Shadow - 40

146 20 0
                                    

Leri datang sendiri ke pondokan Geya. Sebelumnya Evans sudah memberitahu jika dia tidak bisa menjemput sang kekasih. Seperti biasa, Geya menyambut kedatangan Leri dengan senyuman tulus dan sepiring makanan. Bedanya kali ini dia membuat pancake bukan lagi kue kering. Geya mengalami kemajuan, mungkin tidak lama lagi dia akan membuat tar untuk para manusia serigala. Selama mereka tidak protes dengan bentuknya karena rasanya sudah pasti enak.

Kedatangan Leri tepat ketika Evans menyelesaikan sesinya. Maksudnya, ada anggota baru di klan mereka yang masih perlu dilatih untuk mengendalikan diri. Anak itu masih sangat muda, seumuran dengan Qian mungkin.

Evans tersenyum melihat kedatangan Leri. Sebelumnya dia sempat was-was membuat Leri harus pulang sendiri. Tapi gadis itu berhasil menyakinkan Evans jika dia baik-baik saja dan tidak perlu khawatir. Agar Evans bisa fokus dengan latihannya.

Evans tidak datang sendiri, segerombolan serigala lain ikut datang bersama dengan Andy. Sudah lama Leri tidak melihat Andy.

"Wah apa itu? Apa itu enak?" Tanya Toby yang membuat Geya hampir naik darah karena dia menunjuk pancake karyanya.

"Sepertinya kamu terlalu banyak bergaul dengan Caleb," sambung Leri untuk Toby.

Anak-anak lain tertawa, setuju dengan apa yang dikatakan Leri. Sementara orang yang dikomentari malah mengedipkan matanya pada Leri. Seakan menggoda gadis itu. Untungnya Evans tidak ikut naik darah.

Tinggal Leri dan Evans di halaman. Mereka berencana pulang karena sudah hampir waktu makan malam.

"Tadi Nathan menemuiku," ujar Leri memberitahu Evans.

Evans seketika terlihat tidak suka. "Aku hanya tidak menjemputmu sekali dan sudah ada serigala lainnya yang datang," keluh Evans.

"Dia tidak sekadar datang untuk menemuiku, dia memperingatkan ku."

Raut wajah Evans telah berubah, menjadi raut wajah penasaran. "Nathan? Ada apa?"

"Dia memperingatkanku dan Qian, ini soal Sandra, Sandra meninggal."
Leri tahu bahwa apa yang dikatakannya merupakan hal yang buruk terutama pada kalimat terakhirnya. Dan itu disetujui oleh Evans.

Evans menggeleng, "Ini akan menjadi hal yang buruk."

"Seberapa buruk?"

"Sangat buruk." Evans sama sekali tidak berniat menakut-takuti sang kekasih. Pada kenyataannya yang terjadi memang akan sangat buruk.

"Apakah nyawaku dan Qian tengah terancam?"

Ada raut ketakutan di wajah Leri, dan Evans mengetahuinya. Dia memegang kedua pundak Leri.

"Kamu akan baik-baik saja, aku janji."

"Lalu bagaimana denganmu? Apa kamu akan baik-baik saja? Aku tidak ingin apa yang dulu terjadi pada Harry terjadi lagi."

Evans diam dan bukan itu yang diinginkan Leri.

"Berjanjilah, kamu akan baik-baik saja." Leri memaksa Evans untuk berjanji padanya.

Setidaknya sebagai jaminan jika tidak akan lagi hal buruk yang terjadi karena dirinya terutama jika hal itu menimpa Evans, kekasihnya.

"Aku janji."

Leri memeluk Evans. Dalam sehari dia memeluk dua serigala secara bersamaan. Kini Leri mulai sadar jika mereka memiliki aroma yang khas, aroma seekor hewan. Bedanya, aroma Nathan lebih tajam dan kuat sementara aroma Evans tidak terlalu tajam namun tetap beraroma.

