, Toby dan Hans menjadi orang yang paling keras bersorak. Diktan bahkan bertaruh dengan Hans jika Caleb akan kalah dalam satu waktu.
Sebelum maju melawan Andy, Caleb sempat mengedipkan mata pada Nats. Membuat gadis itu hampir mual melihatnya. "Jika aku menang, kau harus menikah denganku." Tunjuk Caleb pada Nats.
Nats segera membuang muka mendengar rayuan Caleb. Sekarang Leri sedikit mengerti kenapa Nats begitu kesalnya pada sosok pria berambut sebahu itu. Tidak berhenti di sana, Caleb juga melepas bajunya, memperlihatkan otot tubuhnya. Seakan dengan sengaja memamerkannya pada Nats. Iya, tubuh pria itu terlihat sangat indah. Tapi Leri berani bersumpah jika tubuh yang lain juga serupa seperti tubuh yang dimiliki Caleb. Mungkin karena Leri terlalu sering melihat bertelanjang dada sebelum menjadi sesuatu.
Caleb kembali mengedipkan mata pada Nats sambil membuang baju ke arah gadis itu. Seharusnya Caleb bersyukur jika Nats tidak marah dengan tingkah konyolnya. Jika Leri yang diperlakukam seperti itu, mungkin Caleb telah melayang karena tendangan kaki Leri. Untungnya bukan Leri, hingga akhirnya Leri hanya tertawa melihat pertunjukkan pembuka pertandingan adu kuat. Andy sudah bersiap menunggu Caleb yang menantangnya. Bisa dikatakan Caleb benar-benar terlalu banyak tingkah.
Pertandingan pun dimulai ketika Archer mulai menghitung. "Siap?" Archer memandang Andy dan Caleb secara bergantian. Andy terlihat begitu tenang, sementara Caleb terlihat begitu bersungguh-sungguh. Yakin dengan apa yang tengah dilakukannya.
"Iya," jawab Caleb mantap sementara Andy hanya mengangguk."Baiklah, mulai." Archer mulai melepas tangannya dari genggaman dua pria yang tengah bertarung.
Siapa yang menyangka, jika dalam hitungan detik Caleb berhasil dikalahkan oleh Andy. Suasana berubah menjadi lebih riuh karena kekalahan Caleb. Hans merasa begitu kecewa karena harus kalah taruhan dari Diktan. Nats sendiri langsung membuang kaos Caleb. Tampaknya, Andy menjadi yang terkuat diantara mereka. Tidak ada yang bisa menahan tawa atas kekalahan Caleb meski itu sedikit kurang ajar. Bahkan Leri pun tertawa, bersembunyi di belakang Evans agar tidak terlalu terlihat menyebalkan.
Toby bisa terbilang yang paling kurang ajar. Dia tertawa paling keras. Sempat dipukul oleh Caleb yang merasa tersinggung. Andy, sang lawan pun tidak bisa menyembunyikan tawanya, namun tetap saja mencoba menyamarkannya melalui batuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow
Loup-garouSekumpulan mahluk mistis yang dianggap tidak ada ternyata memantau kehidupan manusia dari jauh. Sebagian dari mereka menjadi pelindung manusia, sebagian lainnya memburu manusia layaknya mangsa. Seorang gadis bernama Lerina menjadi saksi perburuan s...