"Kamu menyentuh Nathan hari ini?" Tanya Evans yang juga bisa mencium aroma tubuh Nathan di Leri. Dia adalah serigala, dimana indera penciumannya cukup tajam.

"Aku memeluknya," ujar Leri mendongak ke arah wajah Evans sambil masih memeluknya.

Evans tidak bisa banyak berkomentar, setidaknya Leri sudah jujur padanya meski dia tidak menyukai apa yang dilakukan oleh Leri.

Di tempat lain, di kastil klan Hitam. Antoni menyusun rencana untuk mengambil tindakan. Dia berencana untuk menculik Leri dan Qian serta menjadikan mereka manusia serigala agar keduanya tahu bagaimana rasanya menjadi manusia serigala. Tidak mudah, akan ada proses yang menyakitkan terlebih mereka bukan manusia keturunan serigala. Mungkin Leri dan Qian akan mengalami hari yang sangat buruk, lebih burun dari sebuah kematian. Dan mungkin mereka lebih menginginkan kematian jika itu terjadi. Tapi keputusan Antoni sudah bulat. Dia akan menyiksa kedua anak manusia itu.

Masih di ruang tertinggi di kastil klan Hitam, Antoni menyusun rencananya. Sementara itu beberapa manusia serigala juga telah disiapkan. Jika klan Wara, klan yang melindungi gadis itu melakukan perlawanan maka mereka sudah cukup siap.

"Kita akan mengambil kedua anak itu pada bulan kedua bulan merah," ujar Antoni yang telah melakukan perhitungan secara matang.

"Bagaimana dengan manusia serigala dari klan Wara?" Tanya salah satu orang yang diajak menyusun rencana.

"Habisi semua yang menghalangi rencana kita." Mungkin lebih tepatnya rencana dia.

"Mereka juga akan menjadi buas ketika bulan merah," sahut yang lain.

"Mereka hanya sekumpulan manusia serigala muda." Antoni marah, benar-benar marah. Meski memiliki rasa yang sama, namun jiwa mereka dalam melindungi wilayah dan martabat sangat tinggi.

Pintu terbuka ketika mereka tengah sibuk menyusun rencana. Nathan, pria itu datang. Dari kejauhan, Antoni sudah dapat mencium aroma tubuh Nathan. Bercampur dengan aroma manusia yang seorang gadis. Dia tahu darimana Nathan pergi, mungkin sedikit memberi peringatan pada Leri. Namun semua itu tidak akan menghancurkan rencana Antoni. Mereka tetap akan berhasil dengan atau tidak tahunya para manusia serigala dari klan Wara.

"Kita hanya perlu berburu untuk mendapat energi yang banyak," lanjut Antoni. Semua orang setuju dengan usulan Antoni kecuali Nathan.

"Kamu yakin akan melakukan rencana ini?" Tanya Nathan ketika semua orang sudah pergi.

"Jika rencana ini berhasil, gadis itu akan menjadi milikmu sepenuhnya, dan kamu tidak perlu lagi bersembunyi dalam bayang-bayang." Tatapan Antoni begitu mematikan hingga membuat Nathan tidak bisa berkata-kata. Di sisi lain, Antoni mungkim benar jika dia akan bisa memiliki Leri jika gadis itu menjadi bagian dari mereka, karena itu berarti Leri akan hanya terikat pada orang yang mengubahnya. Tapi di sisi lain, mungkin Leri akan membenci Nathan seumur hidupnya dan yang paling penting dia akan sangat menderita.

Tapi peduli apa Nathan soal kebencian Leri jika pada akhirnya dia bisa memiliki gadis itu. Gadis yang selama ini hanya bisa dia lihat dari jauh dan sekarang berpotensi untuk dia miliki selamanya. Dia tidak akan menjadi bayang-bayang seperti yang dikatakan Antoni.

Tentu saja semua itu tidak akan mudah, Evans tidak akan membiarkan Leri terluka. Di tempatnya, Evans juga mengumpulkan para manusia serigala, mengatakan hal yang mungkin saja terjadi setelah kematian gadis bernama Sandra.

ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang